Analisis Pasar Bisnis
DAFTAR ISI
COVER.........................................................................................................
i
DAFTAR
ISI................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah...............................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah........................................................................
1
1.3 Tujuan...........................................................................................
2
1.4 Manfaat........................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN DAN
ANALISIS
2.1 Pasar
Bisnis Versus Pasar Konsumen...........................................
3
2.2
Pembelian dan penjualan sistem...................................................
5
2.3
Tahap-Tahap dalam Proses Pembelian.........................................
7
2.4
Mengelola hubungan pelanggan bisnis ke bisnis..........................
10
BAB IV PENUTUP
3.1
KESIMPULAN .......................................................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Organisasi
bisnis tidak hanya menjual, mereka juiga membeli banyak bahan mentah, komponen
manufaktur pabrik dan peralatan, pasokan dan layanan bisnis. Di Amerika Serikat
ada lebih dari enam juta bisnis dengan karyawan yang digaji. Untuk daya,
kebijakan dan prosedur pembelian organisasi.
Pasar
bisnis terdiri dari semua organisasi yang memperoleh barang dan jasa yang
digunakan dalam memproduksi baranhg dan jasa yang dijual, disewakan, atau
dipasok kepada pihak lain.
Banyak
perusahaan besar yang melakukan penjualan barang dan jasa kepada oerusahaan
besar meskipun dalam pasar bisnis seperti itu pembeli jauh lebih sedikit
daripada pasar konsumen. Tantangan yang dihadapi pemasar bisnis juga sama
dengan yang dihadapi pemasar konsumen tetapi segmen yang dipilih mungkin
berbeda. Banyak perusahaan yang membidik lebih dari satu segmen.
Dalam
pasar bisnis akan timbul persaingan dengan banyaknya produsen-produsen yang
menawarkan produk barang dan jasa yang mereka hasilkan kepada [para konsumen.
Persaingan dalam dunia bisnis semakin semarak dalam dewasa ini, pemasaran
global membuat perusahan-perusahaan harus berusaha bagaimana mampu bersaing dengan
perusahaan lain. Dengan adanya persaingan dalam pasar bisnis maka setiap perusahaan
akan melakukan langkah-langkah dalam melakuklan proises produksi dalam
menghasilkan suatu barang dan jasa yang berkualitas dan bermutu sehingga dapat
menarik minat dan keinginan para konsumen.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, kami merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa
yang dimaksud dengan pasar bisnis?
2.
Siapa saja peserta
proses pembelian bisnis?
3.
Apa saja tahap dalam
proses pembelian?
4. Bagaimana
mengelola hubungan pelanggan bisnis-ke-bisnis?
1.3
Tujuan
Tujuan
dari pembahasan materi ini adalah, sebagai berikut:
1. Mengetahui
apa yang dimaksud dengan pasar bisnis.
2.
Mengetahui peserta
proses pembelian bisnis.
3.
Mengenal tahap dalam
proses pembelian.
4.
Mengetahui cara
mengelola hubungan pelanggan bisnis-ke-bisnis.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pasar Bisnis Versus Pasar Konsumen
Pasar bisnis terdiri dari semua
organisasi yang mendapatkan barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksi
produk atau jasa lain yang kemudian dijual, disewakan, atau dipasok ke
organisasi lain. Industri utama yang termasuk kedalam pasar bisnis adalah
pertanian, perhutanan, dan perikanan, pertambangan, manufaktur, konstruksi,
transportasi, komunikasi, utilitas public, perbankan, keuangan, dan asuransi,
distribusi, dan jasa.
·
Pembeli yang sedikit
tetapi lebih besar.
Pemasar
bisnis biasanya berhubungan dengan pembeli yang jauh lebih sedikit tetapi jauh
lebih besar dibanding pasar konsumen.
·
Hubungan
pemasok-pelanggan yang erat
Karena
basis pelanggan yang lebih kecil serta pengaruh dan kekuatan pelanggan yang
lebih besar, pemasok sering diharapkan bisa menyesuaikan penawaran merek dengan
kebutuhan pelanggan bisnis secara individu.pembeli sering memilih pemasok yang
juga membeli dari mereka.
·
Pembelianprofesional
Barang-barang
bisnis sering dibeli oleh agen pembelian yang sudah terlatih, yang harus
mengikuti kebijakan, batasan, dan syarat pembelian organisasi mereka. Pembeli
professional menghabiskan karier mereka untuk mempelajari bagaimana cara
membeli yang baik.
·
Pengeruh pembelian
berganda
·
Permintaan turunan
Permintaan
untuk barang bisnis pada dasarnya diturunkan dari permintaan barang consume.
Untuk alasan ini, pemasar bisnis harus mengamati secara teliti pola pembelian
konsumen akhir.
·
Permintaan inelastic
Total
permintaan untuk berbagai barang dan jasa bisnis bersifat inelastis artinya
tidak banyak di pengaruhi oleh perubahan harga.
·
Permintaan yang
berfluktuasi
Permintaan
barang dan jasa bisnis cendrung lebih tidak stabil dibandingkan permintaan
barang dan jasa konsumen. Peningkatan presentase sebesar nilai tertentu dalam
permintaan konsumen dapat menyebabkan peningkatan presentase yang jauh lebih
besar untuk pabrik dan peralatan yang diperlukan untuk memproduksi tambahan
outputnya.
·
Pembeli yang
terkonsentrasi secara geografis
Konsentrasi
produsen secara geografis membantu
mengurangi biaya penjualan. Pada saat yang sama, pemasar bisnis harus
memperhatikan perubahan regional dalam industri tersebut.
·
Pembelian Langsung
Pembeli
bisnis sering sekali beli langsung dari produsen tanpa melalui perantara.
Situasi
Pembelian
Pembeli bisnis harus memutuskan banyak
hal sebelum melakukan pembelian. Jumlahnya tergantung pada situasi pembelian:
kompleksitas masalah yang dihadapi, seberapa baru persyaratan pembelian, jumlah
orang yang terlibat, dan waktu yang diperlukan. Ketiga jenis pembelian itu
adalah:
1. Pembelian
kembali langsung
Departemen pembelian memesan kembali
persediaan dan memilih pemasok dari daftar yang telah disetujui. Pemasok
berusaha mempertahankan kualitas produk dan jasa dan sering menawarkan sistem
pemasaran kembali otomatis untuk menghemat waktu.
2. Pembelian
kembali modifikasi
Pembeli ingin memodifikasi spesifikasi
produk, harga, kebutuhan pengiriman ataui syarat lain. Pembelian ini biasanya
melibatkan peserta tambahan dari kedua pihak. Pemasok dalam menjadi gugup dan
ingin melindungi akunnya. Pemasok luar melihat peluang untuk mengajukan
penawaran yang lebih baik guna mendapatkan bisnis.
3. Tugas
Baru
Pembelian tugas baru adalah kesempatan
dan tantangan terbesar pemasar. Proses pembelian tugas baru melalui beberapa
tahap: kesadaran, minat, evaluasi, percobaan, dan penerapan.
2.2
Pembelian dan penjualan sistem
Penjualan sistem merupakan strategi
pemasaran industry kunci dalam mengajukan penawaran untuk membangun industry
secara besar. Dengan penjualan sistem, pelanggan menghadirkan sederet
spesifikasi dan syarat proyek kepada pemasok. Namun pemasok tidak semata-mata
hanya mengikuti permintaan pelanggan ini.
Peserta
Proses Pembelian Bisnis
Siapa
yang membeli barang dan jasa senilai triliun dolar yang diperlukan oleh
organisasi bisnis?. Agen pembelian berpengaruh besar dalam situasi pembelian
kembali langsung dan pembelian kembali modifikasi, sedangkan personel
departemen lain lebih berpengaruh dalam situasi pembelian baru.
Pusat Pembelian
Pusat
pembelian meliputi semua anggota organisasi yang memaminkan salah satu dari
tujuh peran dalam proses keputusan pembelian.
1. Pencetus
(initiator)- Pengguna atau orang lain dalam organisasi yang meminta pembelian
sesuatu.
2.
Pengguna (user)- Mereka
yang akan menggunakan produk atau jasa.
3.
Pihak yang
memperngaruhi (influencer)- Orang yang mempengaruhi keputusan pembelian, sering
dengan membantu mendefinisikan spesifikasi dan menyediakan informasi untuk
mengevaluasi alternatif-alternatif.
4.
Pengambil keputusan
(decider)- Orang yang memutuskan persyaratan produk atau pemasok.
5.
Pemberi persetujuan
(approver)- Orang yang mengotorisasikan tindakan yang direncanakan oleh
pengambil keputusan atau pembeli.
6.
Pembeli (buyer)- Orang
yang mempunyai otoritas resmi untuk memilih pemasok dan mengatur syarat pembelian.
7.
Penjaga gerbang
(gatekeeper)- Orang yang mempunyai kekuatan untuk mencegah penjualan atau
informasi agar tidak menjangkau anggota pusat pembelian.
Pengaruh
Pusat Pembelian
Masalah ekonomi dan strategis organisasi
serta kebutuhan pribadi mereka sendiri akan pencapaian dan penghargaan pribadi.
Artinya, Keputusan pembelian industri bersifat “rasional” dan “emosional”,
karena mereka melayani kebutuhan organisasi dan individual.
Menyadari
pengaruh antarpribadi yang unik ini, semakin banyak perusahaan industri yang
lebih menekankan pada upaya untuk memperkuat merek korporporat mereka. Pada
suatu saat, Emerson Electric, penyedia global perkakas, kompresor, peralatan
listrik, dan solusi enjiniring, merupakan konglomerasi 60 perusahaan otonom-
dan terkadang tanpa nama.
Penentuan
Target Pusat Pembelian
Pemasar bisnis tidak selalu tahu persis
jenis dinamika kelompok yang terjadi sepanjang proses pengambilan keputusan.
Penjual kecil berkonsentrasi untuk menjangkau influencer kunci. Penjual besar
melakukan penjualan multilevel yang mendalam untuk menjangkau peserta sebanyak
mungkin.
Proses
Pembelian/Pengadaan (Procurement)
Tugas
pemasar adalah membuat penawaran menguntungkan yang menghantarkan nilai
pelanggan yang unggul kepada pembeli sasaran. Keragaman pemasok adalah satu
keuntungan yang mungkin tidak ada harganya tetapi ini sering kali terlewat oleh
pembeli bisnis.
Persepsi Departemen
Pembelian
Departemen
pembelian baru yang lebih berorientasi strategis ini mempunyai misi mencari
nilai terbaik dari pemasok yang lebih sedikit dan lebih baik. Beberapa
perusahaan multinasional bahkan menaikkan status departemen pembelian menjadi
“departemen pasokan strategis” dengan tanggung jawab pencarian dan kemitraan
global.
Organisasi
dan Administrasi Pembelian
Beberapa perusahaan mulai melakukan pemusatan
pembelian. Kantor pusat mengidentifikasi bahan yang dibeli oleh beberapa divisi
dan membeli semuanya secara terpusat, mendapatkan lebih banyak pembelian yang
baik. Bagi pemasar bisnis, perkembangan ini berarti berurusan dengan pembeli
yang lebih sedikti tetapi tingkatnya lebih tinggi dan menggunakan kelompok
penjualan akun nasional untuk berurusan dengan pembeli korporat besar.
2.3
Tahap-Tahap dalam Proses Pembelian
1.
Pengenalan
masalah
Secara
eksternal, pembeli mungkin mendapatkan ide-ide baru di pameran dagang, melihat
iklan, atau menerima telepon dari wiranaga yang menawarkan produk yang lebih
baik atau harga yang lebih rendah.
Pemasar bisnis dapat merangsang pengenalan masalah melalui surat langsung,
telemarketing, dan menelepon calon pelanggan.
2.
Deskripsi
kebutuhan umum dan spesifik produk.
Berikutnya,
pembeli menentukan karakteristik umum dari barang yang diperlukan berikut
kuantitasnya. Untuk analisis nilai produk adalah sebuah metode pengurangan
biaya dengan cara mempelajari komponen untuk menentukan apakah komponen dapat
dirancang ulang atau distandarkan atau dibuat dengan metode produksi yang lebih
murah.
3.
Pencarian
pemasok
Selanjutnya
pembeli berusaha mengidentifikasi pemasok yang paling tepat melalui direktori perdagangan, kontak dengan
perusahaan lain, iklan dagang, pameran dagang, dan internet. Perusahaan yang
membeli lewat internet menggunakan pasar elektronik dalam beberapa bentuk:
·
Situs katalog
·
Pasar vertical
·
Situs lelang “ pure
play”
·
Pasar spot (atau bursa)
·
Bursa pribadi
·
Bursa barter
·
Aliansi pembelian
Pembelian
bisnis online menawarkan beberapa keunggulan; memangkas biaya transaksi untuk
pembeli dan pemasok, mengurangi waktu antara pemesanan dan pengiriman,
mengkonsolidasi system pembelian, dan semakin memperkuat hubungan langsung
antara mitra dan pembeli. Kelemahannya, pembelian bisnis online mempercepat
terkikisnya loyalitas pemasok-pembeli dan berpotensi menimbulkan masalah
keamanan.
4.
E-PR0CUREMENT
Hub
vertical yang berpusat pada industry (plastic, baja,kimia, kertas) dan hub
fungsional (logistic, pembelian media, periklanan, manajemen energy) selain
menggunakan situs-situs web ini, pengusaha dapat menggunakan e-procurement
dengan cara lain:
·
Membangun link-link
ekstranet langsung ke pemasok utama, misalnya perusahaan dapat membuat akun
e-procurement langsung di Dell atau office depot dan karyawannya dapat
melakukan pembelian cara ini.
·
Membentuk aliansi
bisnis.
·
Mendirikan situs
pembelian perusahaan.
5.
MENCARI
PETUNJUK
Tugas
pemasok adalah memastikan dirinya dipertimbangkan ketika pelanggan sedang
berada-atau mungkin berada di pasar dan mencari pemasok. Untuk mencari petunjuk
secara proaktif, pemasok harus tahu tentang pelanggan mereka. Pemasok yang
tidak mempunyai kapasitas produksi yang diperlukan atau mempunyai reputasi
buruk akan ditolak. Setelah mengevaluasi setiap perusahaan, pembeli akan
memiliki sebuah daftar pendek yang memuar pemasok berkualifikasi. Banyak
pembeli professional menuntut pemasok agar mengubah pemasaran mereka untuk
memperbesar kemungkinan mereka dipilih.
6.
PENGUMUPULAN
PROPOSAL
Selanjutnya
pembeli mengundan pemasok yang lolos untuk menyerahkan proposal. Jika bang yang
dicari kompleks atau mahal, pembeli akan meminta proposal tertulis yang rinci
dari setiap pemasok tersebut. Setelah mengevaluasi proposal, pembeli akan
mengundang beberapa pemasok untuk melakukan presentasi resmi.
7.
PEMILIHAN
PEMASOK
Sebelum
memilih pemasok, pusat pembelian akan menyebutkan atribut pemasok yang
diinginkan dan menunjukan mana yang menjadi prioritas. Pilihan dan seberapa
penting dari setiap atribut bervariasi tergantung jenis situasi pembelian.
Kehandalan pengiriman, harga dan reputasi pemasok sangat menentukan rutin
tidaknya produk.
8.
MENGATASI
TEKANAN HARGA
Beberapa
perusahaan menangani pembeli berorientasi-harga dengan memberi harga yang lebih
rendah tapi dengan syarat yang ketat: kuantitas terbatas, tidak ada
pengembalian uang, tidak ada penyesuaian, tidak ada pelayanan.
Penjualan solusi juga
bisa meringankan tekanan harga dan mempunyai berbagai bentuk berikut ini tiga
contohnya.
· Solusi
untuk meningkatkan pendapatan pelanggan.
· Solusi
untuk menurunkan risiko pelanggan
· Solusi
untuk menurunkan biaya pelanggan.
Pembagian
risiko dan keuntungan dapat mengimbangi pengurangan harga yang diminta dari
pelanggan. Jumlah pemasok sebagian bagian proses seleksi pembeli, pusat
pembelian harus memutuskan berapa banyak pemasok yang digunakan. Perusahaan
yang banyak menggunakan banyak sumber sering menyebutkan pemogakan buruh
sebagai alasan utama mengapa mereka tidak memilih sumber pengadaan tungal.
SPESIFIKASI PENILAIN
RUTIN
Setelah
memilih pemasok, pembeli menegosiasikan pesanan terakhir, membuat daftar
spesifikasi teknis,jumlah yang diperlukan, waktu pengiriman yang diharapkan,
kebijakan pengembalian, jaminan, dan seterusnya. Blanket contract menetapkan
hubungan jangka panjang, di mana pemasok berjanji untuk menyediakan lagi
kebutuhan pembeli sesuai yang diperlukan, dengan harga yang disepakati,
sepanjang periode waktu tertentu.
TINJAUN KINERJA
Pembeli
meninjau kinerja pemasok terpilih secara berkala dengan menggunakan salah satu
dari tiga metode ini. Pemebli dapat menghubungi pengguna akhir ini dan meminta
penilaian mereka; pembeli dapat mentukan peringkat pemasok berdasarkan beberapa
kriteria dengan menggunakan metode nilai tertimbang; atau pembeli dapat
menggabungkan biaya kinerja yang buruk untuk menghasilkan biaya pembelian yang
disesuaikan, termasuk harga, tinjauan kinerja bisa membuat pembeli melanjutkan,
memodifikasi, atau mengakhiri hubungan pemasok.
2.4
Mengelola hubungan pelanggan bisnis ke bisnis
Untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi, pemasok dan pelanggan bisnis melakukan
eksplorasi dengan beragam cara untuk mengelola hubungan mereka. Hubungan yang
erat ini sering didorong oleh manajemen rantai pemasok, keterlibatan pemasok
sejak awal, dan aliansi pembelian. Mengopimalkan hubungan yang tepat dengan
bisnis sangatlah penting untuk semua program pemasaran holistic.
Manfaat koordinasi vertical
Dimensi
kepercayaan
Rendah
|
Tinggi
|
|
· Transparan
· Kualitas produk/jasa
· Insentif
· Bermitra dgn pelanggan
· Desain kerjasama
· Perbandingan produk dan nasihat
· Rantai Pasokan
·
· Advokasi pervasif
|
· Informasi, terdistorsi tersembunyi
· Kualitas layanan produk yang
rendah gagal memenuhi janji
· Insentif diselaraskan bagi
perusahaan, bukan perolehan pelanggan
· Membiarkan pelanggan untuk
mengerjakan masalah mereka sendiri
· Solusi perusahaan dijual kepada
pelanggan
· Tidak ada perbandingan dan tidak
ada nasihat
· Terjadi konflik kepercayaan
pelanggan di dalam saluran
· Pemasaran mendorong jasa dan
produk
|
· Informasi, penuh jujur
· Produk dan jasa terbaik untuk
memenuhi harapan
· Insentif diselaraskan sehingga
karyawan mempercayai dan memenuhi kebutuhan pelanggan
· Membantu pelanggan mempelajari dan
membantu diri merek sendiri
· Pelanggan membantu merancang
produk secara perorangan dan melalui komunitas
· Membandingkan produk pesaing
secara jujur dan komunitas komprehensif
· Semua mitra rantai pasokan bersatu
untuk membangun kepercayaan
· Semua fungsi bekerja untuk
membangun kepercayaan
|
Salah satu studi
historis tentang empat hubungan bisnis ke bisnis yang sangat berbeda menemukan
bahwa beberapa factor, dengan mempengaruhi ketergantungan antar mitra dan/atau
ketidakpastian lingkungan, mempengaruhi perkembangan hubungan antara mitra
bisnis. Hubungan antara agen periklanan dank lien mengilustrasikan penemuan
penemuan ini :
1. Dalam
bentuk pembentukan hubungan, salah satu mitra mengalami pertumbuhan pasar yang
substansial.
2. Ketidaksimetrisan
informasi antar mitra menyiratkan bahwa kemitraan akan menghasilkan lebih banyak
laba dibandingkan jika mitra berusaha menginvansi wilayah perusahaan lainnya.
3. Setidaknya
salah satu mitra menempatkan penghalang yang tinggi di pintu masuk sehingga
mencegah mitra lain memasuki bisnis.
4. Ada
ketidakseimbangan ketergantungan sehingga satu mitra dapat mengendalikan atau
mempengaruhi mitra lain
5. Salah
satu mitra mengambil keuntungan dari ekonomi-ekonomi skala yang berkaitan
dengan hubungan ini.
Riset,
menemukan bahwa hubungan pembeli-pemasok dibedakan oleh empat factor
ketersediaan alternative ;pentingnya pemasok; kompleksitas pasokan; dan
dinamisme pasar pasokan. Berdasarkan empat factor ini, hubungan pembeli pemasok
digolongkan menjadi 8 kategori berbeda.
1. Pembeli
dan penjualan dasar, kategori ini merupakan pertukaran sederhana dan rutin dengan
tingkat pertukaran kerja sama dan informasi yang moderat
2. Pembelian
per elemen, hubungan ini memerlukan lebih banyak adaptasi oleh penjual serta
pertukaran kerja sama dan informasi yang lebih sedikit
3. Transaksi
kontraktual, pertukaran ini didefinisikan berdasarkan kontrak resmi dan
biasanya mempunyai tingkat kepercayaan, kerja sama, dan interaksi yang rendah
4. Pasokan
pelanggan, dalam situasi pasokan umum tradisional, persaingan dan bukan
kerjasama merupakan bentuk tatakelola yang dominan
5. System
kerja sama, mitra dalam system kerjasama memiliki cara cara operasional yang
seragam, tetapi tidak satupun dari mereka yang menunjukkan komitmen structural
melalui sarana atau adaptasi hukum
6. Kolaboratif,
dalam pertukaran kolaboratif, sebagian besar kepercayaan dan komitmen
menimbulkan sejati
7. Adaptif
di kedua pihak, pembeli dan penjual melakukan banyak adaptasi hubungan khusus,
tetapi tanpa harus mencapai kepercayaan atau kerjasama yang kuat
8. Pelanggan
adalah raja, dalam hubungan yang erat dan kooperatif ini, penjual menyesuaikan
diri untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tanpa mengharapkan banyak adaptasi atau
perubahan sebagai bayarannya.
Hubungan bisnis: resiko
dan oportunisme
Investasi membantu perusahaan
menumbuhkan laba dan mencapai positioning mereka. Meskipun demikian, investasi
khusus juga mempunyai resiko besar bagi pelanggan maupun pemasok. Teori
transaksi dari ilmu ekonomi menyatakan bahwa karena sebagian investasi ini
bermasalah, investasi ini mengunci perusahaan yang membuat nya menjadi satu
hubungan tertentu.
Oportunisme adalah salah satu bentuk
kecurangan atau pengurangan pasokan terhadap suatu kontrak implicit atau
eksplisit. Oportunisme dapat melibatkan kepentingan diri yang jelas dan
kesalahan penyajian yang disengaja dan melanggar kesempatan kontrak. Oportunisme menjadi masalah karena perusahaan
harus mendedikasikan sumber daya untuk pengendalian dan pengawasan yang
sebenarnya dapat dialokasikan untuk tujuan yang lebih produktif.
Kesimpulan
Pasar bisnis
terdiri dari semua organisasi yang mendapatkan barang dan jasa yang digunakan
untuk memproduksi produk atau jasa lain yang kemudian dijual, disewakan, atau
dipasok ke organisasi lain. Industri utama yang termasuk kedalam pasar bisnis
adalah pertanian, perhutanan, dan perikanan, pertambangan, manufaktur,
konstruksi, transportasi, komunikasi, utilitas publik, perbankan, keuangan, dan
asuransi, distribusi, dan jasa.
Pusat pembelian
meliputi semua anggota organisasi yang memaminkan salah satu dari tujuh peran
dalam proses keputusan pembelian.
1. Pencetus
(initiator)
2.
Pengguna (user)
3.
Pengambil keputusan
(decider)
4.
Pemberi persetujuan
(approver)
5.
Pembeli (buyer)
6. Penjaga
gerbang (gatekeeper)
Tahap-tahap dalam
proses pembelian, yaitu:
1. Pengenalan
masalah
2. Deskripsi
kebutuhan umum
3. Spesifikasi
produk
4. Pencarian
pemasok
5. Pengumpulan
proposal
6. Pemilihan
pemasok
7. Spesifikasi
pesanan rutin
8. Tinjauan
ulang kinerja
DAFTAR
PUSTAKA
Kotler,
Philip and Keller, Kevin Lane.2009, Manajemen
Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.
No comments:
Post a Comment