BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi pemasar. Para
pemasar mencoba memahami perilaku konsumen agar mereka dapat menawarkan
kepuasan yang lebih besar kepada konsumen.Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan
konsumen pada tingkat tertentu masih ada. Beberapa pemasar masih belum
menerapkan konsep pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen
dan tidak memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi
karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar
kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa yang sebenarnya yang dapat
memuaskan para pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang
meningkatkan kepuasan konsumen tergolong aset paling berharga bagi semua
bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatu bisnis tidak akan eksis. Sebaliknya jika
bisnis kita sukses memberikan pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya membantu
bisnis kita tumbuh. Lebih dari itu mereka biasanya akan membuat rekomendasi untuk
teman dan relasinya. Setidaknya perlu memahami 10 ayat-ayat agar dapat
menajamkan fokus dalam melayani konsumen.
Jadilah pendengar yang baik. Luangkan waktu untuk menelaah kebutuhan
konsumen dengan bertanya dan fokus terhadap apa yang telah mereka katakan.
Perhatikan kata-katanya, intonasi suaranya, gerak badannya, dan yang terpenting
bagaimana perasaan mereka. Jauhkan diri dari asumsi-asumsi dan berpikir intutif
tentang keinginan konsumen.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka
rumusan masalah tersebut adalah :
1)
Apa pengertian perilaku konsumen?
2)
Apa saja macam-macam teori perilaku konsumen?
3)
Apa saja prinsip-prinsip dasar dalam analisis prilaku konsumen?
4)
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen?
5)
Apa saja manfaat perilaku konsumen?
C.
Tujuan Dan Manfaat
Makalah
a.
Tujuan
1)
Mengetahui dan mendeskripsikan pengertian perilaku konsumen
2)
Mengetahui dan mendeskripsikan macam-macam teori perilaku konsumen
3)
Mengetahui dan mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar dalam analisis
perilaku konsumen
4)
Mengetahui dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen
5)
Mengetahui dan mendeskripsikan manfaat perilaku konsumen
b.
Manfaat
1)
Manfaat Akademis
Dapat mereferensi mengenai prilaku konsumen
menambahkan pengetahuan dan wawasan mengenai perilaku konsumen dan juga dapat
memberikan informasi.
2)
Manfaat Praktis
Manfaat makalah ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran maupun rujukan referensi bagi para pembacanya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Perilaku
Konsumen
Perilaku
konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang atau organisasi dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa
setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan
diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian,
dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan
pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian,
konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian,
konsumen melakukan konsumsi, evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang
produk setelah digunakan. Atau kegiatan-kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa
termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan
kegiatan-kegiatan tersebut.
Konsumen
dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang
berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator,
influencer, buyer, payer atau user. Dalam upaya untuk lebih memahami
konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen,
perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki
kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi,
psikografi, dan perilaku.
B.
Macam-macam Teori
Perilaku Konsumen
1.
Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa
setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan
berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh
kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya.
2.
Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang
dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat
kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat
diamati secara langsung.
3.
Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok
masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas
sosial dan sebagainya.
Teori Prilaku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan :
a.
Pendekatan nilai Guna Cardinal
1)
Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan
ukur.
2)
Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
3)
Terjadi hukum The law of deminishing Marginal
Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang
diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil. (Mula-mula kepuasan
akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan
akan semakin turun ). Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU
curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
4)
Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1
unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin
mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia
akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah
maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal
Skedul
Utiliti Total
Qx
|
TUx
|
MUx
|
0
|
0
|
…
|
1
|
10
|
10
|
2
|
18
|
8
|
3
|
24
|
6
|
4
|
28
|
4
|
5
|
30
|
2
|
6
|
30
|
0
|
7
|
28
|
-2
|
Keseimbangan Konsumen
Keseimbangan konsumen
tercapai jika konsumen memperoleh kepuasan maksimum dari mengkonsumsi suatu
barang.Syarat Keseimbangan :
1. MUx/Px
= MUy/Py = ….= MUn/Pn
2. Px
Qx + Py QY + ……+ Pn Qn = M
MU = marginal
utility
P = harga
M = pendapatan
konsumen
Q
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
MUx
|
16
|
14
|
12
|
10
|
8
|
6
|
4
|
2
|
MUy
|
11
|
10
|
9
|
8
|
7
|
6
|
5
|
4
|
Diketahui :
Px = 2 Py = 1 M = 12
Syarat Equilibrium:
1. MUx
/ Px =
MUy / Py
12 / 2
= 6 / 1
2. Px
Qx + Py QY = MPx Qx + Py QY = M
(2) (3) + (1) (6)
= 12
Total Utility =
MUx QX + MUy QY
= (12) (3) + (6) (6)
=
72
b.
Pendekatan Nilai Guna Ordinal
Kelemahan pendekatan
kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari
mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya
pengukuran semacam ini sulit dilakukan. Pendekatan ordinal mengukur kepuasan
konsumen dengan angka ordinal (relatif). Tingkat kepuasan konsumen dengan
menggunakan kurva indiferens (kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah
barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).
Ciri-ciri
kurva indiferens :
1. Mempunyai
kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg satu
apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi).
2. Cembung
ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus
ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang
dikonsumsi (marginal rate of substitution).
3. Tidak
saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva
indiferens yang berbeda.
C.
Prinsip-prinsip Dasar
Dalam Analisis Perilaku Konsumen
1.
Kelangkaan dan terbatasnya pendapatan. Adanya kelangkaan dan terbatasnya
pendapatan memaksa orang menetukan pilihan agar pengeluaran senantiasa berada
dianggaran yang sudah di tetapkan, meningkatkan konsumsi suatu barang atau jasa
harus disertai dengan pengurangan konsumsi pada barang atau jasa yang lain.
2.
Konsumen mampu membandingkan biaya dengan manfaat. Jika dua barang member
manfaat yang sama konsumen akan memilih yang biayanya lebih kecil. Disisilain,
bila untuk memperoleh dua jenis barang dibutuhkan biaya yang sama, maka
konsumen akan memilih barang yang memberi manfaat lebih besar.
3.
Tidak selamanya konsumen dapat memperkirakan manfaat dengan tepat. Saat
membeli suatu barang bisa jadi manfaat yang di peroleh tidak sesuai dengan
harga yang harus di bayarkan: segelas kopi starsbuck, miasalnya, ternyata
terlalu pahit untuk harga Rp. 40.000,- percangkir. Lebih nikmat kopi tubruk di
warung kopi yang Rp. 3000,- pergelasnya. Pengalaman tersebut akan menjadi
informasi bagi konsumen yang akan mempengaruhi keputusan konsumsinya mengenai
kopi di masa yang akan dating.
4.
Setiap barang dapat di distribusi dengan barang lain. Dengan demikian
konsumen dapat memperoleh kepuasan dengan berbagai cara.
5.
Konsumen tunduk terhadap hukum berkurangnya tambahan kepuasan (
the law of diminishing marginal utility). Semakin banyak jumlah barang yang
di konsumsi, semakin kecil tambahan kepuasan yang dihasilkan. Jika untuk setiap
tambahan barang di perlukan sebesar harga barang tersebut (p), maka konsumen
akan berhenti membeli barang tersebut manakala manfaat tambahan yang di
perolehnya (MU) sama besar dengan tambahan biaya yang harus di keluarkan.
D.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut James F.Engel-Roger D.Blackwell-paul
W.Miniard dalam saladin (2003:19) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen yaitu :
1.
Pengaruh Lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan
situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami
pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil
keputusan berkonsumsi mereka.
2.
Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan,
pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu
merupakan faktor internal (interpersonal) yang menggarakan serta mempengaruhi
perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh konsumen dalam
pengambilan keputusannya.
3.
Proses psikologi, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran,
perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari
penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen
dalam pengambilan keputusan pembeliannya.
E.
Manfaat Perilaku
Konsumen
Perilaku konsumen sangat beragam tergantung pada
pemanfaat atau pengguna. terdapat dua kelompok pemanfaat: kelompok peneliti
(riset) dan kelompok yang berorientasi implementasi (Peter dan Olson, 1999).
Peran perilaku konsumen bagi pemasar atau produsen adalah mampu :
1. Membujuk konsumen untuk
membeli produk yang dipasarkan.
2.
Memahami
konsumen dalam berperilaku, bertindak dan berpikir, agar pemasar atau produsen
mampu memasarkan produknya dengan baik.
3.
Memahami
mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan, sehingga pemasar atau
produsen dapat merancang strategi pemasaran dengan baik.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh
seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang
produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi
macam-macam teori perilaku konsumen terdiri dari teori mikro, teori psikologis,
dan teori antropologis. Yang menjadi prinsip dasar dalam prilaku konsumen
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, Kelangkaan dan terbatasnya
pendapatan, Konsumen mampu membandingkan biaya dengan manfaat, tidak selamanya
konsumen dapat memperkirakan manfaat dengan tepat, Setiap barang dapat di
distribusi dengan barang lain, dan Konsumen tunduk terhadap hukum berkurangnya
tambahan kepuasan ( the law of diminishing marginal utility).
Dalam prilaku konsumen itu sendiri datang dalam
beberapa faktor misalnya dari lingkungan, perbedaan pengaruh individu, ataupun
dari proses psikologis itu sendiri yang nantinya akan berpengaruh terhadap
perekonomian itu sendiri. Perilaku
konsumen sangat beragam tergantung pada pemanfaat atau pengguna. terdapat dua
kelompok pemanfaat: kelompok peneliti (riset) dan kelompok yang berorientasi
implementasi (Peter dan Olson, 1999).
DAFTAR PUSTAKA
Sumarwan
Ujang, Perilaku Konsumen, 2004, Ghalia Indonesia
Arsyad
Lincolin, Ekonomi Manajerial edisi
keempat, yogyakarta : BPFE
KENAPA PPT NYA TIDAK BISA DILIHAT?
ReplyDeleteSilahkan untuk Di Download :)
Deletekok ga bisa di copas ya?
ReplyDelete