Bantu Kami Share Info Menarik dan Dapatkan Rp350.00 per Kunjungannya Menarik Mudah dan Asik Kunjungi 8Share.co.id

Makalah Motivasi

Thursday, 19 November 2015

Rangkuman Materi: Silahkan Download Makalahnya


MOTIVASI



Oleh:
1. Mutiara Clarasati (5130211273)
2. Anjani (513020112)
3. Oktiya fatmawati (51302112)
4. Siti Hummayroh (51302112)


S1 MANAJEMEN D

FAKULTAS BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
                                                                          2014           

A. PENGERTIAN MOTIVASI
1.    T. Hani Handoko, mengemukakan bahwa motivasi adalah :
“Keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”.
2. Anwar Prabu Mangkunegara, mengatakan mengenai motivasi adalah :
“kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yang berubungan dengan lingkungan kerja”.
3.    Chung dan Megginson yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes, menerangkan bahwa motivasi adalah :
“Tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang yang mengejar suatu tujuan dan berkaitan dengan kepuasan kerja dan perfoman pekerjaan”.

Dari pengertian-pengertian motivasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya.
B. PENGERTIAN KINERJA/PERFORMANCE
Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencaan strategis suatu organisasi.
C. PANDANGAN AWAL MODEL MOTIVASI
Dikelompokan dalam 3 model:
1.  Tradisonal.
Fredirik Winslow Tailor, model tradisional bahwa motivasi para pekerja hanya dipandang dari sudut pemenuhan kebutuhan fisik/biologis saja (melalui insentif/gaji/upah dalam bentuk uang atau barang sebagai penghargaan).
2. Hubungan Manusia.
Elton Mayo, model hubungan manusia bahwa motivasi para pekerja tidak hanya membutuhkan uang, tetapi membutuhkan interaksi dengan orang lain. Model ini mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan supaya gairah kerjanya meningkat ialah dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting. Sebagai akibatnya, karyawan mendapatkan beberapa kebebasan membuat keputusan dan kreativitas dalam pekerjaannya. Dengan memperhatikan kebutuhan materiil dan non materiil karyawan, motivasi kerjanya akan meningkat pula. Jadi motivasi karyawan adalah untuk mendapatkan materiil dan non materiil (jamak).

3. Sumber Daya Manusia (SDM)
Douglas McGregor, model SDM bahwa motivasi tumbuh seperti dikemukan dalam teori Y, adalah sebagai berikut :
• Pekerja cenderung memperoleh kepuasan dari prestasi yang baik.
• Pekerja berprestasi bukan karena insentif dan pengekuan sosial.
• Adanya kesadaran pekerja untuk meraih prestasi kerja itu sendiri.

D. TEORI MOTIVASI YANG DIKEMUKAKAN PARA AHLI
Teori Kepuasan
Teori kepuasan berorientasi pada faktor dalam diri individu yang menguatkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan perilaku. Pendukung teori kepuasan adalah sebagai berikut. 
a.Teori Hierarki Kebutuhan Menurut Abraham H.Moslow       
Maslow (1954) mengemukkan bahwa kebutuhan inividu dapat disusun dalam suatu hierarki. Hierarki kebutuhan yang paling tinggi adalah kebutuhan fisiologis karena kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling kuat sampai kebutuhan tersebut terpuaskan. Sedangkan hierarki kebutuhan yang paling rendah adalah kebutuhan aktualisasi diri. Hierarki kebutuhan tersebut secara lengkap meliputi lima hal berikut:
1.    Kebutuhan fisiologis
Kepuasan kebutuhan fisiologis biasanya dikaitkan dengan uang. Hal ini berarti bahwa orang tidak tertarik pada uang semata, sebagai alat yang dapat dipkai untuk memuaskan kebutuhan lain. Termasuk kebutuhan fiiologis adalah makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan kesehatan.
2.    Kebutuhan keselamatan atau keamanan
Kebutuhan, keselamatan, atau keamanan dapat timbul secara sadar atau tidak sadar. Orientasi ketidaksadaran yang kuat kepada keamanan sering dikembangkan sejak masa kanak-kanak. Termasuk kebutuhan ini adalah kebebasan dari intimidasi baik kejadian atau lingkungan.
3.    Kebutuhan sosial atau afiliasi
Termasuk kebutuhan ini adalah kebutuhan akan teman, afiliasi, interaksi, dan cinta.
4.    Kebutuhan penghargaan atau rekognisi
Motif utama yang berhubungan dengan kebutuhan penghargaan dan rekognisi, yaitu sebagai berikut:
·         Prestise
Prestise dilukiskan sebagai sekumpulan definisi yang tidak tertulis dari berbagai perbuatan yang diharapkan individu tampil di muka orang lain.
·         Kekuasaan
Kekuasaan, yaitu kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar sesuai dengan maksudnya.

5.    Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan untuk memenuhi diri sendiri dengan penggunaan kemampuan maksimum, keterampilan, dan potensi.
Maslow menekankan bahwa apabila kebutuhan fisioogis sudah dipenuhi maka kebutuhan keselamatan/keamanan menjadi lebih dominan. Kebutuhan fisiologis dan kebutuhan keselamatan/keamanan terpenuhi dengan baik maka kebutuhan sosial/afiliasi akan muncul sebagai kebutuhan yang dominan. Dengan demikian apabila kebutuhan sosial/afiliasi menjadi dominan, seseorang akan berjuang untuk mendapatkan hubungan yang sangat bermakna dengan yang lain. Kemudian mereka merasa membutuhkan penghargaan, baik penghargaan diri, maupun penghargaan dari orang lain. Sekali kebutuhan penghargaan dan pengakuan dapat dipenuhi secara kuat, akantimbul pula kebutuhan untuk aktualisasi diri.
b.Teori Dua Faktor Menurut Frederick Herzberg
Dua faktor mengenai motivasi yang dikembangkan oleh Frederick Herzberg (1959) adalah faktor yang membuat individu merasa tidak puas (dissatisfied) dan faktor yang membuat individu merasa puas (satisfied).
Kesimpulan khusus yang dihasilkan Herzberg dari penelitiannya adalah
·         terdapatnya serangkaian kondisi ekstrinsik, keadaan pekerjaan yang menyebabkan rasa tidak puas diantara para bawahan apabila kondisi tersebut tidak ada. Apabila kondisi tersebut ada, hal itu tidak perlu memotivasi bawahan. Kondisi tersebut adalah factor-faktor yang membuat individu merasa tidak puas karena faktor-faktor trsebut diperlukan untuk mempertahankan hierarki yang paling rendah, yaitu tingkat tidak adanya ketidakpuasan.
·         serangkaian kondisi intrinsik kepuasan pekerjaan yang apabila terdapat dalam pekerjaan akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat sehingga dapat menghasilkan kinerja pekerjaan yang baik. Apabila kondisi tersebut tidak ada, kondisi tersebut ternyata tidak menimbukan rasa ketidakpuasan yang berlebihan. Serangaian faktor tersebut disebut satisfied.
c.Teori Kebutuhan Menurut David C.McClelland
Teori motivasi dari McClelland dihubungkan dengan konsep belajar (Gibson dkk.,1984). Oleh karena itu banyak kebutuhan itu diperoleh dari kebudayaan. Tiga kebutuhan yang dikemukakan adalah:
·         Kebutuhan akan kekuasaan
·         Kebutuhan akan afiliasi
·         Kebutuhan akan prestasi
Apabila kebutuhan individu terasa sangat mendesak, kebutuhan tersebut akan memotivasi indivdu yang bersangkutan untuk berusaha keras memenuhi kebutuhannya.
Teori Proses
Teori proses mendeskripsikan dan menganalisa bagaimana perilaku dikuatkan, diarahkan, didukung, dihentikan, bagaimana perilaku timbul, dan dijalankan.
a.Teori Harapan
Menurut teori harapan, orang memilih cara bertingkah laku dari antara alternatif serangkaian tindakan, berdasarkan harapan mereka akan apa yang akan diperoleh dari setiap tindakan. David Nadler dan Edward Lawler menguraikan empat macam asumsi mengenai tingkah laku dalam organisasi yang menjadi dasar pendekatan harapan sebagai berikut.
  • Tingkah laku ditentukan oleh kombinasi faktor-faktor dalam individu dan faktor-faktor dalam lingkungan.
  • Individu secara sadar membuat keputusan mengenai tingkah laku mereka dalam organisasi.
  • Individu mempunyai kebutuhan, keingian, dan sasaran berbeda.
  • Individu memilih di antara alternatif tingkah laku atas dasar harapan mereka bahwa suatu tingkah laku akan membawa hasil yang diinginkan.
Asumsi ini menjadi dasar untuk model harapan, yang mempunyai tiga kompoen utama:
1.Harapan hasil prestasi
Individu mengharapakan  konsekuensi tertentu dari tingkahlaku mereka. Harapan ini nantinya, akan mempengaruhi keputusan mereka tentang cara bertingkah laku.
2.Valensi
Hasil dari suatu tingkah laku tertentu mempunyai suatu valensi khusus, atau kekuatan untuk memotivasi, yang bervariasi dari suatu individu ke individu yang lain.
3.Harapan prestasi usaha
Harapan orang mengenai seberapa sulit untuk melaksanakan tugas secara berhasil mempengaruhi keputusan tentang tingkah laku.
Tingkah laku seseorang sampai tingkat tertentu akan tergantung, pada tipe hasil yang di harapkan. Beberapa hasil berfungsi sebagai imbalan intrinsik-imbalan yang “dirasakan” langsung oleh orang yang bersangkutan. Imbalan ekstrinsik , sebaliknya seperti bonus, pujian, atau promosi, diberikan kpada pihak luar. Satu tingkat prestasi kerja mungkin dihubungkan dengan kombinasi hasil intrinsik dan ekstrinsik, masing-masing mempunyai valensi sendiri.
b.Teori Keadilan
Teori Keadilan menekankan bahwa bawahan membandingkan usaha mereka dan imbalan mereka dengan usaha dan imbalan yang diterima orang lain dalam iklim kerja yang sama
Teori keadilan didasarkan pada asumsi bahwa faktor utama dalam motivasi pekerjaan adalah evaluasi individu atas keadilan dari penghargaan yang diterima. Keadilan dapat didefinisikan sebagai rasio antara input pekerjaan individu (seperti usaha atau keterampilan) dan imbalan pekerjaan (seperti gaji atau promosi). Menurut teori keadilan, individu akan termotivasi kalau mereka mengalami kepuasan dengan yang mereka terima dari upaya dalam proporsi dengan usaha yang mereka pergunakan. Orang menilai kadilan dari imbalan mereka dengan membandingkan dengan imbalan yang diterima orang lain untuk input yang serupa atau dengan rasio usaha/imbalan yang lain yang mereka alami.
Reaksi seseorang terhadap ketidakadilan tergantung pada sejarah ketidakadilan yang dialami orang tersebut. Richard A.Cosier dan Dan R.Dalton menunjukkan bahwa hubungan kerja tidak bersifat statistik dan bahwa ketidakadilan biasanya tidak terisolasi atau merupakan peristiwa yang terjadi sekali saja. Mereka menyarankan bahwa ada nilai ambang yang membuat seseorang dapat memberikan toleransi beberapa peristiwa tidak adil, tetapi bila terlalu banyak kejadian dapat mendorong orang tersebut melewati batas. Artinya ketidakadilan yang relatif  kecil “penderitaan klimaks” mendorong orang ini diluar batas toleransinya, dan hasilnya adalah reaksi ekstrem dan tampaknya tidak layak.
c.Teori Penguatan
Teori penguatan, yang dikaitkan dengan ahli psikologi B.F. Skinner dan teman-teman menunjukkan bagaimana konsekuensi tingkah laku di masa lampau mempengaruhi tindakan pada masa depan dalam proses belajar siklis.Proses ini dapat dinyatakan sebagai berikut:
  • Rangsangan   Respons
  • Konsekuensi
  • Respons Masa Depan
Dalam pandangan ini, tingkah laku sukarela seseorang (respons) terhadap suatu situasi atau peristiwa (rangsangan) merupakan penyebab dari konsekuensi tertentu. Bila konsekuensi itu positif, pada masa depan orang tersebut akan cenderung memberikan respons serupa dalam situasi serupa. Bila konsekuensi tersebut tidak menyenangkan, orang tadi cenderung merubah tingkah lakunya untuk menghindari konsekuensi tadi.


No comments:

Post a Comment