Akuntansi
dan Biaya
Sumber Disusun
Oleh :
Fibri
Wulandari
513-0211-118
Elri Javier
Normadi P 513-0211-120
Rina
Ristiani
513-0211-121
Alfian
Erdiyansah 513-0211-122
Annisa Zahra
Shofiyana 513-0211-123
Yuninda Dwi
Nurfamesti 513-0211-124
Universitas Teknologi Yogyakarta
Jalan
Glagahsari No.63 Umbulharjo, Yogyakarta 55164
Materi Akuntansi dan Biaya
1. Pengertian Akuntansi
salah satu definisi mengenai
akuntansi di berikan oleh American Association, yang terjemahannya adalah
“Akuntansi adalah proses identifikasi pengukuran dan penyampaian informasi
ekonomis untuk memungkinkan pembuatan pertimbangan dan pengambilan keputusan
yang jelas dan tegas oleh pemakai informasi tersebut.
Akuntansi
adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang
akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber
daya keputusan di dalam perusahaan,
organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam
mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara
luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis”.
2.
Dasar
Akuntansi
a. Dasar pencatatan, Cash Basis, Acrual Basis
1) Dasar Pencatatan
Terdapat dua
dasar pencatatan dalam akuntansi yaitu
1.
Dasar kas, yaitu suatu dasar akuntansi yangmengakui
pendapatan dan melaporkannya pada saat kas diterima, serta mengakui biaya atau
beban dan mengurangkannya dari pendapatan pada saat pengeluaran kas untuk
membayar biaya atau beban tersebut dilakukan dalam suatu periode tertentu.
2.
Dasar akrual, yaitu mencatat setiap transaksi yang
terjadi tanpa memperhatikan kas yang sudah diterima atau belum.
2) Cash Basis
Acrual Basis merupakan
salah satu konsep yang sangat penting dalam akuntansi, dimana Pencatatan basis
kas adalah teknik pencatatan ketika transaksi terjadi dimana uang benar-benar
diterima atau dikeluarkan. Dengan kata lain Akuntansi Cash Basis
adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya
pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar yang digunakan untuk
pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan.
Cash Basis akan mencatat
kegiatan keuangan saat kas atau uang telah diterima misalkan perusahaan menjual
produknya akan tetapi uang pembayaran belum diterima maka pencatatan pendapatan
penjualan produk tersebut tidak dilakukan, jika kas telah diterima maka
transaksi tersebut baru akan dicatat seperti halnya dengan “dasar akrual” hal
ini berlaku untuk semua transaksi yang dilakukan, kedua teknik tersebut akan
sangat berpengaruh terhadap laporan keuangan, jika menggunakan dasar akrual
maka penjualan produk perusahaan yang dilakukan secara kredit akan menambah piutang
dagang sehingga berpengaruh pada besarnya piutang dagang sebaliknya jika yang
di pakai cash basis maka piutang dagang akan dilaporkan lebih rendah dari yang
sebenarnya terjadi.
3) Accrual Basis
Basis Akrual (Accrual
Basis) Teknik basis akrual memiliki fitur pencatatan dimana transaksi sudah
dapat dicatat karena transaksi tersebut memiliki implikasi uang masuk atau
keluar di masa depan. Transaksi dicatat pada saat terjadinya walaupun uang
belum benar – benar diterima atau dikeluarkan.
Dengan kata lain basis
akrual digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban dan ekuitas dana. Jadi Basis
akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
3.
Analisis
Laporan Keuangan
a. Rasio Likuiditas
Adalah menunjukkan
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan
pada saat ditagih (S. Munawir, 1995 hal 31).
Likuiditas adalah tingkat kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajibannya yang
harus segera dipenuhi (Miswanto dan Eko Widodo, 1998, hal 83).
Likuiditas adalah kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya yang
segera harus dipenuhi (Sutrisno, 2000 hal 18).
b. Ratio Solvabilitas
Solvabilitas suatu
perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila
sekiranya perusahaan tersebut pada saat itu
dilikuidasikan (Bambang Riyanto, 1995, hal 32).
Suatu perusahaan yang solvabel belum
tentu likuid dan sebaliknya sebuah
perusahaan yang insolvabel belum tentu ilikuid.
Dalam hubungan antara likuiditas dan solvabilitas ada
empat kemungkinan yang dapat dialami oleh
perusahaan yaitu :
a. Perusahaan yang likuid tetapi
insolvabel
b. Perusahaan yang likuid dan
solvabel
c. Perusahaan yang solvabel tetapi
ilikuid
d. Perusahaan yang insolvabel dan
ilikuid
c. Rasio Aktivitas
Adalah rasio
yang menunjukkan keefektifan sebuah perusahaan dalam menggunakan aktiva yang
dimilikinya. Rasio ini digunakan untuk menilai seberapa efesien perusahaan
dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan. Rasio
ini merupakan ukuran yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari, seperti penjualan, penagihan piutang, pengelolaan
persediaan, pengelolaan modal kerja, dan pengelolaan dari seluruh aktiva.
d. Rasio profabilitas
Merupakan
rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat
efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas
manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan
investasi perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio rentabilitas.
Rasio
profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan
penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya (Syafri,
2008:304).
4.
Manfaat
Analisis Laporan Keuangan
INTERNAL
:
1)
Pengelola
(direksi & manajemen)
Laporan keuangan memberikan informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan, evaluasi usaha yang sedang berjalan, melakukan budgeting dan kontrol
internal.
Laporan keuangan memberikan informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan, evaluasi usaha yang sedang berjalan, melakukan budgeting dan kontrol
internal.
2)
Karyawan
Karyawan Anda akan tertarik dengan informasi keuangan yang terkait dengan stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Hal ini dapat memberikan gambaran apakah perusahaan mampu memberikan balas jasa dan menyediakan kesempatan bekerja dan berkarir untuk jangka waktu yang lama.
Karyawan Anda akan tertarik dengan informasi keuangan yang terkait dengan stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Hal ini dapat memberikan gambaran apakah perusahaan mampu memberikan balas jasa dan menyediakan kesempatan bekerja dan berkarir untuk jangka waktu yang lama.
EKSTERNAL :
1)
Investor/owner
Investor atau owner berkepentingan dengan informasi yang berhubungan dengan resiko yang terkait dengan investasi modal.
Investor atau owner berkepentingan dengan informasi yang berhubungan dengan resiko yang terkait dengan investasi modal.
2)
Pemberi Pinjaman
Pihak yang memberi pinjaman berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang beserta bunganya dengan tepat waktu. Laporan keuangan dapat membantu mereka untuk menentukan besar plafon, bunga dan jangka waktu yang diberikan.
Pihak yang memberi pinjaman berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang beserta bunganya dengan tepat waktu. Laporan keuangan dapat membantu mereka untuk menentukan besar plafon, bunga dan jangka waktu yang diberikan.
3)
Supplier
Pihak supplier dan pemberi hutang jangka pendek lainnya berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya. Informasi tersebut akan membantu supplier untuk menentukan jumlah piutang yang diberikan dan jangka waktunya.
Pihak supplier dan pemberi hutang jangka pendek lainnya berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya. Informasi tersebut akan membantu supplier untuk menentukan jumlah piutang yang diberikan dan jangka waktunya.
4)
Pelanggan
Pelanggan memerlukan informasi yang berhubungan dengan kelangsungan perusahaan, terutama pelanggan yang melakukan kerjasama jangka panjang. Pelanggan yang loyal membutuhkan hubungan jangka panjang dan langgeng.
Pelanggan memerlukan informasi yang berhubungan dengan kelangsungan perusahaan, terutama pelanggan yang melakukan kerjasama jangka panjang. Pelanggan yang loyal membutuhkan hubungan jangka panjang dan langgeng.
5)
Pemerintah
Bagi pemerintah, mereka dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar pajak.
Bagi pemerintah, mereka dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar pajak.
a. Suplier
Supplier adalah
seseorang yang menjalankan usaha menyalurkan atau memasarkan sesuatu barang
(produk) tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Supplier adalah
individu atau organisasi bisnis (perusahaan) yang menyediakan barang atau jasa
kepada vendor dengan imbalan yang telah disepakati berdasarkan kompensasi yang
telah disepakati pula.
b. Kreditur
Kreditur
adalah pihak ( perorangan, organisasi, perusahaan atau pemerintah) yang memiliki tagihan kepada pihak lain (pihak
kedua) atasproperti atau layanan jasa
yang diberikannya (biasanya dalam bentuk kontrak atau perjanjian) dimana diperjanjikan
bahwa pihak kedua tersebut akan mengembalikan properti yang nilainya sama atau
jasa. Pihak kedua ini disebut sebagai peminjam atau
yang berhutang.
c. Pemegang
Saham
Seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham
pada perusahaan. Para pemegang saham pemilik dari perusahaan tersebut. Perusahaan
yang terdaftar dalam bursa efek berusaha untuk
meningkatkan harga sahamnya. Konsep pemegang saham adalah sebuah teori bahwa
perusahaan hanya memiliki tanggung jawab kepada para pemegang sahamnya dan
pemiliknya, dan seharusnya bekerja demi keuntungan mereka
d.
Manajemen
Manajemen adalah Suatu Proses
dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan
sumber daya organisasi lainnya.
·
Proses Manajemen.
a)
Perencanaan
Proses yang menyangkut upaya
yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan
penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk
mewujudkan target dan tujuan organisasi.
b)
Pengorganisasian
Proses yang menyangkut
bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain
dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh,sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif,dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi dapat bekerja secara efektif dan efesien guna pencapaian tujuan
organisasi.
c)
Pengarahan
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam
organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
d)
Pengendalian
Proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,diorganisasikan
dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan
sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang
dihadapi.
·
Manajemen ada 4,yaitu :
a)
Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya untuk memperoleh SDM yang terbaik bagi bisnis yang kita
jalankan dan bagiamana SDM yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap
bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun
bertambah.
b)
Manajemen Operasional
Kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen,dengan teknik produksi yang seefesien
mungkin,dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produksi akhir yang
dihasilkan dalam proses produksi.
c)
Manajemen Pemasaran
Kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa
sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen,dana bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.
d)
Manajemen Keuangan
Kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa
kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu
diukur berdasarkan profit.Tugas manajemen
keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh,dan
dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat
dalam kegiatan bisnis yang dijalankan
5. Akuntansi
biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan
bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan
dengan aktivitas suatu organisasi
untuk menghasilkan barang atau jasa.
6. Tujuan
Akuntansi Biaya
Tujuan
akuntansi biaya, antara lain :
a. Penentuan Harga Pokok Produksi :
mencatat, menggolongkan dan meringkas biaya pembuatan produk
b. Menyediakan informasi biaya untuk
kepentingan manajemen : biaya sebagai ukuran efisiensi
c. Alat Perencanaan : perencanaan
bisnis pasti berkaitan dengan penghasilan dan biaya, Perencanaan biaya akan
memudahkan dalam pengendalian biaya
d. Pengendalian biaya : membandingkan
biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk dengan
biaya yang sesungguhnya terjadi
e. Memperkenalkan berbagai metode :
berbagai macam metode dalam Akuntansi biaya dapat dipilih sesuai dengan
kepentingan yang diperlukan dengan hasil yang paling efektif dan efisien
f. Pengambilan keputusan khusus :
sebagai alat manajemen dalam mengawasi dan merekam transaksi biaya secara
sistematis dan menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
g. Menghitung Laba perusahaan pada
periode tertentu : untuk mengetahui laba maka diperlukan biaya yang
dikeluarkan, biaya merupakan salah satu komponen dalam laba
h. Menghitung dan menganalisis
terjadinya ketidakefektifan dan ketidakefisienan : membahas batas maksimum yang
harus diperhatikan dalam menetapkan biaya suatu produk, menganalisis dan
menentukan solusi terbaik jika ada perbedaan antara batas maksimum tersebut
dengan yang sesungguhnya terjadi.
7. Penggolongan Akuntansi Biaya
Tingkat persaingan yang tinggi
menuntut perusahaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan
harga murah, sehingga perusahaan perlu memberikan perhatian serius terhadap
biaya kualitas.
No comments:
Post a Comment