Bantu Kami Share Info Menarik dan Dapatkan Rp350.00 per Kunjungannya Menarik Mudah dan Asik Kunjungi 8Share.co.id

Makalah Motivasi Dan Rancangan Pekerjaan

Thursday, 12 November 2015


MOTIVASI DAN RANCANGAN PEKERJAAN
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perilaku Organisasi





LOGO







Disusun Oleh :
1)                Wilda Ari Hartanti                            5130211078
2)                Rizky Damayanti                      5130211080








MANAJEMEN UNGGULAN
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
TAHUN 2014 – 2015
MOTIVASI
PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Motivasi bisa ditimbulkan oleh faktor internal dan faktor eksternal:
1.      Motivasi Internal
Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internal. Kekuatan ini akan mempengaruhi pikirannya, selanjutnya akan mengarahkan perilaku orang tersebut. Penggolongan motivasi internal yang dapat diterima secara umum belum mendapat kesepakatan para ahli. Namun, demikian psikolog-psikolog menyetujui bahwa motivasi dapat dikelompokan kedalam dua kelompok, yaitu:
a)         Motivasi fisiologis, yang merupakan motivasi alamiah (biologis), seperti lapar, haus dan seks.
b)        Motivasi psikologis, yang dapat dikelompokan dalam tiga kategori dasar, yaitu:
É         Motivasi kasih sayang (affectional motication).Motivasi untuk menciptakan dan memelihara kehangatan.
É         Motivasi mempertahankan diri (ego-defensive motivation). Motivasi untuk melindungi kepribadian, menghindari luka fisik dan psikologis, menghindari untuk tidak ditertawakan, dan kehilangan muka, mempertahankan prestise dan mendapatkan kebanggan diri.
É         Motivasi memperkuat diri (ego-bolstering motivation). Motivasi untuk mengembangkan kepribadian.

2.      Motivasi Eksternal
Teori motivasi eksternal menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada di dalam individu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor intern yang dikendalikan oleh manajer, yaitu meliputi suasana kerja seperti gaji, kondisi kerja dan kebijakan perusahaan, dan hubungan kerja seperti penghargaan, kenaikan pangkat dan tanggung jawab.

3. Teori X dan teori Y McGregor
Anggapan-anggapan yang mendasari teori X adalah :
- Rata-rata para pekerja itu malas, tidak suka bekerja, dan akan menghindarinya bila dapat.
- Karena pada dasarnya pekerja tidak suka bekerja, maka harus dipaksa, dikendalikan, diperlakukan dengan hukuman, dan diarahkan untuk pencapaian tujuan organisasi.
- Rata-rata para pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggung jawab, mempunyai ambisi yang kecil, keamanan dirinya di atas segala-galanya.
Anggapan-anggapan teori Y adalah :
- Usaha fisik dan mental yang dilakukan manusia dalam bekerja adalah kodrat manusia, sama halnya dengan bermain atau beristirahat.
- Rata-rata manusia bersedia belajar, dalam kondisi yang layak, tidak hanya menerima tetapi mencari tanggung jawab.
- Ada kemampuan yang besar dalam kecerdikan, kreativitas, dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
- Pengendalian ekstern dan hukuman bukan satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian organisasi
- Keterikatan pada tujuan organisasi adalah fungsi penghargaan yang diterima karena prestasinya dalam tujuan itu.
- Organisasi seharusnya memberikan kemungkinan orang untuk mewujudkan potensinya, dan tidak hanya digunakan sebagian.

PENDEKATAN TERHADAP MOTIVASI
Ø  Pendekatan Hubungan Manusiawi Tradisional
Didasarkan pada tiga asumsi berikut ini :
1) Personalia terutama dimotivasi secara ekonomis dan perasaan aman serta kondisi kerja yang baik.
2) Pemenuhan ketiga hal itu akan mempunyai pengaruh positif pada semangat kerja mereka.
3) Ada korelasi positif antara semangat kerja dan produktivitas.

Ø  Pendekatan Modern
Pertama kali didasari bahwa ada korelasi antara kepuasan dan prestasi kerja, kemudian muncul teori Y MCGregor yang disebut sebagai transisi ke pendekatan modern, dan selanjutnya dikemukakan konsep motivasi lainnya, seperti hierarki kebutuhan Maslow, teori dua faktor Herzbeg, teori pengharapan Vroom dan sebagainya.

TEORI-TEORI ISI MOTIVASI KERJA
ü  Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
Abraham maslow, seorang psikolog telah mengembangkan suatu teori motivasi manusia pada tahun 1943. Secara lebih terinci kelima kebutuhan dasar manusia yang membentuk hirarki kebutuhan adalah :
1) Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan seperti rasa lapar, haus, seks, perumahan, tidur dan sebagainya.
2) Kebutuhan keamanan, yaitu kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman dan perampasan ataupun pemecatan dari pekerjaan.
3) Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok , rasa kekeluargaan, persahabatan dan kasih sayang.
4) Kebutuhan penghargaan yaitu kebutuhan akan status dan kedudukan.
5) Kebutuhan aktualisasi diri yaitu kebutuhan pemenuhan diri, untuk ,mempergunakan potensi diri, pengembangan diri, untuk mempergunakan potensi diri, pengemabngan diri semaksimal mungkin, kreativitas, ekspresi diri dan melakukan apa yang palin cocok, serta menyelesaikan pekerjaan sendiri.

ü  Teori motivasi berprestasi McClelland
Memusatkan perhatiannya pada 3 kebutuhan manusia yaitu prestasi (need for achievment), afiliasi (need for affiliation), dan kekuasaan (need fir power), karena ketiga kebutuhan ini telah terbukti merupakan unsur penting yang ikut menentukan prestasi pribadi dalam berbagai situasi kerja dan cara hidup. Karakteristik ketiga kebutuhan ini yaitu :
1) Kebutuhan prestasi, tercermin pada keinginan dia mengambil tugas yang dia dapat bertanggung jawab, menentukan tujuan, mendapatkan umpan balik atas perbuatannya, berusaha melakukan sesuatu secara kreatif dan inovatif.
2) Kebutuhan afiliasi, tercermin pada adanya keinginan untuk bersahabat, sering bekerja sama, senang bergaul, dia akan melaksanakan tugas secara lebih efektif apabila bekerja dengan orang lain.
3) Kebutuhan kekuasaan, tercermin pada seseorang yang ingin mempunyai pengaruh atas orang-orang lain, peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi suatu kelompok.

ü  Teori motivasi Dua Faktor Herzberg
Herzbeg mengambil kesimpulan bahwa ada dua kelompok faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang dalam organisasi, yaitu pemiuas kerja (job satisfiers) yang berkaitan dengan isi pekerjaan dan penyebab ketidakpuasan kerja (job dissatisfiers) yang bersangkutan dengan suasana pekerjaan."Satisfiers" disebut dengan istilah motivators dan "dissatisfiers" disebut faktor-faktor higienis.
ü  Hubungan Antara Teori-Teori Maslow, Herzberg, dan McGregor
Bahwa ketiga teori ini menekankan sesuatu yang mempunyai hubungan yang mirip satu sama lain. Maslow menyebut tingkat kebutuhan yang lebih tinggi sebagai kekuatan yang memotivasi pekerja. Herzberg nelihat "pemuas" atau motivator sebagai faktor yang memotivasi pekerja setelah faktor higienis menghilangkan ketidakpuasan kerja. McGregor memandang motivasi melalui teori Y-nya yang didasarkan atas anggapan yang ada sebagai motif pekerja.
TEORI-TEORI PROSES MOTIVASI KERJA
Ø  Teori Pengharapan Vroom
Berakar pada konsep-konsep kognitif yang dikemukakan oleh para psikolog, terutama Kurt Lewin dan Edward Tolmani. Orang pertama yang merumuskan teori pengharapan motivasi kerja adalah Victor Vroom th 1964. Asumsi dasarnya adalah bahwa "pilihan-pilihan yang dibuat oleh seseorang di anatar serangkaian kegiatan berhubungan secara beraturan dengan peristiwa psikologis yang terjadi secara bersamaan dengan perilaku".
Model pengharapan adalah seperti analisis marginal dalam ilmu ekonomi. Orang-orang bisnis tidak secara nyata menghitung titik dimana biaya-biaya marginal sama dengan penghasilan marginal, tetapi hal itu masih merupakan konsep yang sangat berguna bagi perusahaan. Model pengharapan bermaskud hanya mencerminkan proses motivasional yang kompleks, tetapi tidak bermaksud untuk menggambarkan cara keputusan-keputusan motivasional secara nyata dibuat atau untuk memecahkan masalah motivasional nyata yang dihadapi manajer.
Ø  Model Porter dan Lawler
Merupakan model pengharapan yang mulai dengan pengertian bahwa motivasi tidak sama dengan kepuasan ataupun prestasi kerja. Motivasi, kepuasan dan prestasi kerja  adalah variabel-variabel terpisah dan berhubungan dengan cara yang lain, bukan seperti apa yang secara tradisional diasumsikan.
Porter dan Lawler mengemukakan bahwa usaha (dorongan atau motivasi) tidak secara langsung mengarah ke prestasi kerja, tetapi melalui "perantara" kemampuan/sifat dan persepsi peranan. Jadi, Portet dan Lawler menunjukkan bahwa berlawanan dengan pemikiran tradisional - prestasi kerja menyebabkan kepuasan.
Ø  Teori Keadilan Motivasi Kerja
Menyatakan bahwa masukan utama kedalam prestasi dan kepuasan kerja adalah derajat keadilan (atau ketidakadilan) yang diterima orang (karyawan) dalam situasi kerjanya.



RANCANGAN PEKERJAAN
Perancangan pekerjaan adalah proses dimana manajer memutuskan konten pekerjaan dan otoritas individu. Rancangan pekerjaan dapat didifinisikan sebagai sintesis dari tugas atau aktivitas individual kedalam suatu pekerjaan yang dbierikan kepada pekerja individual atau kelompok.
Rancangan pekerjaan adalah subjek yang kompleks karena memerlukan pengertian tentang variable baik teknis maupun manusia (sosial).
PENDEKATAN SOSIOTEKNIS

Kendala Teknologis
 
Pendekatan sosioteknis terhadap rancangan pekerjaan dimulai oleh Eric Trist dan rekan-rekannya dalam studi-studi mengenai pertambangan batubara di Inggris.
 







PERANCANGAN PEKERJAAN dan KUALITAS KEHIDUPAN KERJA
Konsep kualitas kehidupan kerja (Quality of Work Life) adalah filosofi dan praktik manajemen yang meningkatkan harga diri karyawan, memperkenalkan perubahan budaya, dan menyediakan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
HASIL KINERJA PERUSAHAAN
1.  Hasil tujuan, aspek kinerja ini menentukan karakteristik produk, klien, atau jasa dimana pemegang pekerjaan bertanggung jawab.
2.  Hasil perilaku pribadi, pemegang pekerjaan bereaksi terhadap pekerjaan itu sendiri.
3.  Hasil intrinsik dan ekstrinsik, suatu hasil intrinsik merupakan objek atau peristiwa yang mengikuti usaha pekerja sendiri dan tidak memerlukan keterlibatan orang lain. Hasil ekstrinsik merupakan objek atau peristiwa yang mengikuti usaha pekerja dalam hubungannya dengan faktor atau orang lain yang tidak secara langsung terlibat dalam pekerjaan itu sendiri.
4.  Hasil kepuasan kerja, kepuasan kerja (job satisfaction) adalah suatu sikap yang dimiliki pekerja mengenai pekerjaan mereka, hal ini dihasilkan dari persepsi mereka mengenai pekerjan.

ANALISIS JABATAN (JOB ANALYSIS)
Adalah deskripsi mengenai bagaimana satu pekerjaan berbeda dari yang lainnya dalam hal kebutuhan, aktivitas, dan keterampilan yang diperlukan.
Tujuannya : untuk menyediakan deskripsi objektif dari pekerjaan itu sendiri. Individu yang melakukan analisis jabatan mengumpulkan informasi mengenai 3 aspek :
1)   Konten pekerjaan : faktor-faktor yang mendefinisikan sifat umum dari suatu pekerjaan.
2)      Persyaratan pekerjaan : merujuk pada pendidikan, pengalaman, izin, dan karakteristik pribadi lain yang diharapkan dari seorang individual dalam melalukan konten pekerjaan.
3)      Konteks pekerjaan : lingkungan fisik dan kondisi kerja lainnya, sejalan dengan faktor lain yang dipertimbangkan sebagai intrinsik terhadap suatu pekerjaan.

PERANCANGAN PEKERJAAN : HASIL DAN ANALISIS JABATAN
Perancangan pekerjaan adalah hasil dari analisis jabatan. Perancangan pekerjaan merinci 3 karakteristik dari pekerjaan :
a)         Rentang pekerjaan
Rentang pekerjaan (job range) adalah jumlah operasi yang dilakukan oleh seorang pekerja untuk menyelesaikan suatu tugas.
b)               Kedalaman pekerjaan
Kedalaman pekerjaan (job depth) adalah jumlah kontrol yang dimiliki oleh seorang individu untuk mengubah atau mempengaruhi pekerjaan dan lingkungan yang mengelilinginya.
c)                Hubungan pekerjaan (job relationship)
Suatu hubungan interpersonal pemegang pekerjaan, baik secara individual maupun kelompok.

CARA ORANG MEMPERSEPSIKAN PEKERJAAN MEREKA
Cara orang mempersepsikan pekerjaan mereka bergantung pada bagaimana mereka mempersepsikan dan memikirkan pekerjaan mereka.
·         Karakteristik pekerjaan: mendefinisikan sifat umum seperti yang dipersepsikan merujuk pada karakteristik dari suatu pekerjaan yang mendefinisikan sifat umum seperti yang dipersepsikan oleh pemegang pekerjaan.
·         Perbedaan individu: individu datang ke tempat kerja dengan latar belakang, kebutuhan, dan motivasi yang berbeda. Ketika bekerja, individu berhadapan dengan lingkungan sosial dimana pekerjaan dilakukan dengan cara yang unik. Sehingga sudah menjadi hal biasa menemukan masing-masing individu mempersepsikan pekerjaan yang sama secara berbeda-beda.
·         Perbedaan lingkungan sosial: mencakup gaya kepemimpinan dan apa yang dikatakan orang mengenai pekerjaan.

MERANCANG RENTANG PEKERJAAN : ROTASI DAN PERLUASAN PEKERJAAN
Usaha untuk merancang pekerjaan dikarenakan ditemukannya tingkat ketidaksenangan, pergantian karyawan, ketidakhadiran, dan ketidakpuasan yang tinggi. Oleh karena itu, strategi disusun ulang sehingga menghasilkan rentang pekerjaan yang lebih luas melalui peningkatan aktivitas pekerjaan yang dipelukan. Dua pendekatan ini adalah rotasi pekerjaan dan perluasan pekerjaan :
ü Rotasi pekerjaan, praktik ni melibatkan rotasi manajer dan non manajer dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Rotasi pekerjaan melibatkan penigkatan rentang pekerjaan dan persepsi dari keragaman konten pekerjaan.
ü Perluasan pekerjaan, merupakan despesialisasi atau meningkatkan jumlah tugas yang dilakukan oleh seorang karyawan.
MERANCANG KEDALAMAN PEKERJAAN : PEMERKAYAAN PEKERJAAN
Implementasi dari pemerkayaan pekerjaan direalisasi melalui perubahan langsung dalam pekerjaan. Manajer dapat menyediakan karyawan kesempatan yang lebih besar untuk menggunakan wewenang dengan membuat perubahan sebagai berikut :
1) Umpan balik langsung. Evaluasi dari kinerja harus tepat waktu dan langsung
2) Pembelajaran baru.semua pekerjaan harus menyediakan kesempatan untuk belajar.
3) Penjadwalan. Orang harus mampu menjadwal beberapa bagian dari pekerjaan mereka sendiri.
4) Keunikan. Tiap pekerjaan harus memiliki kualitas dan fitur yang unik.
5) Pengendalian terhadap sumber daya. Orang seharusnya diberikan kesempatan untuk memegang kendali atas pekerjaan mereka.
6) Akuntabilitas pribadi. Orang seharusnya diberi kesempatan untuk bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan.
Pendekatan terhadap perancangan pekerjaan :
-     Tim yang mengelola dirinya sendiri (self managed team)
Merupakan pendekatan pemerkayaan pekerjaan untuk merancang ulang pada tingkat kelompok dimana tim tersebut adalah suatu kelompok individu yang relative kecil yang diberi kekuasaan untuk melakukan aktivitas tertentu berdasarkan prosedur yang dibentuk dan keputusan yang dibuat di dalam kelompok tersebut, dengan pengarahan yang minimum atau tanpa pengarahan dari luar.
-     Jadwal kerja alternative
Pemerkayaan pekerjaan juga dapat dicapai dalam konteks suatu pekerjaan. Salah satunya yaitu yang berhubungan dengan kapan pekerjaan dilakukan.

-     Tim virtual (virtual teams)
Adalah suatu kelompok yang terdistribusi secara geografis, berbeda secara fungsional dan/atau secara budaya yang tergantung pada teknologi interaktif seperti email, webcasts, dan telekonferensi video untuk bekerja bersama.

-     Keterikatan pada pekerjaan dan perancangan pekerjaan
Keterikatan pada pekerjaan (job embeddedness) yaitu merujuk pada hubungan seseorang dengan karyawan lain dalam organisasi, kesesuaian dengan pekerjaan/organisasi/komunitas, dan pengorbanan yang perlu dibuat jika dia meninggalkan organisasi.

TOTAL QUALITY MANAJEMEN DAN PERANCANGAN PEKERJAAN
Strategi perancangan pekerjaan memusatkan perhatian pada pekerjaan dalam konteks kebutuhan individu akan kesejahteraan ekonomi dan pertumbuhan pribadi. Teori sosioteknik berfokus pada interaksi antara permintaan teknis dari pekerjaan dan permintaan social dari orang yang melakukan pekerjaan. Teori sosioteknik mengkombinasikan persoalan teknologi dan social dalam praktik perancangan pekerjaan. Teori sosioteknik sebanding dengan strategi perancangan pekerjaan dan bahkan menekankan kepentingan praktis untuk merancang pekerjaan yang menyediakan otonomi, umpan balik, signifikansi, identitas, dan keragaman.
Total quality manajemen adalah suatu filosofi dan system manajemen yang menggunakan pengendalian proses pemecahan statistic dan proses pemecahan masalah kelompok, menempatkan prioritas tertinggi pada pencapaian standar yang tinggi untuk kualitas dan perbaikan yang berkelanjutan. TQM mengkombinasikan ide dari pemerkayaan pekerjaan dan teori sosioteknik. Manajer yang mengimplementasikan TQM merancang pekerjaan yang memberdayakan individu untuk membuat keputusan penting mengenai kualitas produk atau jasa. proses pemberdayaan mendorong manajemen partisipatif, modul tugas yang berorientasi pada tim dan otonomi.



No comments:

Post a Comment