Bantu Kami Share Info Menarik dan Dapatkan Rp350.00 per Kunjungannya Menarik Mudah dan Asik Kunjungi 8Share.co.id

Makalah Informasi Akuntansi Penuh

Tuesday, 20 October 2015

Silahkan Download Makalahnya Disini

Ini untuk Power point Presentasinya

Contoh Makalah Informasi Akuntansi Penuh

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Dalam kemajuan perekonomian seperti saat ini, perkembangan perekonomian secara makro dan perekonomian secara mikro memiliki keterkaitansatu sama lain, batas-batas antar negara semakin transparan begitu pula denganhubungan antar bidang ilmu pengetahuan yang semakin erat dan salingmempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, kebutuhan akan informasi yanglebih sempurna sangat penting, terlebih lagi dalam bidang ekonomi khususnyaakuntansi manajemen.
Dalam hal akuntansi manajemen sebagai tipe informasi,manfaat yang dapatdiambil dari akuntansi manajemen sebagai tipe informasi adalah konsep dankegunaan informasi tersebut, salah satunya adalah informasi akuntansi penuh
(fullaccounting information). Konsep informasi akuntansi penuh perlu dipahami untukmemperoleh pengertian yang benar mengenai informasi tersebut sehingga dapatdibedakan dengan konsep informasi yang lain. Pemahaman konsep informasiakuntansi penuh merupakan dasar untuk mempelajari pemanfaatan informasiakuntansi tersebut dan perekayasaannya. Informasi akuntansi penuh mencakupseluruh informasi aktiva, pendapatan atau biaya (Mulyadi, 2001 : 48).



B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana konsep informasi akuntansi penuh ?
2.      Apa manfaat informasi akuntansi penuh ?
3.      Bagaimana rekayasa terhadap informasi akuntansi penuh?






C.      Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui konsep informasi akuntansi penuh.
2.      Untuk mengetahui manfaat informasi akuntansi penuh.
3.      Untuk mengetahui rekayasa terhadap informasi akuntansi penuh.





























BAB II
PEMBAHASAN

A.     Konsep Informasi Akuntansi Penuh
1.     Definisi Informasi Akuntansi Penuh
Informasi akuntansi penuh selalu bersangkutan dengan objek informasi, berupa produk, keluarga produk, aktifitas, departemen, divisi perusahaan secara keseluruhan.
Informasi akuntansi penuh adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh atau seluruh sumber yang dikorbankan suatu objek informasi. Jadi dapat ditarik kesimpulan mengenai Informasi Akuntansi penuh yaitu :
1.    Unsur yang membentuk informasi akuntansi penuh adalah total aktiva, total pendapatan dan total biaya.
·         informasi Akuntansi penuh berupa aktiva disebut dengan Aktiva    penuh (Full Assets)
·         Informasi Akuntansi penuh berupa pendapatan disebut dengan Pendapatan penuh (Full Revenues)
·         Informasi Akuntansi penuh berupa seluruh sumber yang dikorbankan disebut dengan Biaya penuh (Full Costs)
2.    Informasi akuntansi selalu berhubungan dengan objek informasi
Dalam hubungannya dengan objek informasi, informasi akuntansi penuh merupakan informasi akuntansi langsung ditambah dengan informasi tidak langsung yang terjadi dalam objek informasi .
·      Jika informasi akuntansi penuh berupa aktiva, maka aktiva penuh adalah aktiva lansung ditambah dengan aktiva tidak langsung yang berhubungan dengan objek informasi.
·      Jika informasi akuntansi penuh berupa pendapatan, makapendapatan penuh adalah pendapatan lansung ditambah dengan pendapatan tidak langsung yang berhubungan dengan objek informasi.
·      Jika informasi akuntansi penuh berupa biaya, maka biaya penuh adalah biaya lansung ditambah dengan biaya tidak langsung yang berhubungan dengan objek informasi.

2.       Perbedaan Full Accounting Information, Full Costs dan Full Costing
·         Full Accounting Information terdiri dari unsur : Full Assets, Full Revenues dan Full Costs.
Full Cost  merupakan salah satu unsur dari Full Accounting Information.
·         Full Cost merupakan total biaya yang bersangkutan dengan objek informasi  Jika objek informasi berupa produk, maka full cost merupakan total biaya yang bersangkutan dengan produk tersebut. Perhitungan full cost suatu produk dipengaruhi oleh metode penentuan kos produk yang digunakan : Full costing, variable costing, activity based costing. 
·         Full costing merupakan salah satu metode penentuan biaya produk, yang membebankan  seluruh biaya yang berperilaku variabel maupun tetap.
Jika perusahaan menggunakan pendekatan Full costing dalam penentuan biaya produksinya maka Full Cost yaitu :

Total Biaya produksi + Total biaya Non Produksi =
( Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga kerja Langsung + Biaya Overhead Tetap + Biaya Overhead Variabel ) + Biaya Administrasi & Umum + Biaya Pemasaran

Jika perusahaan menggunakan pendekatan Variable costing dalam penentuan biaya produksinya maka Full Cost yaitu :
(Total Biaya produksi Variabel  + Total biaya Non Produksi Variabel )+Total Biaya tetap =( Biaya Bahan Baku+ Biaya Tenaga kerja Langsung + Biaya Overhead Variabel + Biaya Administrasi & umum Variabel + Biaya pemasaran Variabel ) + Biaya  Tetap (Biaya overhead pabrik tetap + biaya Administrasi & umum tetap + Biaya Pemasaran tetap )









FULL COSTING dan VARIABEL COSTING

                             Full costing dan variable costing merupakan metode penentuan kos sediaan, karena kedua metode tersebut ditujukan terutama untuk keperluan penilaian sediaan yang dicantumkan dalam neraca dan laba rugi yang ditujukan untuk pihak luar. Full costing hanya secara sederhana mengelompokkan biaya menurut fungsi pokok perusahaan manufaktur sehingga biaya dikelompokkan menjadi:
§  Biaya produksi
§  Biaya non produksi

Variable costing mengelompokkan biaya menurut perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas. Variable costing hanya memperhitungkan biaya penuh produk terbatas pada biaya produksi variable saja. Biaya produksi tetap diperlakukan sebagai biaya produksi. Selain itu, variabilitas biaya menurut variable costing hanya dihubungkan dengan aktivitas yang bersangkutan dengan jumlah produk yang diproduksi(unit  level activities).


3.      Activity Based Costing
Merupakan metode penentuan kost produk (product Costing) yang ditujukan untuk mengajukan informasi harga produk secara cermat bagi kepentingan manajemen dengan mengukur secara cermat konsumsi sumberdaya dalam setiap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk.
Dengan pendekatan activity-based costing, aktivitas pembuatan produk dibagi menjadi tiga fase yaitu :
1.      Fase desain dan pengembangan,
2.      Fase produksi dan 
3.      Fase dukungan logistik (logistic support )
Jika Perusahaan menggunakan pendekatan Activity based costingdalam penentuan total produksinya maka Full cost of product  mencakup :

(Biaya Tahap desain & pengembangan) +( biaya tahap produksi) +(Biaya dukungan logostik) = (Biaya desain+ Biaya pengujian produk) + (Biaya Facility sustaining activity cost + Biaya product sustaining activity cost + batch  related activity cost + unit level activity cost ) +( Biaya iklan+ Biaya distribusi + Biaya Garansi produk )

 
 







4.        Perbedaan unsur biaya produk dalam pendekatan Full Costing,Variable costing, dan  Activity Based Costing

·         Full costing dan Variable costing, merupakan metode penentuan cost produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi teknologi masa lalu.
·         Activity- based costing, mempergunakan teknologi informasi dalam proses pengolahan produk dan pengolahan informasi keuangan.

Full Costing
Variable Costing
Activity-Based Costing
Biaya Produksi

Biaya Administrasi dan umum


Biaya pemasaran
Biaya Variabel





Biaya Tetap
Unit level activity

Batch related activity cost
Product sustaining  activity cost

Facility sustaining activity cost



Perbedaan Conventional Costing Method dengan Activity –Based Costing Method

Conventional costing method
Activity Based Costing
Tujuan

Lingkup


Fokus


Periode

Teknologi Informasi Yang Digunakan
Inventory Valuation

Tahap pruduksi


Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung

Periode akuntansi

Metode manual
Product Costing

Tahap desain, tahap produksi, dan tahap dukungan logistik

Biaya overhead pabrik


Daur hidup produk

Komputer telekomunikasi

Rincian biaya setiap jenis aktivitas desain, produksi distribusi produk dalam lingkungan manufaktur maju adalah sebagai berikut :
a.      Unit level Activity Costs
·         Biaya ini dipengaruhi oleh jumlah unit produk
·         Biaya ini dibebankan kepada produk berdasarkan jumlah unit produk yang dihasilkan.
Contoh : Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya energi dan biaya bahan baku

b.      Batch Related Activity Costs
·         Biaya ini berhubungan dengan jumlah batch produk yang diproduksi
·         Besar kecilnya biaya ini tergantung dari frekuensi order produksi yang diolah oleh fungsi produksi
·         Biaya ini tidak dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang diproduksi dalam setiap order produksi 
    Contoh : biaya angkutan bahan baku dalam pabrik, biaya inspeksi, biaya order pembelian, biaya setup cost merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan mesin dan ekuipmen sebelum suatu oerder produksi diproses.

c.       Product Sustaining Activity cost
·         Biaya ini berhubungan dengan penelitian dan pengembangan produk tertentu dan biaya-biaya untuk mempertahankan produk agar tetap dipasarkan.
·         Biaya ini tidak terpengaruh oleh jumlah unit produk yang diproduksi dan jumlah batch produksi yang dilaksanakan oleh divisi penjual.
·         Biaya ini dibebankan kepada produk berdasarkan taksiran jumlah unit produk tertentu yang akan dihasilkan selama umur produk tersebut (Product Life Cycle) 
    Contoh: biaya desain produk, desain proses pengolahan produk , pengujian produk.
  
d.      Facility Sustaining Activity Costs
·         Biaya ini berhubungan dengan dengan kegiatan untuk mempertahankan kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan.
·         Biaya ini dibebankan kepada produk atas dasar taksiran unit produk yang dihasilakan pada kapasitas normal divisi penjual.
    Contoh : Biaya depresiasi dan amortisasi, biaya asuransi, biaya gaji. 


B.      Manfaat Informasi Akuntansi Penuh
1.     Pelaporan Keuangan
a.      Pihak Intern
1. Manajemen Puncak
2. Tidak  Harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim
3. Pendapatan penuh terdiri dari pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk dan  jasa  kepada pihak luar dan antar divisi / intern perusahaan.
4. Pendapatan penuh dan biaya penuh dapat disajikan dengan metode Full & Variable costing
5. Biaya penuh terdiri dari biaya langsung divisi ditambah dengan biaya biaya kantor pusat yang dialokasikan kepada divisi.
b. Pihak ekstern
1.  Perusahaan lain dan publik
2.  Harus sesuai dengan prinsip yang lazim
3.  Pendapatan penuh dan biaya penuh harus disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang lazim dan  disajikan dengan metode Full costing



2.    Analisis kemampuan menghasilkan laba (profitability analysis)
Perusahaan yang menghasilkan berbagai macam produk memerlukan analisis kemampuan setiap produknya dalam menghasilkan laba dimana manajemen dapat memperoleh gambaran sumber penyebab timbulnya laba atau rugi masing-masing  produk atau keluarga produk dalam periode tertentu.
Untuk mengukur kemampuan menghasilkan laba dihitung dengan :
a.   Return On Investment/ROI/kembalian investasi :
Pendapatan penuh – Biaya penuh
                  Aktiva Penuh
b.  Residual Income / RI
Pendapatan Penuh                                                      Rp. XX
Biaya Penuh                                                                Rp. XX -
Laba bersih                                                                  Rp. XX
Beban modal= y% X aktiva penuh                             Rp. XX-
Residual Income                                                         Rp. XX


       3.    Jawaban atas pertanyaan “ berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu ?
                              Untuk mengetahui berapa biaya sesuatu, informasi akuntansi penuh yang bermanfaat adalah biaya penuh masa lalu yang berkaitan dengan objek biaya  Peranan biaya penuh bagi manajemen yaitu dalam :
a.       Evaluasi konsumsi sumber daya yang dikorbankan untuk sesuatu
b.      Penyediaan informasi untuk memungkinkan manajemen melongok struktur biaya perusahaan pesaing yang digunakan untuk menghasilkan produk berupa barang atau jasa
c.       Pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri
d.      Penentuan harga jual produk (barang atau jasa)
e.       Penyediaan kemudahan dalam penghilangan pemborosan dengan menyediakan informasi biaya untuk aktivitas bukan penambah nilai
f.       Penyediaan informasi untuk improvement terhadap tingkat kemampuan barang atau jasa dalam menghasilkan laba dengan memantau total biaya daur hidup barang atau jasa
g.      Penyediaan informasi untuk memungkinkan manajemen melakukan perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan tentang biaya mutu (quality costs)
h.      Cost reimbursement
i.        Inventory costing



4.      Penentuan harga jual dalam Cost-type contract
Cost Type Contract adalah kontrak pembuatan produk/jasa, pihak pembeli setuju membeli produk/jasa dadasarkan pada total biaya sesungguhnya oleh produsen ditambah laba sebesar presentase dari total biaya sesungguhnya.
      Biaya Penuh sesungguhnya                                                 XX
      Laba % (XX)                                                                       XY +
      Harga yang harus dibayar pembeli                                       Z

5.  Penyusunan Program
Penyusunan program adalah proses pengambilan keputusan mengenai program-program yang dilaksanakan oleh organisasi dan penaksiran jumlah sumber daya yang akan dialokasikan kepada setiap program tersebut.

6.  Penentuan harga jual normal
Manajemen puncak memerlukan informasi biaya penuh untuk memperhitungkan konsekuensi laba dari setiap alternatif harga jual yang terbentuk dipasar. Apakah biaya yang dikeluarkan dapat menutup biaya penuh untuk menghasilkan produk dan dapat menghasilkan laba
Informasi akuntansi penuh masa yang akan datang yang bermanfaat dalam penentuan harga jual normal adalah aktiva penuh dan biaya penuh. Biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan harga jual normal dapat dihitung dengan salah satu dari tiga pendekatan, yaitu full costing, variable costing atau activity-based costing.

7.   Penentuan harga transfer
Dalam perusahaan yang telah membentuk pusat-pusat laba untuk menghadapi berbagai ragam pasar produk yang dihasilkan, transfer barang antarpusat laba menimbulkan masalah penentuan harga transfer .
Ada dua macam pendekatan yang digunakan untuk menentukan harga transfer , yaitu :
1. Transfer atas biaya (Cost-based transfer price)
2. Transfer atas dasar harga pasar (market-based transfer price)

8.  Penentuan harga jual yang ditentukan dengan peraturan pemerintah.
Informasi akuntansi penuh masa yang akan datang yang bermanfaat dalam penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah adalah aktiva penuh dan biaya penuh. Biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah dihitung dengan menggunakan pendekatan full costing.   Contoh penentuan harga jual yang ditentukan dengan peraturan pemerintah yaitu listrik, air, telepon, telegraf.



C.      Rekayasa Informasi Akuntansi Penuh
Untuk memenuhi berbagai kebutuhan manajemen, perekayasaan informasi akuntansi penuh memerlukan identifikasi aktiva, pendapatan dan biaya langsung yang berkaitan dengan objek informasi tertentu dan pembebanan secara adil aktiva, pendapatan dan biaya tidak langsung ke berbagai objek informasi yang bersangkutan.
Dalam perekayasaan informasi biaya penuh perlu diadakan pembedaan antara alokasi biaya dengan pembebanan biaya. Alokasi biayacost allocation) adalah pembagiam biaya tidak langsung ke berbagai objek informasi atas suatu dasar alokasi yang lebih bersifat sembarang. Pembebanan biaya (cost assignment) adalah pembagian biaya tidak langsung.
Adapun metode pembebanan biaya yang digunakan untuk perekayasaan informasi akuntansi penuh berdasarkan tujuan pemanfaatan informasi penuh yaitu sebagai berikut :
1.      Pembebanan biaya tidak langsung untuk penyediaan informasi bagi pengambilan keputusan manajemen
2.      Pembebanan biaya tidak langsung untuk pelaporan keuangan kepada pihak luar perusahaan.

CONTOH KASUS 1
Manajer pemasaran PT X sedang mempertimbangkan penentuan harga jual produk untuk tahun anggaran yang akan datang. Dengan biaya produksi sebesar 10.000. Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp 4.000.000 dan laba yang diharapkan yang dinyatakan dalam tingkat pengembalian investasi (rate of return on investment)adalah sebesar 25%. Dengan taksiran biaya penuh untuk tahun anggaran yang akan datang sebagai berikut:
Biaya Produksi
     BBB                                        150
     BOP V                                                100
     BOP T                                     50       +         
     Total Biaya  Produksi             300

Biaya Non Produksi
     Biaya Komersial Variabel       250
     Biaya Komersial Tetap            250       +
                                                     500       +
     Full Cost                                 800                                                                                         
Tentukan harga jual per kg dengan menggunakan metode  Pendekatan Full Costing  dan Variabel Costing

 Penyelesaian :
Full Costing
Laba yang diharapkan           = 25% x 4.000.000
                                              = 1.000.000
Mark Up                                = 1.000.000 (800 x10.000)
                                              = 12,5%
Harga Jual                             = 800 + (12,5% x 800)
                                              = 900
Variabel Costing
Laba yang diharapkan           = BBB + BOP V+ BOP T + Biaya Komersial Variabel
                                              = 100 + 150 + 50 + 250
                                              = 550
Mark Up                                = 1.000.000 + (800 – 550 x 10.000)          
                                                                  5.500.000
                                              =      1.000.000 + 2.500.000
                                                                  5.500.000
                                              = 63,6%          64%
Harga Jual                             = 550 + (64% x 550)
                                              = 902              900

CONTOH KASUS 2
Untuk menghasilkan air diperlukan investasi sebesar Rp. 2.000.000.000 untuk pembelian mesin & ekuipmen serta modal kerja. Taksiran biaya produksi air Rp. 300/liter. Volume produksi 50.000.000/thn. By. Nonproduksi (By.Pemasaran + By.Adm +umum) Rp. 1.100.000.000. Laba wajar 20 % dari investasi.
Ditanya:
Harga jual dan bukti perhitungan harga jual yang menghasilkan kembali investasi semula.

Jawab:
Mark Up                              = B.Adm+Umum+B.Pmsrn + Laba Yg diharapkan
                                                      B.Prod penuh/unit x volume prod dlm unit
                                              = 1.100.000.000  + (20% X2.000.000.000)
                                                                  300 x 50.000.000 unit
                                              = 10%
Harga Jual :
Biaya Poduksi / Liter            = Rp. 300
Mark Up 10% x 300              =          30   +
                                                         Rp. 330



Target Pendapatan Penjualan      = Rp. 50.000.000 x Rp.330
                                                         = Rp. 16.500.000.000
Target Biaya Poduksi                    = Rp. 50.000.000 x 300
                                                         = Rp. 15.000.000.000       _
Laba Kotor                                     = Rp.   1.500.000.000
Biaya Adm & Umum                      = RP.   1.100.000.000      _
                                                                  Rp.       400.000.000
Aktiva Penuh                                  = Rp.    2.000.000.000    
Kembalian Aktiva                           = 20%
























BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Informasi akuntansi penuh adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh dan seluruh sumber yang dikorbankan suatu objek informasi. Unsur yang membentuk informasi akuntansi penuh adalah total aktiva, total pendapatan dan total biaya.
            Jika informasi akuntansi penuh berupa aktiva disebut dengan aktiva penuh(full assets). Informasi akuntansi penuh yang berupa sumber yang dikorbankan untuk suatu objek informasi disebut dengan biaya penuh(full costs). Objek informasi dapat berupa produk, keluarga produk, departemen, divisi, aktivitas atau perusahaan sebagai keseluruhan.Sedangkan informasi akuntansi penuh berupa pendapatan disebut dengan pendapatan penuh (full revenues)
             Konsep Informasi Akuntansi Penuh selalu bersangkutan dengan objek informasi, berupa : produk, keluarga produk, aktifitas, departemen, divisi perusahaan secara keseluruhan.
















DAFTAR PUSTAKA


15 Februari 2015  10.34 wib




No comments:

Post a Comment