“PEMASARAN HOLISTIK JASA”
Sumber Disusun oleh :
Novena Ria Andriyani (5130211005)
Aprilia Dewi Cahyaningtias (5130211058)
Manajemen Unggulan
PRODI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS BISNIS dan TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
TA 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah
SWT. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat
limpahan serta rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang
bermanfaat untuk mencukupi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran II.
Di dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak
sedikit kendala yang penyusun hadapi.
Tetapi kami mengerti bahwa kelancaran didalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat pertolongan dan kerjasama yang baik dari rekan kerja kami, hingga
kendala-kendala yang penyusun hadapi dapat kami atasi.
Semoga makalah ini bisa memberikan wawasan yang
lebih luas serta jadi sumbangan pemikiran pada pembaca terutama beberapa
mahasiswa kampus Universitas Teknologi Yogyakarta . Kami sadar bahwa makalah ini ada banyak kekurangan
serta jauh dari sempurna. Karenanya, pada dosen pembimbing, kami menghendaki
masukannya untuk perbaikan pembuatan makalah kami di periode yang akan
datang serta menginginkan kritik serta
anjuran dari beberapa pembaca.
Yogyakarta,
28 Februari 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................ 2
Daftar Isi..................................................................................... 3
Pembahasan:
Pemasaran Holistik untuk Jasa.................................................... 4
Mengelola Kualitas Jasa.............................................................. 6
Praktik Terbaik Manajemen Kualitas Jasa................................... 7
Mengembangkan Strategi Merk untuk Jasa................................ 12
Mengidentifikasi dan Memuaskan Kebutuhan Pelanggan.......... 13
KESIMPULAN.......................................................................... 15
“Pemasaran Holistik Untuk Jasa”
Hasil jasa, dan apakah orang akan tetap setia pada
penyedia jasa, dipengaruhi oleh sejumlah variabel. Berikut ini adalah
faktor-faktor yang menyebabkan perilaku peralihan pelanggan.
Penetapan Harga
§ Harga tinggi
§ Kenaikan harga
§ Penetapan harga yang tidak adil
§ Penetapan harga yang menipu
Ketidaknyamanan
§ Lokasi/jam
§ Menunggu janji
§ Menunggu pelayanan
Kegagalan Layanan Inti
§ Kesalahan pelayanan
§ Kesalahan penagihan
§ Kekacauan pelayanan
Kegagalan Pemenuhan Jasa
§ Tidak memperhatikan
§ Tidak sopan
§ Tidak responsive
§ Tidak mempunyai pengetahuan
|
Respons Terhadap Kegagalan Pelayanan
§ Respons negative
§ Tidak ada respons
§ Respons yang tidak antusias
Persaingan
§ Menemukan layanan yang lebih baik
Masalah Etika
§ Penipuan
§ Penjualan paksa
§ Tidak aman
§ Konflik kepentingan
Peralihan Tidak Secara Sukarela
§ Pelanggan pindah
§ Penyedia tutup
|
Pemasaran
holistik untuk jasa membutuhkan
pemasaran eksternal, internal, dan interaktif. Berikut ini tiga jenis pemasaran
dalam industri jasa.
Perusahaan
Pemasaran Internal Pemasaran
Eksternal
Karyawan Pemasaran
Interaktif Pelanggan
Pemasaran
eksternal menggambarkan peekerjaan persiapan, penetapan harga, distribusi, dan
promosi normal sebuah jasa kepada pelanggan. Pemasaran internal menggambarkan
pelatihan dan pemotivsian karyawan untuk melayani pelanggan dengan baik.
Pemasaran interaktif menggambarkan keahlian karyawan dalam melayani klien,
tidak hanya berdasarkan kualitas teknisnya, tetapi juga berdasarkan kualitas
fungsionalitasnya.
Contoh kasus pada PEDIATRIC ASSOCIATES
Ketika Pediatric
Associates di Cincinnati, Ohio, memasang sistem manajemen medis dn praktek
elektronik, mereka menghilangkan hamper semua kertas kerja, memungkinkan dokter
menemui samai 25 pasien sehari dan memungkinkan pengurangan staf di waktu luang
dan waktu fleksibel sehingga karyawan lain dapat bekerja di rumah. Investasi
$300.000 itu kembali dalam 18 bulan, dan jumlah klaim yang ditolak karena
kesalahan pengkodean menurun 87%. Rata-rata tagihan per kunjungan pasien
meningkat $20.
Internet
memungkinkan perusahaan meningkatkan penawaran jasa mereka dan memperkuat
hubungan mereka dengan pelanggan melalui keinteraktifan nyata, personalisasi
khusus pelanggan dan personalisasi situasional, serta penyesuaian langsung
terhadap penawaran perusahaan.
MENGELOLA KUALITAS JASA
Harapan Pelanggan
Pelanggan
membentuk ekspektasi jasa dari banyak sumber, seperti pengalaman masalalu,
berita dari mulut ke mulut, dan iklan.Secara umum, pelanggan membandingkan jasa
anggapan dengan jasa yang diharapkan.
Ada lima kesenjangan yang menyebabkan kegagalan
pengiriman jasa :
1. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi
manajemen, yaitu manajemen tidak selalu mempunyai anggapan yang benar tentang
apa yang diinginkan pelanggan.
2. Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi
kualitas jasa, yaitu manajemen mempunyai anggapan yang benar terhadap keinginan
pelanggan tetapi tidak menetapkan standar kinerja.
3. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan
penghantaran jasa, yaitu personel mungkin tidak terlatih, atau tidak mampu atau
tidak bersedia memenuhi standar atau mungkin terkait dengan standar yang
bertentangan.
4. Kesenjangan antara penghantaran jasa dan komunikasi
eksternal, yaitu harapan konsumen dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat oleh
iklan dan perwakilan perusahaan.
5. Kesenjangan antara jasa anggapan dan jasa yang
diharapkan, yaitu terjadi ketika konsumen salah menganggap kualitas jasa.
Lima determinan kualitas jassa berdasarkan urutan arti
pentingnya :
1. Keandalan, yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa
yang dijanjikan dengan andal dan akurat.
2. Responsivitas, yaitu kesediaan membantu pelanggan dan
memberikan layanan tepat waktu.
3. Jaminan, yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan
serta kemampuan mereka untuk menunjukkan kepercayaan dan keyakinan.
4. Empati, yaitu kondisi memperhatikan dan memberikan
perhatian pribadi kepada pelanggan.
5. Wujud, yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan,
personel, dan bahan komunikasi.
Atribut
SERVQUAL
Keandalan
·
Menyediakan
jasa sesuai yang dijanjikan
·
Keandalan
dalam penanganan masalah layanan pelanggan
·
Melaksanakan
jasa dengan benar pada saat pertama
·
Menyediakan
jasa pada waktu yang dijanjikan
·
Mempertahankan
catatan bebas kesalahan
·
Karyawan yang mempuyai
pengetahuan untuk menjawab pertanyaan pelanggan
Responsivitas
·
Selalu member
tahu pelanggan tentang kapan layanan akan dilaksanakan
·
Layanan tepat
waktu bagi pelanggan
·
Kesediaan
untuk membantu pelanggan
·
Kesiapan untuk
merespons permintaan pelanggan
Jaminan
·
Karyawan yang
menanamkan keyakinan pada pelanggan
·
Membuat
pelanggan merasa aman dalam transaksi mereka
·
Karyawan yang
selalu sopan
Empati
·
Memberikan
perhatian pribadi kepada pelanggan
·
Karyawan yang
menghadapi pelanggan dengan cara yang penuh perhatian
·
Mengutamakan
kepentingan terbaik peanggan
·
Karyawan yang
memahami kebutuhan pelanggan mereka
·
Jam bisnis
yang nyaman
Wujud
·
Peralatan
modern
·
Fasilitas yang
tampak menarik secara visual
·
Karyawan yang
memiliki penampilan rapid an profesional
·
Bahan yang
berhubungan dengan jasa mempunyai daya tarik visual
|
PRAKTIK TERBAIK MANAJEMEN KUALITAS JASA
Konsep Strategis
Perusahaan jasa
terkemuka “terobsesi dengan pelanggan.” Mereka mempunyai kepekaan yang jelas
terhadap pelanggan sasaran dan kebutuhan pelanggan. Mereka mengembangkan
strategi berbeda untuk memuaskan kebutuhan ini.
Komitmen Manajemen Puncak
Perusahaan
seperti Marriott, Disney, dan USAA mempunyai komitmen menyeluruh terhadap
kualitas jasa. Manajemen mereka tidak hanya melihat kinerja keuangan setiap
bulan, tetapi juga kinerja jasa.
Standar Tinggi
Penyedia jasa
terbaik menetapkan standar kualitas jasa yang tinggi. Contohnya adalah Citibank
yang mempunyai standar untuk menjawab panggilan telepon dalam 10 detik dan
surat pelanggan dalam 2 hari. Standar harus ditetapkan benar-benar tinggi.
Perusahaan jasa
dapat mendiferensiasikan dirinya sendiri dengan merancang sistem pengiriman
yang lebih baik dan lebih cepat. Ada 3 tingkat diferensiasi, yaitu :
1. Keandalan, beberapa pemasok lebih andal pada pengiriman tepat waktu, kelengkapan
pesanan, dan waktu siklus pesanan.
2. Fleksibilitas, beberapa pemasok mempunyai keahlian yang baik dalam
penanganan keadaan darurat, penarikan produk, dan menjawab pertanyaan.
3. Tingkat inovasi, beberapa pemasok menciptakan sistem informasi yang
lebih baik, memperkenalkan bar coding dan pengiriman campuran, dan dengan cara
lain yang membantu pelanggan.
Teknologi Swalayan ( Self-Service Technology-SST)
Konsumen menilai
kenyamanan jasa. Banyak interaksi jasa antar manusia digantikan oleh teknologi
swalayan (ATM, mengisi sendiri di SPBU, dll). Tidak semua SST meningkatkan
kualitas jasa, tetapi SST bias membuat transaksi jasa lebih akurat, nyaman, dan
lebih cepat. SST juga dapat mengurangi biaya. Beberapa perusahaan menemukan
bahwa tantangan terbesar bukanlah teknologi itu sendiri, tetapi meyakinkan
pelanggan untuk menggunakannya, terutama untuk pertama kali. Pelanggan harus
mempunyai kepekaan yang jelas akan peran mereka dalam proses SST, harus melihat
manfaat jelas SST, dan harus merasa bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk
benar-benar menggunakannya.
Contoh kasus : Meja depan hotel
Setelah satu perjalanan
panjang-dari taksi ke pesawat terbang, lalu taksi ke hotel-meja depan hotel
kadang-kadang bias tampak seperti penghalang menuju kamar hotel yang sudah
menuggu. Untuk mengurangi antrian dan membuat para tamu dapat masuk ke kamar
mereka dengan cepat, banyak hotel berusaha merampingkan prose situ melalui kios
pendaftaran (check-in) swalayan di lobi hotel. Hotel Hilto sudah mempunyai kios
semacam ini di 170 properti Embassy Suites-nya dan berencana menambah kios di
semua hotel merek Hilton domestik pada tahun 2008. Pelancong dapat menggesekkan
kartu kredit mereka dan menerima kartu kunci ungu. Kios ini bukan pengganti
meja depan, tetapi memungkinkan staf meja depan benar-benar menjalankan fungsi
concierge, mengabdikan lebih banyak waktu untuk tamu yang membutuhkan
perhatian. Kemudan, Hotel Hilton menggunakan kombinasi teknologi tinggi dan
sentuhan tinggi untuk menonjolkan diri dalam persaingan industry hotel yang
sangat ketat. Sebaliknya, Kimpton Hotels, rantai hotel butik yang berpusat di
San Fransisco berusaha keras memperbaiki layanan meja depan (front-desk)-nya,
lebih ke sentuhan tinggi daripada teknologi tinggi. Rantai itu mengajarkan
karyawan bagaimana membaca dan merespons perilaku tamu dengan lebih
baik-membedakan tamu yang tergesa-gesa dan tamu yang mencari informasi lebih
banyak, seperti orang tua yang ingin tahu semua acara dan kegiatan anak-anak di
Wilayah tersebut. “Tamu mencari proses layanan yang lebih nyaman,” kata Niki
Leondakis, pejabat kepala operasi Kimpton Hotels, “tetapi juga menggunakan meja
sebagai pusat sumber daya lengkap untuk semua layanan.”
Mengawasi
sistem. Perusahaan terkemuka mengaudit kinerja jasanya,
baik kinerja mereka sendiri maupun pesaingnya. Mereka mengumpulkan pengukuran suara pelanggan ( voice of
costumer/VOC) untuk menyelidiki kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan. Mereka
menggunakan belanja perbandingan, pembelanja misterius, survei pelanggan,
formulir saran dan keluhan, tim audit jasa, dan surat kepada presiden.
Pembelanja misterius
merupakan penggunaan orang yang menyamar sebagai pembelanja yang dibayar untuk
memberikan laporan kepada perusahaan, bahkan sekarang menjadi bisnis besar di
amerika serikat.
Analisis arti penting
kinerja menentukan peringkat berbagai
elemen kelompok jasa dan enidentifikasi
tindakan apa yang diperlukan. Tabel 13.3 memperlihatkan bagaimana pelanggan
menentukan peringkat 14 elemen atau atribut jasa sebuah departemen pelayanan
penyalur mobil berdasarkan arti penting kinerja. Peringkat 14 elemen dibagi
menjadi empat bagian.
1.
Kuadran A memperlihatkan elemen jasa
penting yang tidak dilaksanakan pada tingkat yang diinginkan: elemen-elemen ini
meliputi elemen 1, 2, dan 9. Penyalur harus berkonsentrasi untuk meningkatkan
kinerja departemen layanan terhadap elemen-elemen ini.
2.
Kuadran B memperlihatkan elemen jasa
penting yang dilaksanakan dengan baik: perusahaan harus mempertahankan kinerja
yang tinggi ini.
3.
Kuadran C meperlihatkan elemen jasa
kecil yang dihantarkan dengan cara biasa tetapi tidak memerlukan perhatian.
4.
Kuadran D memperlihatkan bahwa elemen
jasa kecil,”mengirimkan pemberitahuan pemeliharaan” dilaksanakan dengan cara
yang sangat baik.
A.
berkonsentrasi di sini
1
2
9
|
B.
pertahankan kinerja yang abik ini
3
4
5
6
7
8
10
|
11
12
13
C.
Prioritas Rendah
|
14
D.
Kemungkinan dilakukan secara berlebihan
|
sangat penting
kinerja
kinerja
cukup
sangat
bagus
cukup penting
Memuaskan
keluhan pelanggan. Semua keluhan adalah karunia jika
ditangani dengan baik. Perusahaan mendorong pelanggan yang kecewa untuk
mengajukan keluhan dan juga memberdayakan karyawan untuk memulihkan situasi di
tempat telah mencapai pendapatan yang
lebih tinggi dan laba yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang tidak memiliki pendekatan
sistematis untuk mengatasi kegagalan jasa. Perusahaan juga meningkatkan kualitas pusat panggilan dan perwakilan
layanan pelanggan (Customer-Service Representatives – CSR ).
Memuaskan
karyawan dan pelanggan sekaligus. Perusahaan yang bagus
tahu bahwa sikap karyawan yang positif akan mendorong kesetiaan pelanggan yang
lebih kuat. Menanamkan orientasi pelanggan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan komitment mereka, terutama
jika mereka dalam pengaturan jasa yang memungkinkan tingkat waktu kontak
pelanggan yang tinggi. Karyawan mengembangkan posisi kontak pelanggan ketika mereka memiliki dorongan internal
untuk: (1) memanjakan pelanggan, (2)
membaca kebutuhan pelanggan dengan akurat, (3) mengembangkan hubungan
personal dengan pelanggan, dan (4)
menghantarkan layanan berkualitas untuk menyelesaiakan masalah pelanggan.
Mengelola
Merek Jasa
Merek jasa harus harus
ahli dalam mendeferensiasikan diri mereka sendiri dan mengembangkan strategi
merek yang kuat.
Mendeferensiasikan
Jasa
Deregulasi
beberapa industri jasa utama – komunikasi , transportasi, energi, perbankan –
telah menghasilkan persaingan harga yang ketat. Selain bahwa pelanggan
memandang jasa sebagai bidang yang cukup homogen, mereka tidak terlalu memperhatikan
penyedia dan lebih memperhatikan harga.
Meskipun
demikian, pemasar dapat mendeferensiasikan penawaran jasa mereka dalam banyak
cara, melalui orang yang menambah nilai. Penawaran bisa mencakup fitur – fitur
inovatif. Apa yang diharapkan pelanggan disebut paket jasa primer.
Penyedia jasa dapat
menambah fitur jasa sekunder ke dalam paket. Dalam industri hotel, beberapa
rantai telah memperkenalkan fitur jasa sekunder seperti barang untuk dijual,
makan pagi prasmanan gratis, dan program pelanggan setia.
Kadang-kadang perusahaan mencapai diferensiasi melalui
kisaran penawaran jasa murni dan keberhasilan usaha penjualannya. Tantangan
utamanya adalah sebagian besar penawaran
dan inovasi jasa mudah ditiru. Tetapi, perusahaan mengenalkan inovasi secara teratur
akan mendapatkan suksesi keunggulan sementara atas pesaingnya.
Kreativitas
dan inovasi dalam industri jasa sama pentingnya dengan industri lan. Selalu ada
cara untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Ketika sekelimpok ahli industri
hospitalis dan perjalanan mengadakan konvensi pada akhir tahun 2006 untuk
berbagi pandangan tentang seperti apa hotel ideal pada tahun 2025, visi mereka
memperlihatkan pengalaman jasa yang berubah total.
Mengembangkan
Strategi Merek Untuk Jasa
Pengembangan
strategi merek untuk merek jasa yang memerlukan perhatian khusus guna memilih
elemen merek, menetapkan dimensi citra, dan merencanakan strategi penetapan
merek.
Memilih
elemen merek. Karena jasa tidak berwujud, dan karena
pelanggan sering membuat keputusan dan pengaturan jasa di tempat jauh dari lokasi jasa sebenarnya (di rumah atau di
kantor ), pengingat merek menjadi sangat penting.
Elemen
merek lain – logo, simbol, karakter, dan semboyan – juga dapat “mengangkat
darikelemahan” dan menyertai nama merek guna membangun kesadaran merek dan
citra merek. Elemen merek ini sering mencoba membuat jasa dan beberapa manfaat
kuncinya lebih berwujud, konkret, dan nyata – misalnya “langit yang ramah (friendly skies)” dari united, “tangan
yang baik (good hands)” dari
allstate, dan sifat “optimis (bullish)”
Merrill Lynch.
Menetapka
dimensi citra. Mengingat sifat manusiawi dari jasa,
tidakmengejutkan jika kepribadian merek merupakan dimensi citra yang penting
untuk jasa. Perusahaan jasa juga dapat merancang program komunikasi dan informasi
pemasaran sehingga konsumen belajar lebih banyak tentang merek dibandingkan
informasi yang mereka dapat dari pertemuan jasa saja.
Merencanakan strategi penetapan merek.
Terakhir,jasa juga harus memperhatikan pengembangan hierarki merek dan portofolio
merek yang memungkinkan positioning dan membidik segmen pasar berbeda. Pemasar
dapat menetapakan merek kelas jasa secara vertikal berdasarka harga dan
kualitas. Perluasa vertikal sering memerlukan strategi subbranding yang
menggabungkan nama korporat dengan nam merek individual atau nama pemodifikasi.
Mengelola
Jasa Pendukung Produk
Yang
tidak kalah penting dari industri jasa adalah industri berbasis produk yang
harus menyediakan sejumlah jasa. Produsen peralatan – peralatan kecil, mesin
kantor, traktor, mainframe, pesawat terbang semuanya harus menyediakan jasa
pendukung: jasa pendukung produk menjadi tempat pertarungan utama untuk
memberikan keunggulan kompetitif.
Mengidentifikasi
dan Memuaskan Kebutuhan Pelanggan
Pelanggan memiliki tiga
kekhawatiran khusus
§ Mereka
khawatir tentang keandalan dan frekuensi kegagalan. Seorang petani dapat
menoleransi satu panen yang gagal sekali setahun , tetapi bukan dua atau tiga
kali setahun.
§ Mereka
khawatir tentang waktu henti (downtime). Semakin lama waktu henti, semakin
tinggi biayanya. Pelanggan tergantung pada keandalan jasa penjual – kemampuan penjual untuk
memperbaiki mesin dengan cepat, atau setidaknya menyediakan mesin pengganti.
§ Mereka
khawatir tentang, biaya yang keluar. Berapa besar biaya yang harus dikeluarkan
pelanggan untuk pemeliharaan dan perbaikan teratur?
Pembeli memperhitungkan
semua faktor ini dan berusaha memperkirakan biaya siklus hidup (life – cycle cost), yaitu biaya
pembelian produk ditambah biaya pemeliharaan didiskontokan dikurangi nilai sisa
didiskontokan.
Untuk
memberikan dukungan terbaik, produsen harus mengidentifikasi nilai yang paling
dihargai pelanggan dan arti penting relatif mereka. Dalam kasus peralatan
mahal, produsen menawarkan memfasilitasi jasa seperti instalasi, pelatihan staff,
jasa pemeliharaan, dan perbaikan, serta pembiayaan. Mereka juga dapat
menambahkan jasa yang menambah nilai yang melampui fungsi dan kinerja produk
itu sendiri.
Produsen
dapat menawarkan, dan mengenakan biaya, untuk jasa pendukung produk dengan
berbagai cara. Salah satu perusahaan yang mengkhususkan diri dalam kimia
organik memberikan penawaran standar ditambah tingkat layanan dasar. Jika
pelanggan menginginkan layanan tambahan pelanggan dapat membayar lebih atau
meningkatkan pembelian tahunannya ke tingkat yang lebih tinggi, yang sudah
meliputi layanan tambahan. Perusahaan produk harus memenuhi tujuan
strategis mereka dan keunggulan
kompetitif dalam mengembangkan jasa.
Strategi
Jasa Purnajual
Kualitas departemen
layanan pelanggan sangat beragam. Pada salah satu sisi ada departemen yang
hanya menyalurkan panggilan pelanggan ke orang atau departemen yang tepat untuk
mendapatkan tindakan, dengan sedikit tindak lanjut. Pada sisi lain, ada
departemen yang berusaha menerima permintaan pelanggan, saran, dan bahkan
keluhan dan menangani keluhan itu dengan cepat.
Evolusi
layanan pelanggan. Produsen biasanya memulai dengan
menjalankan departemen suku cadang dan layanan mereka sendiri. Mereka tetap
ingin dekat dengan peralatan dan mengetahui masalahnya. Mereka juga menemukan
dibutuhkan biaya mahal dan banyak waktu untuk melatih orang lain, serta
menemukan bahwa mereka dapat menghasilkan banyak uang dengan menjalankan bisnis
suku cadang dan jasa, terutama jika mereka adalah satu – satunya pemasok suku
cadang yang diperlukan dan dapat mengenakan harga tinggi. Bahkan banyak
produsen peralatan menetapkan harga rendah untuk peralatan mereka dan
mengkompensasi dengan mengenakan harga
tinggi untuk suku cadang dan jasa.
Seiring
waktu, produsen mengalihkan lebih banyak jasa pemeliharaan dan perbaikan ke
distributor dan penyalur resmi.
Perantara ini lebih dekat dengan pelanggan, beroperasi di lebih banyak lokasi,
dan menawarkan layanan yang lebih tepat. Tetapi kemudian perusahaan jasa
independen muncul dan menawarkan harga yang lebih rendah atau layanan yang
lebih tepat.
Imperatif
layanan pelanggan. Meskipun demikian, pilihan laynan
pelanggan meningkat pesat, dan produsen peralatan harus semakin sering
menemukan cara menghasilkan uang untuk peralatan mereka, diluar kontark jasa.
KESIMPULAN
Pemasaran
holistik untuk jasa membutuhkan
pemasaran eksternal, internal, dan interaktif.
Pemasaran
eksternal menggambarkan peekerjaan persiapan, penetapan harga, distribusi, dan
promosi normal sebuah jasa kepada pelanggan. Pemasaran internal menggambarkan
pelatihan dan pemotivsian karyawan untuk melayani pelanggan dengan baik.
Pemasaran interaktif menggambarkan keahlian karyawan dalam melayani klien,
tidak hanya berdasarkan kualitas teknisnya, tetapi juga berdasarkan kualitas
fungsionalitasnya.
Perusahaan jasa
dapat mendiferensiasikan dirinya sendiri dengan merancang sistem pengiriman
yang lebih baik dan lebih cepat. Ada 3 tingkat diferensiasi, yaitu :
1. Keandalan, beberapa pemasok lebih andal pada pengiriman tepat waktu, kelengkapan
pesanan, dan waktu siklus pesanan.
2. Fleksibilitas, beberapa pemasok mempunyai keahlian yang baik dalam
penanganan keadaan darurat, penarikan produk, dan menjawab pertanyaan.
3. Tingkat inovasi, beberapa pemasok menciptakan sistem informasi yang
lebih baik, memperkenalkan bar coding dan pengiriman campuran, dan dengan cara
lain yang membantu pelanggan.
Deregulasi
beberapa industri jasa utama – komunikasi , transportasi, energi, perbankan –
telah menghasilkan persaingan harga yang ketat. Selain bahwa pelanggan memandang
jasa sebagai bidang yang cukup homogen, mereka tidak terlalu memperhatikan
penyedia dan lebih memperhatikan harga.
No comments:
Post a Comment