Ini Untuk Makalahnya
MENGHADAPI
PERSAINGAN KEKUATAN KOMPETITIF
Disusun
Oleh :
Oktia
Fatmawati ( 513 0211 240 )
Siti
Humairoh ( 513 0211 241 )
Humam
Nasyit E N ( 513 0211 243 )
Novia
Agustina Mara ( 513 0211 252 )
Poriyanto ( 513 0211 259 )
FAKULTAS
BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS
TEKNOLOGI YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke
hadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami
semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “
Menghadapi Persaingan “ . Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ratna
Listiana selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pemasaran 1 S1 Manajemen
Universitas Teknologi Yogyakarta yang telah memberikan tugas kepada kami.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini banyak
kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun,
sehingga dapat kami jadikan sebagai refensi dalam penyelesaian tugas
berikutnya. Dan semoga dengan terselesaikannya tugas pembuatan makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.....
Yogyakarta,
25 Oktober 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pembangunan merek yang kuat memerlukan pemahaman yang mendalam
tentang pesaing, dan persaingan tumbuh kian keras setiap tahun. Persaingan baru
datang dari semua arah dari pesaing global yang ingin menumbuhkan penjualan
dipasar baru dari pesaing online yang mencari cara yang efisien biaya untuk
memperluas distribusi dari label pribadi dan merek toko yang dirancang untuk
memberikan alternatif harga murah dan dari perluasan merek yang dilakukan
merek-merek besar dan kuat yang meningkatkan kekuatan mereka untuk bergerak
kekategori baru. Salah satu cara yang baik untuk mulai menghadapi persaingan
adalah melalui program pemasaran yang dirancang secara kreatif dan dilaksanakan
dengan baik.
Untuk merencanakan dan mengimplementasikan secara efektif
strategi positioning merek terbaik,
perusahaan harus memberikan banyak perhatian kepada pesaing mereka. Pasar
menjadi terlalu kompetitif untuk memusatkan perhatian pada konsumen saja.
Materi ini mempelajari bagaimana cara menghadapi persaingan yang semakin tinggi
dalam dunia pemasaran.
B. Rumusan
Masalah
Adapun permasalahan yang dibahas di dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana
pemasar mengidentifikasi kekuatan kompetitif?
2. Bagaimana
pemasar mengidentifikasi pesaing utama?
3. Bagaimana
kita harus menganalisis strategi, tujuan, kekuatan, dan kelemahan pesaing?
C. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk
mengetahui pemasar dalam mengidentifikasi kekuatan kompetitif.
2. Untuk
mengetahui pemasar dalam mengidentifikasi pesaing utama.
3. Untuk
mengetahui cara menganalisis pesaing.
D. Manfaat
Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah mempermudah pembaca untuk
belajar atau menambah pengetahuan dalam menghadapi persaingan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kekuatan Kompetitif
Michael
Porter mengidentifikasi lima kekuatan yang menentukan daya tarik jangka panjang
intrinsik sebuah pasar atau segmen pasar : pesaing industri, pendatang baru
potensial, pengganti, pembeli, pemasok.
Ancaman
yang terkandung dalam kekuatan ini adalah sebagai berikut :
1.
Ancaman rivalitas segmen yang intens
Sebuah segmen dianggap tidak menarik jika
sudah berisi banyak pesaing yang kuat atau agresif. Segmen dianggap lebih tidak
menarik jika segmen itu stabil atau menurun, jika kapasitas pabrik harus
ditambah dalam skala yang besar, jika biaya tetap atau penghalang untuk keluar
tinggi, atau jika harus menanggung resiko yang besar untuk tetap berada dalam
segmen tersebut. Kondisi ini akan menimbulkan perang harga, perang iklan, dan
peluncuran produk baru yang cukup sering serta akan membuat segmen menjadi
segmen yang mahal untuk bersaing. Pasar telepon seluler merupakan pasar dengan
persaingan ketat akibat rivalitas segmen.
2.
Ancaman pendatang baru
Segmen paling menarik adalah segmen yang
memiliki penghalang untuk masuk yang tinggi dan penghalang untk keluar yang
rendah. Ketika penghalang untuk masuk dan untuk keluar sama-sama tinggi,
potensi laba tinggi, tetapi perusahaan menghadapi risiko lebih besar karena
perusahaan yang berkinerja untuk tetap tinggal dan bertarung di dalamnya.
Ketika penghalang untuk masuk dan keluar sama-sama rendah, perusahaan mudah
masuk dan keluar dari industri, dan tingkat pengembalian stabil dan rendah.
Kasus paling buruk adalah ketika penghalang untuk masuk rendah dan penghalang
untuk keluar tinggi. Disini perusahaan masuk pada masa yang bagus tetapi sulit keluar saat
keadaan sedang buruk. Hasilnya adalah kelebihan kapasitas yang kronis dan laba
semua perusahaan tertekan.
3.
Ancaman produk pengganti
Sebuah segmen tidak menarik apabila ada
pengganti aktual atau potensial untuk produk tersebut. Produk pengganti memaksa
perusahaan memberi batasan pada harga dan laba. Jika kemajuan teknologi atau
persaingan meningkat dalam industri produk pengganti ini, harga dan laba akan
turun.
4.
Ancaman daya tawar pembeli yang semakin
besar
Sebuah segmen tidak menarik jika pembeli
memiliki daya tawar yang kuat atau semakin besar. Daya tawar pembeli tumbuh
ketika mereka menjadi lebih terorganisasi atau terkonsentrasi, ketika produk
memiliki bagian yang signifikan dari biaya pembeli, ketika produk tidak didiferensiasi,
ketika biaya peralihan pembeli rendah, ketika pembeli sensitif terhadap harga
karena laba yang rendah, atau ketika mereka dapat berintegrasi untuk naik
kelas. Pertahanan yang baik adalah dengan memberikan penawaran unggul yang
tidak dapat ditolak pembeli yang kuat.
5.
Ancaman daya tawar pemasok yang semakin
besar
Sebuah segmen menjadi tidak menarik jika
pemasok perusahaan mampu meningkatkan harga atau mengurangi jumlah barang yang
dipasok. Pemasok cenderung kuat ketika mereka terkonsentrasi atau
terorganisasi, ketika hanya ada sedikit pengganti, ketika produk yang dipasok
merupakan masukan penting, ketika biaya peralihan pemasok tinggi, dan ketika
pemasok dapat berintegras untuk turun kelas. Pertahanan terbaik adalah dengan
membangun hubungan yang sama-sama menguntungkan dengan pemasok atau menggunakan
berbagai sumber pasokan.
B.
Mengidentifikasi Pesaing
Tampaknya tugas yang sederhana bagi
perusahaan untuk mengidentifikasi pesaingnya. Meskipun demikian, kisaran
pesaing aktual dan potensial perusahaan bisa saja jauh lebih luas daripada yang
kasat mata. Dan perusahaan cenderung lebih terluka oleh munculnya pesaing atau
teknologi baru ketimbang pesaing saat ini.
Dalam tahun-tahun terakhir, misalnya,
sejumlah “raksasa baru” muncul dinegara-negara berkembang, dan pesaing cepat
ini tidak hanya bersaing dengan perusahaan multinasional dinegara mereka
sendiri tetapi juga menjadi kekuatan global dengan caranya sendiri. Mereka
mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengeksploitasi pengetahuan mereka
tentang faktor produksi lokal-modal dan talenta-serta rantai pasokan untuk
membangun bisnis kelas dunia. Contohnya perusahaan piranti lunak dan jasa
india, tata consultancy services, infosys technologies, wipro, dan satyam
computer services, semua dari india, telah berhasil memenuhi permintaan global
untuk piranti lunak dan jasa, bahkan melawan penyedia jasa piranti lunak
multinasional seperti accenture dan EDS. Contoh lainnya adalah Inventec yang
menjadi salah satu manufaktur komputer notebook,
PC, dan server terbesar di dunia, juga dengan mengeksploitasi pengetahuannya
tentang faktor produksi lokal.
Kita dapat mempelajari persaingan
dari sudut pandang industri dan pasar. Industri (industry) adalah suatu kelompok perusahaan yang menawarkan produk
atau kelas produk yang merupakan pengganti erat satu sama lain. Pemasar
mengklasifiksaikan industri menurut jumlah penjual; tingkat diferensiasi
produk; kehadiran atau ketiadaan menghalang untuk masuk, mobilitas dan
penghalang untuk keluar; struktur biaya; tingkat integrsi vertikal dan tingkat
globalisai.
Dengan menggunakan pendekatan pasar,
kita mendefinisikan pesaing sebagai perusahaan
yang memenuhi kebutuhan pelanggan yang sama. Konsep pasar untuk persaingan
menunjukkan jumlah pesaing aktual potensial yang lebih besar dibandingkan
persaingan yang hanya didefinisikan dalam istilah kategori produk. Rayport dan
Jaworski menyarankan untuk menentukkan profil pesaing langsung dan tidak
langsung perusahaaan dengan memetakan tahap-tahap pembeli dalam memperoleh dan
menggunakan produk. Jenis analisis ini memberi penekanan pada peluang dan
tantangan yang dihadapi perusahaan. Gagasan pemasaran: pertumbuhan yang tinggi
melalui inovasi nilai menggambarkan bagaimana perusahaan dapat memasuki pasar
baru yang meminimalkan persaingan dari perusahaan lain.
C.
Menganalisis Pesaing
Setelah perusahaan mengidentifikasi
pesaing utamanya, perusahaan harus menentukan :
1. Strategi
Sekelompok
perusahaan mengikuti strategi yang sama dalam pasar sasaran tertentu disebut
kelompok strategis (strategic group).
2. Tujuan
Banyak
faktor yang membentuk tujuan pesaing, termasuk ukuran, sejarah, manajemen saat ini,
dan situasi keuangan. Jika pesaing merupakan divisi dari perusahaan yang lebih
besar, penting untuk mengetahui apakah perusahaan induk menjalankannya untuk
pertumbuhan, laba, atau memerahnya. Setiap pesaing mengejar beberapa bauran
tujuan: profitabilitas saat ini, pertumbuhan pangsa pasar, arus kas,
kepemimpinan teknologi, dan kepemimpinan layanan. Terakhir perusahaan harus
mengamati rencana ekspansi pesaing.
3. Kekuatan
dan Kelemahan
Perusahaan
harus mengumpulkan informasi tentang semua kekuatan dan kelemahan pesaing.
Contohnya hasil survei perusahaan yang meminta pelanggan menentukan peringkat
tiga pesaingnya, A, B, dan C, berdasarkan lima atribut.pesaing A ternyata
adalah perusahaan terkenal dan dikenal karena memproduksi produk berkualitas
tinggi yang dijual oleh tenaga penjualan yang baik tetapi buruk dalam
penyediaan ketersediaan produk dan bantuan teknis. Pesaing B baik disegala
bidang dan sangat baik dalam ketersediaan produkdan tenaga penjualan. Pesaing C
dinilai buruk hingga cukup dalam hampir setiap atribut. Hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan dapat menyerang pesaing A dalam hal ketersediaan produk dan
bantuan teknis serta pesaing C dalam hampir segala hal, tetapi tidak seharusnya
menyerang B, yang tidak menunjukkan kelemahan.
Secara
umum, perusahaan harus memperhatikan tiga variabel ini ketika menganalisis
pesaing:
1. Pangsa
pasar (share of market), pangsa pasar
sasaran pesaing
2. Pangsa
pikiran (share of mind), persentase
pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam merespons pertanyaan.
3. Pangsa
hati (share of heart), persentase
pelanggan yang menyebutkan nama pesaing dalam merespons pertanyaan.
Ada
hubungan menarik antara ketiga ukuran ini. Pesaing A menikmati pangsa pasar
tertinggi tetapi sedang menurun. Pangsa pikiran dan hatinya juga menurun, mungkin
karena pesaing tersebut tidak memberikan ketersediaan produk dan bantuan teknis
yang baik. Pesaing B terus mendapatkan pangsa pasar, mungkin karena strategi
yang meningkatkan pangsa pikiran dan pangsa hatinya. Pesaing C tampak terjebak
pada tingkat pangsa pasar, pangsa pikiran dan pangsa hati yang rendah, mungkin
karena atribut produk dan pemasarannya yang buruk. Perusahaan dapat melakukan
generalisasi sebagai berikut: perusahaan yang menghasilkan pangsa pikiran dan
pangsa hati yang stabil, pasti akan menghasilkan pangsa pasar dan
profitabilitas. Untuk meningkatkan pangsa pasar, banyak perusahaan menentukan
tolok ukur pesaing mereka yang paling sukses, dan juga perusahaan kelas dunia
lainnya.
4.
Memilih Pesaing
Setelah perusahaan melakukan
analisis nilai pelanggan dan mempelajari pesaingnya secara hati-hati,
perusahaan dapat memfokuskan diri paada salah satu dari kelas pesaing berikut:
1.
Kuat melawan lemah
Sebagian
besar perusahaan membidik pesaing yang lemah, karena memerlukan sumber daya
yang lebih sedikit untuk setiap titik pangsa yang didapatkan. Tetapi perusahaan
juga harus bertarung dengan pesaing kuat agar dapat mengejar perusahaan
terbaik, bahkan pesaing kuat tetap mempunyai beberapa kelemahan.
2.
Dekat melawan jauh
Sebagian
besar perusahaan bersaing dengan pesaing yang paling mirip dengan mereka.
Tetapi perusahaan juga harus mengidentifikasi pesaing jauh.
3.
“Baik” melawan “Buruk”
Semua
industri memiliki pesaing “baik” dan “buruk”. Pesaing baik bermain sesuai
aturan industri. Pesaing buruk berusaha membeli pangsa dan tidak
menghasilkannya.
5.
Memilih Pelanggan
Sebagai
bagian analisis persaingan, perusahaan harus mengevaluasi basis pelanggannya
dan memikirkan pelanggan mana yang rela mereka lepas dan mana yang ingin
dipertahankan. Salah satu cara untuk membagi basis pelanggan adalah berdasarkan
apakah pelanggan itu berharga atau rentan, menciptakan kisi yang terdiri dari
empat segmen sebagai sebagai hasilnya. Setiap segmen menyarankan kegiatan
kompetitif yang berbeda.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Untuk menyiapkan strategi pemasaran
yang efektif, sebuah perusahaan harus mempelajari pesaing dan juga pelanggan
aktual dan potensial. Pemasar harus mengidentifikasi strategi, tujuan,
kekuatan, dan kelemahan pesaing. Pesaing terdekat perusahaan adalah mereka yang
berusaha memuaskan pelanggan dan kebutuhan yang sama dan memberikan penawaran
yang serupa. Perusahaan juga harus memberikan perhatian kepada pesaing laten,
yang mungkin menawarkan cara baru atau cara lain untuk memenuhi kebutuhan yang
sama. Perusahaan harus mengenali pesaing dengan menggunakan analisis berbasis
industri dan pasar sekaligus.
B.
Saran
Dalam
pembuatan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Kotler,
Philip (2009) Manajemen Pemasaran, Edisi
13, Jakarta: Erlangga
No comments:
Post a Comment