Manusia,Agama dan Islam
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
pengerjaan makalah yang berjudul ”Manusia,Agama dan Islam”. Makalah ini
diajukan guna memenuh itu gas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami
sebagai penyusun menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga
makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
DAFTAR ISI
COVER
I
KATA
PENGANTAR II
DAFTAR ISI
III
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang Masalah 3
B.Rumusan
Masalah
3
C.Tujuan
Penulisan Makalah
4
D. Manfaat
Penulisan Makalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
A.Landasan
Teori
5
B.Pembahasan
10
BAB III
PENUTUPAN
A.Kesimpulan
.
15
B.Saran
16
DAFTAR
PUSTAKA
17
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang Masalah
Manusia, Agama dan Islam merupakan masalah
yang sangat penting, karena ketiganya mempunyai pengaruh besar dalam pembinaan
generasi yang akan datang, yang tetap beriman kepada Allah dan tetap berpegang
pada nila-nilai spiritual yang sesuai dengan agama-agama samawi (agama yang
datang dari langit ataua gama wahyu).
Agama merupakan sarana yang menjamin
kelapangan dada dalam individu dan menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya.
Agama akan memelihara manusia dari penyimpangan, kesalahan dan menjauhkannya
dari tingkah laku yang negatif. Bahkan agama akan membuat hati manusia menjadi
jernih halus dan suci. Disamping itu, agama juga merupakan benteng pertahanan
bagi generasi muda muslim dalam menghadapi berbagai aliran sesat.
Agama juga
mempunyai peranan penting dalam pembinaan akidah dan akhlak dan juga merupakan
jalan untuk membina pribadi dan masyarakat yang individu-individunya terikat
oleh rasa persaudaraan, cinta kasih dan tolong menolong.
Islam dengan berbagai ketentuannya dapat
menjamin bagi orang yang melaksanakan hukum-hukumnya akan mencapai tujuan yang
tinggi.
B.Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas,kami merumuskan masalah sebagai
berikut.
1. Apakah keberagamaan merupakan
kebutuhan fitri?
2. Mengapa manusia perlu memeluk agama
?
3. Mengapa islam merupakan agama yang
sesuai dengan fitrah kemanusiaan ?
4. Bagaimana islam sebagai agama yang
lurus ?
C. Tujuan
Penulisan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah diatas,makalah
ini disusun dengan tujuan untuk :
1.Memahami
bahwa keberagamaan merupakan kebutuhan fitri
2.Menjelaskan
sebab-sebab manusia perlu memeluk agama
3.Menguraikan
mengapa Islam merupakan agama yang sesuai dengan fitrah kemanusiaan
4.Mendeskripsikan
Islam sebagai agama yang lurus
D.Manfaat
Penulisan makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan manfaat
kepada pembaca tentang Manusia,
Agama dan Islam. Semoga memberikan manfaat
bagi penulis sendiri.
BAB II
PEMBAHASAAN
A. LandasanTeori
1.Pengertian Manusia
Manusia atau
orang dapat diartikan berbeda-beda
menurut biologis,rohani dan istilah kebudayaan, atau secara campuran .Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homosapiens (BahasaLatin untuk manusia) sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi dimana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan
atau makhluk hidup.
Menurut agama
Islam itu sendiri ,manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia
diantara makhluk ciptaan-Nyayang lain,yang dipercaya untuk menjadi khalifah
dimukabumi. DalamAl-qur’an,ada tiga kata yang digunakan untuk menunjukan kepada
manusia. Kata yang digunakan adalah basyar, insane atau nasdanbani Adam. Kata
basyar diambil dari kata yang berarti` penampakan sesuatu dengan baik dan
indah’ .Dari kata basyarah yang artinya` kulit’ .Jadi, manusia disebut dengan
basyar karena kulit nyata memperjelaskan dan berbeda dengan kulit binatang.
Manusia secara bahasa disebut juga insane yang dalam bahasa arabnya, yang
berasal dari kata nasi yang berarti lupa dan jika dilihat dari kata dasar
al-uns yang berarti jinak . Kata insane dipakai untuk menyebut manusia, karena
manusia memiliki sifat lupa dan jika artinya manusia selalu menyesuaikan diri
dengan keadaan yang baru disekitarnya.
2.Pengertian
Agama
Agama menurut bahasa sansekerta, agama berarti tidak
kacau (a=tidak gama=kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup
yang dapat membebaskan manusia dari kekacauan. Didunia baratter dapat suatu
istilah umum untuk pengertian agama ini, yaitu: religi, religie, religion, yang
berarti melakukan suatu perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati-matian
,perbuatan ini berupa usaha atau
sejenis per ibadatan yang
dilakukan secara berulang
ulang.
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah system yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha
kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia
serta lingkungan nya.
Istilah lain
bagi agama ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu addiin yang berarti: hukum,
perhitungan, kerajaan, kekuasaan, tuntutan, keputusan dan pembalasan.
Kesemuanya itu memberikan gambaran bahwa “addiin” merupakan pengabdian dan
penyerahan, mutlak dari seorang hamba kepada Tuhan penciptanya dengan upacara
dan tingkah laku tertentu, sebagai manifestasi ketaat anter sebut
(Moh.Syafaat,1965).
Dan secara
umum, Agama adalah suatu system ajaran tentang Tuhan, dimana penganut-penganut
nya melakukan tindakan-tindakan ritual, moral atau social atas dasar
aturan-aturan-Nya.Oleh karena itu suatu agama mencakup aspek-aspek sebagai
berikut
a. Aspek
kredial, yaitu ajaran tentang doktrin-doktrin ketuhanan yang harus diyakini.
b. Aspekritual, yaitu tentang tata cara
berhubungan dengan Tuhan, untuk minta perlindungan dan pertolongan-Nya atau
untuk menunjuk kan kesetiaan dan penghambaan
c. Aspek moral ,yaitu ajaran tentang aturan
berperilaku dan bertindak yang benar dan baik bagi individu dalam kehidupan.
d. .Aspeksosial,
yaitu ajaran tentang aturan hidup bermasyarakat.
Asal-usul terbentuk dan berkembangnya suatu agama dapat dikategorikan
kedalam tiga jenis , yaitu:
a.
Agama yang
muncul dan berkembang dari perkembangan budaya suatu masyarakat disebut dengan
Agama Budaya atau Agama Bumi (dalam
bahasa Arab disebut Ardli) , seperti Hindu, Shinto, atau agama-agama primitive
dan tradisional.
B. Agama yang disampaikan oleh orang-orang
yang mengaku mendapat wahyu dari Tuhan disebut agama wahyu atau agama langit(
dalam bahasa Arab langit disebut samawi) ,seperti Yahudi, Nasrani danI slam.
c. Agama
yang berkembang dari pemikiran seorang
filosof besar.
Dia memiliki pemikiran-pemikiran yang mengagumkan
tentang konsep-konsep kehidupan sehingga banyak orang yang mengikuti pandangan
hidup nya dan kemudian
Melembaga
sehingga menjadi kepercayaan dan ideology bersama suatu masyarakat. Agama
semacam ini dinamakan sebagai agama filsafat, seperti Konfusianisme (Konghucu),
Taoisme, Zoroaster atau Budha.
3.
Pengertian Islam
Islam
secara etimologis (lughawy) berasal dari tiga akar kata salam yang artinya
damai atau kedamaian, salamah yang artinya keselamatan, aslama yang artinya
berserah diri atau tunduk patuh. Sementara agama Islam dapat di definisikan
sebagai suatu system ajaran ketuhanan yang berasal dari Allah swt, yang
diturunkan kepada ummat manusia dengan wahyu melalui perantaraan Nabi Muhammad
saw. Sebagai pedoman hidup manusia di dunia yang berisi peraturan perintah dan
larangan agar manusia memperoleh kebahagaian di dunia dan di akhirat kelak.
B.
Pembahasan1.
Manusia
sebagai Kebutuhan Fitri Manusia terdiri dari dimensi fisik dan non fisik.
Dimensi non fisik, yaitu jiwa (psyche), fikiran (ratio), dan rasa (sense). Rasa
yang dimaksud adalah kesadaran manusia akan kepatuhan (senseofethic), keindahan
(senseofaesthetic), dan kebertuhanan (senseoftheistic). Rasa kebertuhanan
(senseoftheistic) adalah perasaan pada diri seseorang yang menimbulkan
keyakinan akan adanya sesuatu yang maha kuasa di luar dirinya (transcendence)
yang menentukan segala nasib yang ada. Keyakinan akan adanya Tuhan di capai
oleh manusia melalui tiga pendekatan, yaitu:
a.
Material experien ceofhumanity. Membuktikan adanya Tuhan melalui kajian
terhadap fenomena alam semesta.
b.
Inner experien ceofhumanity. Membuktikan adanya Tuhan melalui kesadaran
bathiniyyah dirinya.
c.
Spiritual experien ceofhumanity. Membuktikan Tuhan di dasarkan pada wahyu yang
di turunkan oleh Tuhan melalui Rasul-Nya. 2. Sebab-sebab manusia perlu memeluk
agama Manusia perlu memelukan agama sebab di samping manusia memiliki berbagai
kesempurnaan, manusia juga memiliki kekurangan. Hal ini antara lain di gunakan
oleh kata Al-Nafs menurut Quraish Shihab. Bahwa dalam pandangan Al-Qur’an Nafs
di ciptakan Allah dalam keadaan sempurna yang berfungsi menampung serta
mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan, dan karena itu sisi dalam
manusia inilah yang oleh Al-Qur’an dianjurkan untuk di beri perhatian lebih
besar. Sebagai mana firman Allah swt. Yang berbunyi: ﻓﺠﻮﺮﻫﺎﻮﺗﻗﻭﻫﺎﻓﺎﻟﻬﻣﻬﺎﻮﻣﺎﺴﻭﻫﺎﻮﻧﻓﺲArtinya:
“Demina serta demi penyempurna ciptaan, Allah mengilhamkan kepadanya kefasikan
dan ketaqwaan”. (QS.Al-Syams:78) Faktor lain yang menyebabkan manusia
memerlukan agama adalah karena manusia dalam kehidupanya senantiasa menghadapi
berbagai tantangan, baik yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam.
Tantangan dari dalam berupa dorongan hawa nafsu dan bisikan setan. Sedangkan
yang datang dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang di lakukan
manusia yang secara sengaja berupa ingin memalingkan manusia dari Tuhan. Mereka
dengan rela mengeluar kabiaya, tenaga dan fikiran yang dimanifestasikan dalam
berbagai bentuk kebudayaan yang di dalamnya mengandung misi menjauhkan manusia
dari Tuhan. Allah berfirman dalam Al-Qr’ an SuratAl-Anfal: 36 Yang artinya:
“sesungguh ya orang-orang yang kafir itu menafkahkan harta mereka untuk
menghalangi (orang) dari jalan Allah”. (QS.Al-Anfal:36) Orang-orang kafir itu
sengaja mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mereka gunakan agar orang-orang
mengikuti keinginannya. Barbagai bentuk budaya, hiburan, obat-obat terlarang
dan lain sebaginya di buat dengan sengaja. Untuk itu, upaya membatasi dan
membentengi manusia adalah dengan mengajar mereka agar taat menjalankan agama
Godaan dan tantangan hidup demikian itu, saat ini
meningkat, sehingga uapaya mengagamakan masyarakat menjadi penting
3.
Islam sebagai agama yang sesuai dengan fitrah kemanusian Islam adalah suatu
system ajaran ketuhanan yang berasal dari Allah SWT, di turunkan kepada ummat manusia
dengan wahyu melalui perantaraan Nabi Muhammad saw. Sebagai agama yang datang
dari Tuhan yang menciptakan manusia sudah tentua jaran Islam akan selaras
dengan fitrah kejadian manusia. Fitrah dalam arti pembawaan asal manusia secara
umum sejak kelahiran (bahkan sejak awal penciptaan) dengan segala
karakteristiknya yang masih bersifat potensial atau masih berupa kekuatan
tersembunyi yang masih perlu di kembangkan dan di arahkan oleh ikhtiar manusia
baik fitrah yang berkaitan dengan dimensifisik atau non fisik, yaitu akal,
nafsu, perasaan dan kesadaran (qalb) dan ruh. Kenyataan bahwa manusia memiliki
fitrah keagamaan tersebut buat pertamakali ditegaskan dalam ajaran Islam. Yakni
bahwa agama adalah kebutuhan fitrah manusia sebelumnya. Manusia belum mengenal
kenyataaan ini. Baru masa ini, muncul beberapa orang yang menyerukan dan
mempopulerkannya dalam keagamaan yang ada dalam diri manusia inilah yang
melatarbelakangi perlunya manusia memeluk agama. Sebagai mana firman Allah yang
berbunyi:
ﻓﺄﻗﻢﻭﺠﻬﻚﻠﻠﺪﻳﻦﺣﻧﻳﺎﻓﻄﺭﺓﺍﻟﻟﻪﺍﻟﺗﻰﻓﻄﺮﺍﻟﻧﺎﺲﻋﻠﻳﻬﺎ
Artinya:
“Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah atas fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia sesuai dngan fitrah itu”. (QS.Ar-Rum:30).
Adanya potensi fitrah agama yang terdapat pada manusia tersebut dapat pula di
analisis melalui istilah Ihsan yang di gunakan Al-Qur’ an untuk menunjukan
manusia. Mengacu kepada informasi yang di berikan Al-Qur’an, Musa Asy’ ari
sampai pada suatu kesimpulan, bahwa manusia Ihsan adalah manusia yang menerima
pelajaran dari tuhan tentang apa yang tidak diketahuinya. Melalui uraian
tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa dalam diri manusia sudah terdapat
potensi untuk beragama. Potensi beragama ini memerlukan pembinaan, pengarahan,
dan seterusnya dengan mengenal agama kepadanya. Dengan arahan ajaran Islam,
fitrah kemanusia anakan membawa manusia ke arah kebaikan dan ke selamatan baik
bagi dirinya maupun bagi orang lain.
4.
Islam Sebagai Agama yang Lurus Islam merupakan agama yang lurus karena islam
sebagai hidayah (petunjuk) dalam kehidupan umat manusia sebagai mana firman
Allah dalam surat Al-Baqarah : 38) “Nanti akan Aku berikan kepadamu petunjuk
(dalam menempuh kehidupan). Barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku tersebut,
niscaya mereka tidak akan di timpa rasa khawatir dan takut (dalam kehidupan)
dan tidak akan bersedih hati ”. (Q.SAl-Baqarah:38)
A. Hidayah Allah untuk manusia Hidayah secara istilah
Islam berarti ‘Petunjuk yang di berikan oleh Allah pada makhluk hidup agar
mereka sanggup menghadapi tantangan kehidupan dan menemukan solusi (pemecahan)‘
bagi persoalan hidup yang di hadapinya’. Oleh karena itu hidayah merupakan alat
bantu yang di berikan oleh Allah kepada makhluk hidup untuk mempermudah
menjalani kehidupannya
Ada 4 tingkat hidayah yang di berikan oleh Allah swt.
Kepada manusia, yaitu:
1) Hidayah ghariziyah (bersifat instinktif), yaitu
petunjuk untuk kehidupan yang di berikan oleh Allah swt. Bersamaan dengan
kelahiran berupa kemampuan untuk menghadapi kehidupan, sehingga sanggup untuk
bertahapan hidup (fungsi survival).
2) Hidayah hissiyyah (bersifat indrawi), yaitu
petunjuk berupa kemampuan indera dalam menangkap citra lingkungan hidup,
sehingga ia dapat menentukan lingkungan mana yang sesuai dengannya sehingga
menemukan kenyamanan dalam menjalani kehidupan secara fisikal (fungsi adaptif).
3) Hidayah aqliyyah (bersifat intelektual)
yaitu petunjuk
yang di berikan oleh Allah swt. Berupa kemampuan berfikir dan menalar, yaitu
mengolah segala informasi yang di tangkap melalui indera. Dengan kemampuan ini
manusia memiliki kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga dapat
memanipulasi dan mereka yang
salingkungan untuk menciptakan kemudahan, kesejahteraan dan kenyamanan
hidupnya (fungsi developmental atau pengembangan hidup).
4)
Hidayah diniyyah (berupa ajaran agama)
yaitu petunjuk yang di berikan Allah swt.
Kepada manusia berupa ajaran-ajaran praktis untuk di terapkan dalam meniti
kehidupan secara individual dan menata kehidupan secara komunal, bersama-sama
orang lain, sehingga manusia mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan hakiki dan
ketenangan batin dalam menjalani kehidupannNYA.
Hidayah ketiga dan ke empat ini hanya di berikan
kepada umat manusia dengan kedua jenis hidayah inilah manusia berbeda dengan
makhluk hidup lainnya. Dengan hidayah aqliyyah (kemampuan intelektual), manusia
menjadi berbeda secara signifikan bila di bandingkan dengan binatang (demikian
juga dengan jin dan malaikat). Dan dengan hidayah diniyyah (petunjuk agama),
manusia dapat meningkatkan spirituallitasnya dan mencapai ketingkat yang lebih
tinggi dari malaikat sekali pun
b.
ISLAM,
Satu-satunya hidayah diniyyah
Untuk
membimbing manusia dalam meniti dan menata kehidupan, Allah menurunkan agamanya
sebagai pedoman yang harus dijadikan referensi dalam menetapkan setiap
keputusan, dengan jaminan ia akan terbebas dari segala kebingungan dan
kesesatan. Firman Allah yang terjemahannya: “Nanti akan Aku berikan kepadamu
petunjuk (dalam menempuh kehidupan). Barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku
tersebut, niscaya mereka tidak akan di timpa rasa khawatir dan takut (dalam
kehidupan) dan tidak akan bersedih hati”.(Q.SAl-Baqarah:38). Dan Allah swt.
Menegaskan bahwa satu-satunya hidayah yang benar yang Iaridhoi itu adalah agama
islam.“Sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah ISLAM”.“ Pada hari ini Aku
lengkapkan bagimu agama mu dan Aku sempurnakann hikmat-Ku kepadamu. Dan Aku
ridhoi Islam sebagai agamamu.
c.
Agama islam, dapat berperan dan berfungsi bagi manusia
yang dapat dikembangkan oleh setiap individu, sebagai berikut:
1. Pemberi makna bagi perbuatan manusia.
2. Alat control bagi perasaan dan emosi.
3. Pengendali bagi hawa nafsu yang terus berkembang.
4. Pemberi
reinfor cement (dorongan penguat) terhadap kecenderungan berbuat baik pada
manusia.
5.Penyeimbang bagi kondisi psikis yang berkembang
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sehingga dapat di simpulkan bahwa agama sangat di
perlukan oleh manusia sebagai pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi lebih
bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam. Agama Islam adalah agama yang selalu
mendorong manusia untuk mempergunakan akalnya memahami ayat-ayat kauniyah (Sunn
atu llah) yang terbentang di alam semesta dan ayat-ayatqur’aniyah yang terdapat
dalam Al-Qur’an, menyeimbangkan antara dunia dan akherat. Dengan ilmu kehidupan
manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan manusia akan lebih bermakna,
dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia.
B.SARAN
Kita
sebagai manusia hendaknya berpegang teguh pada nilai-nilai keagamaan.
DAFTAR PUSTAKA
Tim
Dosen Pendidikan Agama Islam UPI, 2009, Islam Tuntunan dan Pedoman Hidup, Value
Press, Bandung Website:http:www.google.comhttp:www.anakciremai.comhttp:www.sarjoni.wordpress.com
No comments:
Post a Comment