Silahkan Download Makalahnya Disini
Ini untuk Power point Presentasinya
Contoh Makalah Informasi Akuntansi Penuh
Ini untuk Power point Presentasinya
Contoh Makalah Informasi Akuntansi Penuh
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Dalam kemajuan perekonomian seperti saat ini, perkembangan perekonomian
secara makro dan perekonomian secara mikro memiliki keterkaitansatu sama
lain, batas-batas antar negara semakin transparan begitu pula denganhubungan
antar bidang ilmu pengetahuan yang semakin erat dan salingmempengaruhi satu
sama lain. Oleh karena itu, kebutuhan akan informasi yanglebih sempurna sangat
penting, terlebih lagi dalam bidang ekonomi khususnyaakuntansi manajemen.
Dalam hal akuntansi manajemen sebagai tipe
informasi,manfaat yang dapatdiambil dari akuntansi manajemen sebagai tipe
informasi adalah konsep dankegunaan informasi tersebut, salah satunya adalah
informasi akuntansi penuh
(fullaccounting information). Konsep informasi akuntansi penuh perlu dipahami
untukmemperoleh pengertian yang benar mengenai informasi tersebut sehingga
dapatdibedakan dengan konsep informasi yang lain. Pemahaman konsep
informasiakuntansi penuh merupakan dasar untuk mempelajari pemanfaatan
informasiakuntansi tersebut dan perekayasaannya. Informasi akuntansi penuh
mencakupseluruh informasi aktiva, pendapatan atau biaya (Mulyadi, 2001 : 48).
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
konsep informasi akuntansi penuh ?
2.
Apa manfaat
informasi akuntansi penuh ?
3.
Bagaimana
rekayasa terhadap informasi akuntansi penuh?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Untuk
mengetahui konsep informasi akuntansi penuh.
2.
Untuk
mengetahui manfaat informasi akuntansi penuh.
3.
Untuk
mengetahui rekayasa terhadap informasi akuntansi penuh.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep
Informasi Akuntansi Penuh
1. Definisi
Informasi Akuntansi Penuh
Informasi akuntansi penuh selalu bersangkutan dengan
objek informasi, berupa produk, keluarga produk, aktifitas, departemen, divisi
perusahaan secara keseluruhan.
Informasi akuntansi penuh adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang
diperoleh atau seluruh sumber yang dikorbankan suatu objek informasi. Jadi
dapat ditarik kesimpulan mengenai Informasi Akuntansi
penuh yaitu :
1. Unsur yang membentuk informasi akuntansi penuh adalah
total aktiva, total pendapatan dan total biaya.
·
informasi Akuntansi penuh
berupa aktiva disebut dengan Aktiva
penuh (Full Assets)
·
Informasi Akuntansi penuh
berupa pendapatan disebut dengan Pendapatan penuh (Full Revenues)
·
Informasi
Akuntansi penuh berupa seluruh sumber yang dikorbankan
disebut dengan Biaya penuh (Full Costs)
2. Informasi akuntansi selalu berhubungan dengan objek
informasi
Dalam hubungannya dengan objek informasi, informasi
akuntansi penuh merupakan informasi akuntansi langsung ditambah dengan
informasi tidak langsung yang terjadi dalam objek informasi .
·
Jika informasi akuntansi
penuh berupa aktiva, maka aktiva penuh adalah aktiva
lansung ditambah dengan aktiva tidak langsung yang berhubungan dengan objek
informasi.
·
Jika informasi akuntansi
penuh berupa pendapatan, makapendapatan penuh adalah pendapatan
lansung ditambah dengan pendapatan tidak langsung yang berhubungan dengan objek
informasi.
·
Jika informasi akuntansi
penuh berupa biaya, maka biaya penuh adalah biaya lansung
ditambah dengan biaya tidak langsung yang berhubungan dengan objek informasi.
2. Perbedaan Full Accounting
Information, Full Costs dan Full Costing
·
Full Accounting Information
terdiri dari unsur : Full Assets, Full Revenues dan Full Costs.
Full Cost merupakan salah satu unsur dari Full
Accounting Information.
·
Full Cost merupakan total
biaya yang bersangkutan dengan objek informasi
Jika objek informasi berupa produk, maka full cost merupakan total biaya
yang bersangkutan dengan produk tersebut. Perhitungan full cost suatu produk
dipengaruhi oleh metode penentuan kos produk yang digunakan : Full costing,
variable costing, activity based costing.
·
Full costing merupakan
salah satu metode penentuan biaya produk, yang membebankan seluruh biaya
yang berperilaku variabel maupun tetap.
Jika perusahaan menggunakan pendekatan Full
costing dalam penentuan biaya produksinya maka Full Cost yaitu :
Total Biaya produksi + Total biaya
Non Produksi =
( Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga
kerja Langsung + Biaya Overhead Tetap + Biaya Overhead Variabel ) + Biaya
Administrasi & Umum + Biaya Pemasaran
|
Jika perusahaan menggunakan pendekatan
Variable costing dalam penentuan biaya produksinya maka Full Cost
yaitu :
(Total Biaya produksi Variabel + Total biaya
Non Produksi Variabel )+Total Biaya tetap =( Biaya Bahan Baku+ Biaya Tenaga
kerja Langsung + Biaya Overhead Variabel + Biaya Administrasi & umum
Variabel + Biaya pemasaran Variabel ) + Biaya Tetap (Biaya overhead
pabrik tetap + biaya Administrasi & umum tetap + Biaya Pemasaran tetap )
|
FULL COSTING dan VARIABEL
COSTING
Full costing dan variable costing merupakan metode penentuan
kos sediaan, karena kedua metode tersebut ditujukan terutama untuk keperluan
penilaian sediaan yang dicantumkan dalam neraca dan laba rugi yang ditujukan
untuk pihak luar. Full costing hanya secara sederhana mengelompokkan biaya
menurut fungsi pokok perusahaan manufaktur sehingga biaya dikelompokkan
menjadi:
§ Biaya produksi
§ Biaya non produksi
Variable costing mengelompokkan biaya menurut perilaku biaya
dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas. Variable costing hanya
memperhitungkan biaya penuh produk terbatas pada biaya produksi variable saja.
Biaya produksi tetap diperlakukan sebagai biaya produksi. Selain itu,
variabilitas biaya menurut variable costing hanya dihubungkan dengan aktivitas
yang bersangkutan dengan jumlah produk yang diproduksi(unit level activities).
3. Activity Based Costing
Merupakan metode penentuan kost produk (product Costing) yang ditujukan
untuk mengajukan informasi harga produk secara cermat bagi kepentingan
manajemen dengan mengukur secara cermat konsumsi sumberdaya dalam setiap aktivitas
yang digunakan untuk menghasilkan produk.
Dengan pendekatan activity-based costing, aktivitas pembuatan produk dibagi
menjadi tiga fase yaitu :
1. Fase desain dan pengembangan,
2. Fase produksi dan
3. Fase dukungan logistik (logistic
support )
Jika Perusahaan menggunakan pendekatan Activity based costingdalam
penentuan total produksinya maka Full cost of product mencakup :
|
4.
Perbedaan unsur biaya produk dalam
pendekatan Full Costing,Variable costing, dan Activity Based Costing
·
Full costing dan Variable
costing, merupakan metode penentuan cost produk konvensional yang dirancang
berdasarkan kondisi teknologi masa lalu.
·
Activity- based costing,
mempergunakan teknologi informasi dalam proses pengolahan produk dan pengolahan
informasi keuangan.
Full Costing
|
Variable Costing
|
Activity-Based Costing
|
Biaya Produksi
Biaya Administrasi dan umum
Biaya pemasaran
|
Biaya Variabel
Biaya Tetap
|
Unit level activity
Batch related activity cost
Product sustaining activity cost
Facility sustaining activity cost
|
Perbedaan Conventional
Costing Method dengan Activity –Based Costing Method
Conventional costing method
|
Activity Based Costing
|
|
Tujuan
Lingkup
Fokus
Periode
Teknologi Informasi Yang Digunakan
|
Inventory Valuation
Tahap pruduksi
Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
Periode akuntansi
Metode manual
|
Product Costing
Tahap desain, tahap produksi, dan tahap dukungan
logistik
Biaya overhead pabrik
Daur hidup produk
Komputer telekomunikasi
|
Rincian biaya setiap jenis
aktivitas desain, produksi distribusi produk dalam lingkungan manufaktur maju
adalah sebagai berikut :
a. Unit level Activity Costs
·
Biaya ini dipengaruhi oleh
jumlah unit produk
·
Biaya ini dibebankan kepada
produk berdasarkan jumlah unit produk yang dihasilkan.
Contoh : Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
biaya energi dan biaya bahan baku
b. Batch Related Activity Costs
·
Biaya ini berhubungan
dengan jumlah batch produk yang diproduksi
·
Besar kecilnya biaya ini
tergantung dari frekuensi order produksi yang diolah oleh fungsi produksi
·
Biaya ini tidak dipengaruhi
oleh jumlah unit produk yang diproduksi dalam setiap order produksi
Contoh :
biaya angkutan bahan baku dalam pabrik, biaya inspeksi, biaya order pembelian,
biaya setup cost merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan mesin dan
ekuipmen sebelum suatu oerder produksi diproses.
c. Product Sustaining Activity cost
·
Biaya ini berhubungan
dengan penelitian dan pengembangan produk tertentu dan biaya-biaya untuk
mempertahankan produk agar tetap dipasarkan.
·
Biaya ini tidak terpengaruh
oleh jumlah unit produk yang diproduksi dan jumlah batch produksi yang dilaksanakan
oleh divisi penjual.
·
Biaya ini dibebankan kepada
produk berdasarkan taksiran jumlah unit produk tertentu yang akan dihasilkan
selama umur produk tersebut (Product Life Cycle)
Contoh: biaya desain produk,
desain proses pengolahan produk , pengujian produk.
d. Facility Sustaining Activity Costs
·
Biaya ini berhubungan
dengan dengan kegiatan untuk mempertahankan kapasitas yang dimiliki oleh
perusahaan.
·
Biaya ini dibebankan kepada
produk atas dasar taksiran unit produk yang dihasilakan pada kapasitas normal
divisi penjual.
Contoh : Biaya depresiasi dan
amortisasi, biaya asuransi, biaya gaji.
B. Manfaat Informasi Akuntansi Penuh
1. Pelaporan
Keuangan
a. Pihak Intern
1. Manajemen Puncak
2. Tidak Harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang
lazim
3. Pendapatan penuh terdiri dari pendapatan yang
diperoleh dari penjualan produk dan jasa kepada pihak luar dan
antar divisi / intern perusahaan.
4. Pendapatan penuh dan biaya penuh dapat disajikan
dengan metode Full & Variable costing
5. Biaya penuh terdiri dari biaya langsung divisi
ditambah dengan biaya biaya kantor pusat yang dialokasikan kepada divisi.
b. Pihak ekstern
1. Perusahaan lain dan publik
2. Harus sesuai dengan prinsip yang lazim
3. Pendapatan penuh dan biaya penuh harus disesuaikan
dengan prinsip akuntansi yang lazim dan disajikan dengan metode Full
costing
2.
Analisis kemampuan menghasilkan laba (profitability analysis)
Perusahaan yang
menghasilkan berbagai macam produk memerlukan analisis kemampuan setiap
produknya dalam menghasilkan laba dimana manajemen dapat memperoleh gambaran
sumber penyebab timbulnya laba atau rugi masing-masing produk atau
keluarga produk dalam periode tertentu.
Untuk mengukur kemampuan
menghasilkan laba dihitung dengan :
a. Return On Investment/ROI/kembalian
investasi :
Pendapatan penuh – Biaya
penuh
Aktiva Penuh
b. Residual Income / RI
Pendapatan
Penuh
Rp. XX
Biaya Penuh
Rp.
XX -
Laba
bersih
Rp. XX
Beban modal= y% X aktiva
penuh
Rp.
XX-
Residual
Income
Rp. XX
3. Jawaban atas
pertanyaan “ berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu ?
Untuk mengetahui berapa biaya
sesuatu, informasi akuntansi penuh yang bermanfaat adalah biaya penuh masa lalu
yang berkaitan dengan objek biaya Peranan
biaya penuh bagi manajemen yaitu dalam :
a. Evaluasi konsumsi sumber daya
yang dikorbankan untuk sesuatu
b. Penyediaan informasi untuk
memungkinkan manajemen melongok struktur biaya perusahaan pesaing yang
digunakan untuk menghasilkan produk berupa barang atau jasa
c. Pengambilan keputusan membeli
atau membuat sendiri
d. Penentuan harga jual produk
(barang atau jasa)
e. Penyediaan kemudahan dalam
penghilangan pemborosan dengan menyediakan informasi biaya untuk aktivitas
bukan penambah nilai
f. Penyediaan informasi untuk improvement terhadap
tingkat kemampuan barang atau jasa dalam menghasilkan laba dengan memantau
total biaya daur hidup barang atau jasa
g. Penyediaan informasi untuk
memungkinkan manajemen melakukan perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan tentang biaya mutu (quality costs)
h. Cost reimbursement
i. Inventory costing
4.
Penentuan harga jual dalam
Cost-type contract
Cost Type Contract adalah kontrak pembuatan produk/jasa,
pihak pembeli setuju membeli produk/jasa dadasarkan pada total biaya
sesungguhnya oleh produsen ditambah laba sebesar presentase dari total biaya
sesungguhnya.
Biaya
Penuh sesungguhnya
XX
Laba %
(XX) XY
+
Harga
yang harus dibayar
pembeli
Z
5. Penyusunan Program
Penyusunan program adalah proses
pengambilan keputusan mengenai program-program yang dilaksanakan oleh
organisasi dan penaksiran jumlah sumber daya yang akan dialokasikan kepada
setiap program tersebut.
6. Penentuan harga jual normal
Manajemen puncak memerlukan informasi biaya penuh
untuk memperhitungkan konsekuensi laba dari setiap alternatif harga jual yang
terbentuk dipasar. Apakah biaya yang dikeluarkan dapat menutup biaya penuh
untuk menghasilkan produk dan dapat menghasilkan laba
Informasi akuntansi penuh masa yang akan datang yang
bermanfaat dalam penentuan harga jual normal adalah aktiva penuh dan biaya
penuh. Biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan harga jual normal dapat
dihitung dengan salah satu dari tiga pendekatan, yaitu full costing,
variable costing atau activity-based costing.
7. Penentuan harga transfer
Dalam
perusahaan yang telah membentuk pusat-pusat laba untuk menghadapi berbagai
ragam pasar produk yang dihasilkan, transfer barang antarpusat laba menimbulkan
masalah penentuan harga transfer .
Ada dua
macam pendekatan yang digunakan untuk menentukan harga transfer , yaitu :
1. Transfer
atas biaya (Cost-based transfer price)
2. Transfer
atas dasar harga pasar (market-based transfer price)
8. Penentuan
harga jual yang ditentukan dengan peraturan pemerintah.
Informasi
akuntansi penuh masa yang akan datang yang bermanfaat dalam penentuan harga
jual yang diatur dengan peraturan pemerintah adalah aktiva penuh dan biaya
penuh. Biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan harga jual yang diatur
dengan peraturan pemerintah dihitung dengan menggunakan pendekatan full
costing. Contoh penentuan harga jual yang ditentukan
dengan peraturan pemerintah yaitu listrik, air, telepon, telegraf.
C.
Rekayasa Informasi
Akuntansi Penuh
Untuk memenuhi berbagai
kebutuhan manajemen, perekayasaan informasi akuntansi penuh memerlukan
identifikasi aktiva, pendapatan dan biaya langsung yang berkaitan dengan objek
informasi tertentu dan pembebanan secara adil aktiva, pendapatan dan biaya
tidak langsung ke berbagai objek informasi yang bersangkutan.
Dalam perekayasaan
informasi biaya penuh perlu diadakan pembedaan antara alokasi biaya dengan
pembebanan biaya. Alokasi biayacost allocation) adalah pembagiam
biaya tidak langsung ke berbagai objek informasi atas suatu dasar alokasi yang
lebih bersifat sembarang. Pembebanan biaya (cost assignment) adalah
pembagian biaya tidak langsung.
Adapun metode pembebanan
biaya yang digunakan untuk perekayasaan informasi akuntansi penuh berdasarkan
tujuan pemanfaatan informasi penuh yaitu sebagai berikut :
1.
Pembebanan biaya tidak
langsung untuk penyediaan informasi bagi pengambilan keputusan manajemen
2.
Pembebanan biaya tidak
langsung untuk pelaporan keuangan kepada pihak luar perusahaan.
CONTOH KASUS 1
Manajer pemasaran
PT X sedang mempertimbangkan penentuan harga jual produk untuk tahun anggaran
yang akan datang. Dengan biaya produksi sebesar 10.000. Total aktiva yang
diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp 4.000.000 dan laba yang
diharapkan yang dinyatakan dalam tingkat pengembalian investasi (rate of
return on investment)adalah sebesar 25%. Dengan taksiran biaya penuh untuk
tahun anggaran yang akan datang sebagai berikut:
Biaya
Produksi
BBB 150
BOP V 100
BOP T
50 +
Total Biaya
Produksi 300
Biaya Non Produksi
Biaya Komersial Variabel 250
Biaya
Komersial Tetap 250 +
500 +
Full Cost 800
Tentukan
harga jual per kg dengan menggunakan metode
Pendekatan Full Costing dan Variabel Costing
Penyelesaian
:
Full Costing
Laba yang
diharapkan = 25% x 4.000.000
=
1.000.000
Mark Up = 1.000.000 (800
x10.000)
=
12,5%
Harga Jual = 800 + (12,5% x
800)
=
900
Variabel
Costing
Laba yang
diharapkan = BBB + BOP V+ BOP T
+ Biaya Komersial Variabel
= 100
+ 150 + 50 + 250
=
550
Mark Up =
1.000.000 + (800 – 550 x 10.000)
5.500.000
=
1.000.000 + 2.500.000
5.500.000
=
63,6% 64%
Harga Jual = 550 + (64% x 550)
=
902 900
CONTOH KASUS 2
Untuk menghasilkan air diperlukan investasi sebesar Rp.
2.000.000.000
untuk pembelian mesin & ekuipmen serta modal
kerja. Taksiran biaya produksi air Rp. 300/liter. Volume
produksi 50.000.000/thn. By. Nonproduksi (By.Pemasaran + By.Adm +umum) Rp.
1.100.000.000. Laba wajar 20 % dari investasi.
Ditanya:
Harga jual dan bukti perhitungan harga jual
yang menghasilkan kembali investasi semula.
Jawab:
Mark Up = B.Adm+Umum+B.Pmsrn + Laba Yg
diharapkan
B.Prod penuh/unit x volume prod dlm unit
=
1.100.000.000 + (20% X2.000.000.000)
300 x 50.000.000 unit
=
10%
Harga Jual :
Biaya Poduksi / Liter =
Rp. 300
Mark Up 10% x
300 = 30 +
Rp. 330
Target Pendapatan Penjualan = Rp. 50.000.000 x Rp.330
=
Rp. 16.500.000.000
Target Biaya Poduksi =
Rp. 50.000.000 x 300
=
Rp. 15.000.000.000 _
Laba Kotor = Rp.
1.500.000.000
Biaya Adm &
Umum = RP. 1.100.000.000 _
Rp. 400.000.000
Aktiva Penuh = Rp. 2.000.000.000
Kembalian Aktiva =
20%
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Informasi
akuntansi penuh adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh dan
seluruh sumber yang dikorbankan suatu objek informasi. Unsur yang membentuk
informasi akuntansi penuh adalah total aktiva, total pendapatan dan total
biaya.
Jika informasi akuntansi penuh
berupa aktiva disebut dengan aktiva penuh(full assets). Informasi akuntansi
penuh yang berupa sumber yang dikorbankan untuk suatu objek informasi disebut
dengan biaya penuh(full costs). Objek informasi dapat berupa produk, keluarga
produk, departemen, divisi, aktivitas atau perusahaan sebagai
keseluruhan.Sedangkan informasi akuntansi penuh berupa pendapatan disebut
dengan pendapatan penuh (full revenues)
Konsep
Informasi Akuntansi Penuh selalu bersangkutan dengan objek informasi, berupa :
produk, keluarga produk, aktifitas, departemen, divisi perusahaan secara
keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
http://anhyfreedom.blogspot.com/2012/10/informasi-akuntansi-penuh.html. 15 Februari
2015 10.34 wib
15 Februari
2015 10.34 wib
No comments:
Post a Comment