LINK DOWNLOAD MAKALAH: http://adfoc.us/32017057141099
Perencanaan Karir
Kata
Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah
SWT. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat
limpahan serta rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang
bermanfaat untuk mencukupi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia .
Di dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak
sedikit kendala yang penyusun hadapi.
Tetapi kami mengerti bahwa kelancaran didalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat pertolongan dan kerjasama yang baik dari rekan kerja kami, hingga
kendala-kendala yang penyusun hadapi dapat kami atasi.
Semoga makalah ini bisa memberikan wawasan yang
lebih luas serta jadi sumbangan pemikiran pada pembaca terutama beberapa
mahasiswa kampus Universitas Teknologi Yogyakarta . Kami sadar bahwa makalah ini ada banyak kekurangan
serta jauh dari sempurna. Karenanya, pada dosen pembimbing, kami menghendaki
masukannya untuk perbaikan pembuatan makalah kami di periode yang akan datang serta menginginkan kritik serta anjuran dari
beberapa pembaca.
Yogyakarta,
25 Oktober 2014
Daftar
Isi
Kata
Pengantar................................................................................................. i
Daftar
Isi.......................................................................................................... ii
Point
Penting.................................................................................................... 01
Konsep
Karier................................................................................................... 02
Istilah-Istilah
Perencanaan Karier..................................................................... 02
Departemen
Personalia dan Perencanaan Karier.............................................. 05
Pengembangan
Karier....................................................................................... 08
Peranan
Departemen Personalia Dalam Pengembangan Karier........................ 09
Kesimpulan....................................................................................................... 11
Daftar
Pustaka.................................................................................................. 12
Point Penting
1.
Konsep
Karier
2.
Istilah
Perencanaan Karier
3.
Manfaat
Perencanaan Karier
4.
Pendidikan
Karier
5.
Informasi
dan Perencanaan Karier
6.
Konseling
Karier
7.
Prestasi
Kerja
8.
Exposure
9.
Permintaan
Berhenti
10. Kesetiaan Organisasi
11. Mentors dan Sponsors
12. Kesempatan-Kesempatan Untuk
Tumbuh
|
PERENCANAAN KARIER
Karier adalah semua pekerjaan (atau jabatan) yang
dipunyai (atau dipegang) selama kehidupan kerja seseorang. Perencanaan karier
diperlukan bagi para karyawan untuk selalu siap menggunakan kesempatan karier
yang ada. Orang-orang sukses biasanya mengembangkan berbagai rencana karier dan
kemudian berupaya untuk mencapai rencana-rencana mereka. Karier harus dikelola
melalui suatu perencanaan yang cermat. Apabila tidak, para karyawan akan sering
tidak siap memanfaatkan berbagai kesempatan karier, dan departemen personalia
akan menghadapi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan penyusunan personalia
(staffing) internal organisasi.
KONSEP KARIER
1.
Karier sebagai suatu urutan promosi atau
pemindahan (transfer) lateral ke jabatan-jabatan yang lebih menuntut tanggung
jawab atau ke lokasi-lokasi yang lebih baik dalam atau menyilang hirarki
hubungan kerja selama kehidupan kerja seseorang.
2.
Karier sebagai penunjuk
pekerjaan-pekerjaan yang membentuk suatu pola kemajuan yang sistematik dan
jelas-jalur karier.
3.
Karier sebagai sejarah pekerjaan
seseorang, atau serangkaian posisi yang dipegang selama kehidupan kerja.
ISTILAH – ISTILAH PERENCANAAN
KARIER
·
Karier
Suatu karier adalah
seluruh pekerjaan (jabatan) yang ditangani atau dipegang selama kehidupan
kerja seseorang.
|
·
Jalur Karier (Career path)
Suatu jalur karier
adlah pola pekerjaan-pekerjaan berurutan yang membentuk karier seseorang.
|
·
Sasaran-sasaran karier (Career
Goals)
Sasaran karier adlah
posisi di waktu yang akan datang di mana seseorang “berjuang” untuk
mencapainya sebagai bagian dari kariernya.
|
·
Perencanaan karier (Career
Planning)
Perencanaan karier
adlah proses melalui mana seseorang memeilih sasaran karier, dan jalur ke
sasaran tersebut.
|
·
Pengembangan Karier (Career
Development)
Pengembangan karier
adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk
mencapai suatu rencana-rencana karier.
|
KERANGKA
PERENCANAAN dan PENGEMBANGAN KARIER
SEBUAH
CONTOH KARIER DALAM INDUSTRI PERBANKAN
Nomer Jabatan
|
Tingkatan Jabatan
|
Nama Jabatan
|
Tipe Perubahan
Jabatan
|
Lama Waktu (Dalam
Tahun)
|
Umur Terakhir
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
|
Calon
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Supervisory
Supervisory
Manajemen
Manajemen
Manajemen
Manajemen
Manajemen
Eksekutip
Eksekutip
|
Calon
Analisis
Kredit
Analisis
Kredit
Pembantu
Kepala
Analisis
Kredit
Kepala
Analisis
Kredit
Kepala
Administrasi Keuangan
Wakil
Pemimpin
Cabang
Kecil
Wakil
Pemimpin
Cabang
Besar
Pemimpin
Cabang Kecil
Pemimpin
Cabang Besar
Kepala
Bagian Kredit Investasi
Wakil
Direktur Bidang Operasi
Direktur
|
-
Promosi
Promosi
Promosi
Transfer
Promosi
Menjalani
Pendidikan tambahan
Transfer
Promosi
Transfer
Promosi
Promosi
Promosi
Pensiun
|
1
4
2
3
3
3
1
1
2
3
3
2
4
|
25
29
31
34
37
40
41
42
44
47
50
52
56
|
DEPARTEMEN PERSONALIA dan
PERENCANAAN KARIER
Bebagai manfaat yang
akan diperoleh bila departemen personalia terlibat dalam perencanaan karier
adalah :
1.
Mengembangkan Para Karyawan yang Dapat
Dipromosikan.
Perencanaan
karier membantu untuk mengembangkan suplai karyawan internal.
2.
Menurunkan Perputaran Karyawan.
Perhatian
terhadap karier individual akan meningkatkan kesetiaan organisasional dan, oleh
karena itu, menurunkan perputaran karyawan.
3.
Mengungkap Potensi Karyawan.
Perencanaan
karier mendorong para karyawan untuk lebih menggali kemampuan-kemampuan
potensial mereka karena mereka mempunyai sasaran-sasaran karier tertentu.
4.
Mendorong Pertumbuhan.
Berbagai
rencana dan sasaran karier memotivasi para karyawan untuk tumbuh dan
berkembang.
5.
Mengurangi Penimbunan.
Tanpa
perencanaan karier, para manajer akan mudah “ menimbun” bawahan-bawahan kunci
yang berketrampilan dan berprestasi kerja tinggi. Perencanaan karier
menyebabkan karyawan manajer dan departemen personalia menjadi sadar akan
kualifikasi karyawan.
6.
Memuaskan kebutuhan Karyawan.
Dengan
sedikit penimbunan dan meningkatnya kesempatan-kesempatan untuk tumbuh bagi
karyawan, kebutuhan-kebutuhan penghargaan individual, seperti penghargaan dan
prestasi akan lebih terpuaskan.
7.
Membantu Pelaksanaan Rencana-rencana
Kegiatan yang Telah Disetujui.
Perencanaan
karier dapat membantu para anggota kelompok agar siap untuk jabatan-jabatan
yang lebih penting. Persiapan ini akan membantu pencapaian rencana-rencana
kegiatan yang telah disetujui.
Dalam
praktek, departemen personalia mendorong perencanaan karier dengan tiga cara :
melalui pendidikan karier, penyediaan informasi, dan konseling.
Pendidikan Karier
Departemen
personalia dapat meningkatkan kesadaran karyawan akan pentingnya perencanaan
karier melalui berbagai macam teknik pendidikan. Sebagai contoh, pidato-pidato
pengarahan, edaran-edaran, dan memorandum dari para manajer puncak bisa
menstimulasi minat karyawan pada biaya rendah. Di samping itu berbagai
lokakarya dan seminar tentang perencanaan karier meningkatkan minat karyawan
dengan mengemukakan konsep-konsep pokok yang berhubungan dengan perencanaan
karier. Pertemuan-pertemuan semacam itu membantu karyawan untuk menetapkan
sasaran-sasaran karier, mengidentifikasikan jalur-jalur karier dan mengungkap
kegiatan-kegiatan pengembangan karier. Kegiatan-kegiatan pendidikan karier ini
bisa dilengkapi dengan informasi perencanaan karier yang dicetak atau direkam.
Bila departemen personalia tidak mempunyai staf yang diperlukan untuk melaksanakan
program-program pendidikan, perusahaan bisa menggunakan konsultan.
Informasi Pada Perencanaan Karier
Departemen
personalia seharusnya memberikan kepada karyawan berbagai informasi yang mereka
butuhkan untuk merencanakan kepada karyawan berbagai informasi yang mereka
butuhkan untuk merencanakan karier. Departemen personalia juga dapat
mengidentifikasikan lowongan-lowongan pekerjaan di waktu yang akan datang
melalui rencana-rencana kepegawaian. Departemen personalia juga dapat mendorong
perencanaan karier melalui penyediaan informasi tentang berbagai alternatif
jalur karier. Informasi ini mencakup juga persyaratan-persyaratan jabatan yang
harus dipenuhi.
Konseling Karier
Untuk
membantu para karyawan menetapkan sasaran-sasaran karier dan menentukan
jalur-jalur karier yang tepat, departemen personalia bisa menawarkan bimbingan
karier. Bimbingan ini hendaknya dilakukan oleh pembimbing yang cakap sebagai
sumber saran. Pembimbing (konselor) mungkin hanya perlu mendengarkan minat
karyawan dan memberikan informasi pekerjaan tertentu. Atau pembimbing bisa
membantu para karyawan menyingkap minat mereka dengan melakukan dan
menginterpretasikan tes-tes bakat dan ketrampilan.
Suatu
rencana karier yang memadukan keinginan karyawan dengan jalur karier yang
paling sesuai dengan kenyataan bisa merugikan bila faktor-faktor lingkungan
diabaikan. Oleh karena itu, pembimbing karier perlu menginformasikan kepada
karyawan kemungkinan perubahan-perubahan lingkungan yang akan mempengaruhi
karier mereka. Sebagai contoh, perubahan teknologi pemrosesan kata (words
processing) akan mempengaruhi karier karyawan pengetik.
PENGEMBANGAN KARIER
Pengembangan Karier Individual
Setiap
orang bertanggung jawab atas pengembangan atau kemajuan kariernya. Setelah
komitmen pribadi dibuat, beberapa kegiatan pengembangan karier dapat dilakukan.
Kegiatan-kegiatan tersebut mencakup :
1.
Prestasi
Kerja
Prestasi kerja ini menjadi dasar atas
semua kegiatan pengembangan karier lainnya. Kemajuan karier sangat btergantung
pada prestasi kerja (performance).
2.
Exposure
Exposure berarti menjadi dikenal oleh
orang-orang yang memutuskan promosi, transfer dan kesempatan-kesempatan karier
lainnya. Tanpa exposure, karyawan yang berprestasi baik mungkin tidak
memperoleh kesempatan untuk mencapai sasaran-sasaran kariernya. Para manajer
mendapatkan exposure terutama melalui prestasi, laporan-laporan tertulis,
presentasi lisan, kerja panitia, pelayanan masyarakat, dan bahkan lama jam
kerja mereka.
3.
Permintaan
Berhenti
Bila seorang karyawan melihat kesempatan
karier yang lebih besar ditempat lain, permintaan berhenti mungkin merupakan
suatu cara untuk mencapai sasaran-sasaran karier. Permintaan berhenti untuk
melanjutkan karier di perusahaan lain sering disebut leveraging. Bagaimanapun
juga, bila teknik ini terlalu sering digunakan akan merugikan karyawan sendiri.
4.
Kesetiaan
Organisasional
Dalam banyak organisasi, orang-orang
meletakkan kemajuan karier tergantung pada kesetiaan organisasional. Kesetiaan
organisasional rendah pada umumnya ditemui pada diri para sarjana baru (yang
mempunyai pengharapan tinggi, sehingga sering kecewa dengan perusahaan pertama
mereka) dan para profesional (yang kesetiaan pertamanya adalah pada profesi mereka).
Dedikasi jangka panjang terhadap perusahaan yang sama akan menurunkan tingkat
perputaran tenaga kerja.
5.
Mentors
Dan Sponsors
Seorang mentor adalah orang yang
menawarkan bimbingan karier informal. Bila mentor dapat menominasi karyawan
untuk kegiatan-kegiatan pengembangan karier, seperti program-program latihan,
transfer, atau promosi, maka dia menjadi sponsor. Seorang sponsor adalah orang
dalam organisasi yang dapat menciptakan kesempatan-kesempatan pengembangan
karier bagi orang-orang lain. Sering sponsor karyawan adalah atasan langsung.
6.
Kesempatan-Kesempatan
Untuk Tumbuh
Bila karyawan meningkatkan kemampuan,
misal melalui program latihan, pengambilan kursus-kursus atau penambahan gelar,
maka berarti mereka memanfaatkan kesempatan untuk tumbuh. Hal ini berguna baik
bagi departemen personalia dalam pengembangan sumber daya manusia internal
maupun bagi pencapaian rencana karier karyawan.
Peranan
Departemen Personalia Dalam Pengembangan Karier
Untuk mengarahkan pengembangan karier
agar menguntungkan organisasi dan karyawan, departemen personalia sering
mengadakan program-program latihan dan pengembangan bagi para karyawan.
Disamping itu, departemen personalia perlu mengusahakan dukungan manajemen,
memberikan umpan balik kepada karyawan dan membangun suatu lingkungan kerja
yang kohesif untuk meningkatkan kemampuan dan keinginan karyawan dalam
melaksanakan pengembangan karier.
Dukungan manajemen. Berbagai usaha
departemen personalia untuk mendorong pengembangan karier akan mempunyai dampak
kecil tanpa dukungan dari para manajer. Komitmen oleh manajemen puncak adalah
krusial untuk mendapatkan dukungan para manajer lainnya.
Umpan balik. Tanpa umpan balik tentang
upaya pengembangan karier mereka adalah sulit bagi para karyawan untuk
meneruskan persiapan bertahun-tahun yang kadang-kadang dibutuhkan untuk
mencapai sasaran-sasaran karier. Cara yang pertama, dengan memberitahukan
kepada para karyawan secara periodik mengenai prestasi kerja mereka. Bila dalam
evaluasinya prestasi kerja jelek, umpan balik ini memungkinkan karyawan untuk
memperbaiki usaha-usaha atau menyesuaikan rencana pengembangan karier mereka.
Umpan balik ini mempunyai tiga tujuan :
1. Untuk
menjamin para karyawan yang tidak dipromosikan bahwa mereka masih bernilai dan
akan dipertimbangkan untuk promosi-promosi selanjutnya, bila mereka
”qualified”.
2. Untuk
menjelaskan mengapa mereka tidak terpilih.
3. Untuk
menunjukkan apa kegiatan-kegiatan pengembangan karier yang harus diambil.
Kelompok-kelompok
kerja kohesif. Bagi para karyawan yang ingin mencapai
suatu karier dalam organisasi, mereka harus merasa bahwa organisasi adalah
lingkungan yang memuaskan. Bila mereka merasa sebagai bagian kelompok kerja
kohesif, usaha-usaha pengembangan karier mereka akan lebih terarah menuju
peningkatan kesempatan-kesempatan karier dalam organisasi.
Kesimpulan
Karier
adalah semua pekerjaan (atau jabatan) yang dipunyai (atau dipegang) selama
kehidupan kerja seseorang. Perencanaan karier diperlukan bagi para karyawan
untuk selalu siap menggunakan kesempatan karier yang ada.
Bebagai
manfaat yang akan diperoleh bila departemen personalia terlibat dalam
perencanaan karier adalah :
1.
Mengembangkan Para Karyawan yang Dapat
Dipromosikan.
2.
Menurunkan Perputaran Karyawan.
3.
Mengungkap Potensi Karyawan.
4.
Mendorong Pertumbuhan.
5.
Mengurangi Penimbunan.
6.
Memuaskan kebutuhan Karyawan.
7.
Membantu Pelaksanaan Rencana-rencana
Kegiatan yang Telah Disetujui.
Kelompok-kelompok kerja kohesif.
Bagi para karyawan yang ingin mencapai suatu karier dalam organisasi, mereka
harus merasa bahwa organisasi adalah lingkungan yang memuaskan.
Daftar
Pustaka
T.
Hani Handoko, Manajemen, BPFE,
Yogyakarta, 2014.
Did you know you can create short urls with LinkShrink and get $$$ for every click on your short links.
ReplyDelete