Segmentasi Pasar
Disusun Oleh :
PONCO AZIS 513
0211 287
RAHMAD KURNIAWAN 513 0211 236
DEDE I 513
0211 255
KANISIUS T 513
0211 253
IRFAN ZAINAL 213
0211 251
ABU RIZAL BAHRI 513
0211 000
ASEP RUDI RODIANSAH 513 0211 279
Fakultas Bisnis dan Teknologi Informasi
Jalan Glagahsari No.63
Umbulharjo, Yogyakarta 55164
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang
Maha Esa, karena dengan rahmat-nya, penyusun dapat menyelesaikannya.
Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi
prasyarat mata kuliah Manajemen Pemasaran yang berjudul “Perencanaan Produk :
Sifat Dan Isi Rencana Pemasaran”.
Penyusun menyadari masih banyak
sekali kesalahan dan kekurangan dalam menyusun makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………..
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
………………………………………………….
Latar Belakang
…………………………………………………..
Tujuan
…………………………………………………………….
Manfaat
…………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
………………………………………………….
Segmentasi Pasar ………………….…………………………..
Pembagian
segmen pasar:………………….…………………
Dasar Segmentasi Pasar
……………..………………………
Manfaat
dan Kelemahan Segmentasi
………………………
Perhatian Melakukan Segmentasi …………………………….
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
…………………………………………………….
Manfaat
…………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Produsen selalu memiliki cara untuk melakukan
pemasaran, baik sebelum diluncurkannya produk mauoun sesudah diluncurkannya
produk. Mereka memiliki ide dan selalu berinovasi supaya produk yang mereka
jual terbeli. Oleh karena itu, produsen melakukan segmentasi pasar, produsen
melakukan riset terhadap variable-variabel segmentasi yang ada supaya produk
yang mereka produksi itu cocok dalam setiap pembagian segmentasi pasar.
Biasanya, produsen melakukan hal ini untuk memberikan keunggulan tersendiri
terhadap produk mereka, entah dari sisi umur, usia, tempat wilayah, produsen
bisa mengetahui keinginan dan kebutuhan dari konsumen. Inilah cara produsen untuk mengetahui mana yang
akan menjadi sasaran pasarnya.
Tujuan
Memenuhi
prasyarat mata kuliah Manajemen Pemasaran
Manfaat
Mendapatkan
kekompakan dalam kelompok dalam penyusunan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
1.Segmentasi
Pasar
Pengertian
nya sendiri tentang segmentasi adalah Membagi sebuah pasar ke dalam
kelompok-kelompok pembeli yang khas berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau
perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah.
Selain itu segmentasi memiliki tingkatan seperti
Pemasaran
Massal, yaitu memproduksi secara massal mendistribusikan secara massal, dan
mempromosikan secara massal produk yang hampir sama dengan cara yang hampir
sama kepada semua konsumen.
Pemasaran
Segmen, Memisahkan segmen-segmen yang membentuk suatu pasar dan mengadaptasi
tawarannya supaya sesuai dengan kebutuhan satu atau lebih segmen tersebut.
Pemasaran
Relung, Memfokuskan diri pada subsegmen atau relung pasar yang memiliki
sejumlah ciri bawaan yang khas yang mungkin mencari kombinasi sejumlah manfaat
yang khusus.
Pemasaran
Mikro, Praktek perancangan produk dan program pemasaran supaya sesuai benar
dengan selera individu dan lokasi yang spesifik yang meliputi pemasaran lokal
dan pemasaran individual.
-
Pemasaran Lokal, Perancangan merk dan promosi supaya sesuai benar dengan
kebutuhan dan keinginan kelompok-kelompok pelanggan local --- kota, pemukiman,
bahkan took yang spesifik.
- Pemasaran Individual, Perancangan produk dan
program pemasaran supaya sesuai benar dengan kebutuhan dan preferrensi pelanggan
secara individual. Juga dinamakan pemasaran satu per satu ( one to one
marketing ), pemasaran yang disesuaikan dengan ( customized marketing
)kebutuhan dan pemasaran pasar yang terdiri dari satu orang ( market of one
marketing ).
Setelah mengetahui tingkatan barulah produsen
mensegmentasikan pasar konsumen diantara lainya adalah
- Segmentasi Geografis, membagi pasar menjadi
unit-unit geografis yang berbeda-beda seperti negara, wilayah negara bagian,
kabupaten, kota atau pemukiman.
- Segmentasi Demografis, Upaya membagi pasar
menjadi sejumlah kelompok berdasarkan variable-variabel seperti usia, gender,
ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaann, pendidikan,
agama, ras dan kebangsaan.
- Segmentasi Psikografis, Upaya membagi pembeli
menjadi kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan kelas social, gaya hidup
atau karakteristik kepribadian.
- Segmentasi Perilaku, Upaya membagi suatu
pasar kesejumlah kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pengunaan atau
tanggapan konsumen terhadap suatu produk.
2.
Pembagian segmen pasar:
2.1. Segmentasi
pasar konsumen
Yaitu membentuk
segmen pasar dengan menggunakan ciri-ciri konsumen (consumer characteristic),
kemudian perusahaan akan menelaah apakah segmen-segmen konsumen ini menunjukkan
kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda.
2.2. Segmentasi
pasar bisnis
Yaitu membentuk
segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan konsumen (consumer responses)
terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, daan merek.
2.3. Segmentasi
pasar yang efektif (Fandy Ciptono, 2001)
2.3.1. Dapat diukur
(measurable), ukuran, daya beli, profil segmen;
2.3.2. Besar segmen
(subtantial): cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani;
2.3.3. Dapat
dijangkau (accessible): dapat dijangkau dan dilayani secara efektif;
2.3.4. Dapat
dibedakan (differentiable): secara konseptual dapat dipisahkan dan memberi
tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran;
2.3.5. Dapat
diambil tindakan (actionable): program yang efektif dapat dirumuskan untuk
menarik dan melayani segmen tersebut.
2.4.Evaluasi
terhadap segmen pasar adalah adanya pertumbuhan segmen, daya tarik struktur
segmen secara keseluruhan dan SDM, serta tujuan dan sumber daya perusahaan
apakah perusahaan berinvestasi dalam segmen tersebut atau tidak
2.5.Penentuan Target
Pasar
2.5.1.Konsentrasi
segmen tunggal
Perusahaan memilih
berkonsentrasi pada segmen tertentu. Hal itu dilakukan karena dana yang
terbatas, segmen tersebut tidak memiliki pesaing, dan merupakan segmen yang
paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya.
2.5.2.Spesialisasi
selektif
Perusahaan memilih
sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan tujuan serta sumber daya
yang dimiliki.
2.5.3.Spesialisasi
pasar
Perusahaan
memusatkan diri pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok
pelanggan tertentu.
2.5.4.Spesialisasi
produk
Perusahaan
memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu yang akan dijual kepada berbagai
segmen pasar.
2.5.5.Pelayanan penuh (full market coverage)
Perusahaan berusaha melayani semua kelompok
pelanggan dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan. Hanya perusahaan besar
yang mampu menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber daya yang sangat
besar.
2.5.6.Pengertian Positioning
Positioning berhubungan dengan upaya
identifikasi, pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta
unik. Dengan demikian, produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior
dan khusus (distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam
persepsi konsumen.
2.5.7.Fokus utama positioning adalah persepsi
pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik.
Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan
untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai
superior sendiri dibentuk dari beberapa komponen.
Sedangkan kunci utama keberhasilan positioning
terletak pada persepsi yang diciptakan dari: persepsi perusahaan terhadap
dirinya sendiri, persepsi perusahaan terhadap pesaing, persepsi perusahaan
terhadap pelanggan, persepsi pesaing terhadap dirinya sendiri, persepsi pesaing
terhadap perusahaan, persepsi pesaing terhadap pelanggan, persepsi pelanggan
terhadap dirinya sendiri, persepsi pelanggan terhadap perusahaan, dan persepsi
pelanggan terhadap pesaing.
3. Dasar Segmentasi Pasar
Dalam
menyusun strategi segmentasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
memilih dasar yang paling tepat untuk membagi pasar. Sembilan kategori utama
karakteristik konsumen yang menjadi dasar untuk melakukan segmentasi adalah:
3.1. Segmentasi Geografis
Pada segmentasi
geografis, pasar dibagi menurut tempat. Teori dalam strategi ini adalah bahwa
orang yang tinggal di daerah yang sama memiliki kebutuhan dan keinginan yang
serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari kebutuhan dan
keinginan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah lain. Sebagai contoh,
penjualan produk makanan tertentu dan/atau bermacam-macam makanan lebih baik di
satu daerah daripada di berbagai daerah lain. Misalnya, nasi gudeg penjualan
paling baik di Yogyakarta, sate ayam penjualan paling baik di Madura, buah apel
penjualan paling baik di Malang, dll.
Segmentasi
geografis merupakan strategi yang berguna bagi banyak pelaku pemasaran.
Menemukan berbagai perbedaan berdasarkan geografis relative mudah untuk
berbagai produk. Di samping itu, segmen-segmen geografis dapat dicapai dengan
mudah melalui media local, yang mencakup surat kabar, TV, radio, dan majalah.
3.2. Segmentasi
Demografis
Karakteristik
demografis yang paling sering digunakan sebagai dasar untuk segmentasi pasar
antara lain:
Usia,
Gender (jenis kelamin),
Status perkawinan,
Pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan, dsb.
Demografis membantu
menemukan pasar target atau sasaran. Informasi demografis merupakan cara yang
paling efektif dari segi biaya dan paling mudah diperoleh untuk mengenali
target. Data-data demografis lebih mudah diukur daripada berbagai variabel
segmentasi lain. Berbagai variabel denografis mengungkapkan kecenderungan yang
memberikan isyarat berbagai peluang bisnis, seperti pergeseran usia, jenis
kelamin, dan distribusi penghasilan.
3.3. Segmentasi
Psikologis
Karakteristik
psikologis merujuk ke sifat-sifat diri atau hakiki konsumen perorangan.
Strategi segmentasi konsumen sering didasarkan pada berbagai variabel
psikologis khusus. Misalnya, para konsumen dapat dibagi menurut motivasi,
kepribadian, persepsi, pengetahuan, dan sikap.
3.4. Segmentasi
Psikografis
Bentuk riset
konsumen terapan ini biasa disebut analisis gaya hidup. Profil psikografis
salah satu segmen konsumen dapat dianggap sebagai gabungan berbagai kegiatan
(activities), minat (interests), dan pendapat (opinions) (AIO) konsumen yang
dapat diukur. Dalam bentuk yang paling umum, studi psikografis AIO menggunakan
serangkaian pernyataan (daftar pernyataan psikografis) yang dirancang untuk
mengenali berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli,
minat, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen.
3.5. Segmentasi
Sosial Budaya
Berbagai variabel
sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) yaitu variabel sosial budaya
menjadi dasar-dasar lebih lanjut bagi segmentasi pasar. Sebagai contoh,
berbagai pasar konsumen telah berhasil dibagi lagi menjadi berbagai segmen
berdasarkan tahap dalam siklus kehidupan keluarga, kelas sosial, nilai-nilai
budaya inti, keanggotaan subbudaya, dan keanggotaan lintas budaya.
3.6. Segmentasi
Terkait Pemakaian
Bentuk segmentasi
ini sangat popular dan efektif dalam menggolongkan konsumen menurut
karakteristik produk, jasa, atau pemakaian merek, seperti tingkat pemakaian,
tingkat kesadaran, dan tingkat kesetiaan terhadap merek. Segmentasi tingkat
pemakaian membedakan antara pemakai berat, pemakai menengah, pemakai ringan,
dan bukan pemakai produk, jasa, atau merek khusus.
3.7. Segmentasi
Situasi Pemakaian
Para pemasar
memfokuskan pada situasi pemakaian sebagai variabel segmentasi disebabkan oleh
kesempatan atau situasi sering menentukan apa yang akan dibeli atau dikonsumsi
para konsumen.
3.8. Segmentasi
Manfaat
Berubahnya gaya
hidup memainkan peran utama dalam menentukan manfaat produk yang penting bagi
konsumen, dan memberikan peluang bagi pemasar untuk memperkenalkan produk dan
jasa baru. Segmentasi manfaat dapat digunakan untuk mengatur posisi berbagai
merek ke dalam golongan produk yang sama.
3.9. Segmentasi Gabungan
Tiga pendekatan
segmentasi gabungan (hybrid segmentation approach) adalah:
3.9.1.Profil
Psikografis-Demografis
Profil psikografis
dan demografis merupakan pendekatan yang saling melengkapi yang akan memberikan
hasil maksimal jika digunakan bersama.
3.9.2.Segmentasi
Geodemografis
3.9.3.Jenis
segmentasi gabungan ini didasarkan pada pendapat bahwa orang yang hidup dekat
dengan satu sama lain mungkin mempunyai keuangan, selera, pilihan, gaya hidup,
dan kebiasaan konsumsi yang sama.
4. Manfaat
dan Kelemahan Segmentasi
Banyaknya
perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel
tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat
dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan
dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi
perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter,
1991).
4.1Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi
pasar, antara lain:
4.1.1. Perusahaan
akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai
kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
4.1.2. Dapat
mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
4.1.3. Dapat
menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4.1.4. Dapat
mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen
yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
4.1.5. Dapat
digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode
dimana reaksi pasar cukup besar.
4.2.Gitosudarmo
(2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
4.2.1. Dapat
membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
4.2.2. Dapat digunakan
untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
4.2.3. Dapat digunakan
untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
4.2.4. Dapat digunakan
untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
4.3.Sekalipun
tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga
mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari
tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:
4.3.1. Biaya
produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
4.3.2. Biaya
penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam
segmen pasar yang ditetapkan.
4.3.3. Biaya
promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan
diskon.
4.3.4. Kemungkinan
akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan
terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk
produk dan segmen yang sama.
5. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Segmentasi
Pengusaha yang
melakukan segmentasi pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen kedalam
beberapa segmen yang secara relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian
memperlakukan masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda.
Seberapa jauh pengelompokkan itu harus
dilakukan, nampaknya banyak faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati.
Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
5.1. Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki
berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi
pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat
menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi
yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah
variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab
ituperlu dipelajari.
Dalam hubungan ini Kotler (1995)
mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut:
5.1.1.Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit
geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah,
daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian
kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
5.1.2. Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi
pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan
kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota
keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/
belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga
yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada
tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan
keturunan
misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan
sebagainya.
5.1.3. Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini
pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:
5.1.3.1. Status sosial, misalnya: pemimpin
masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah, golongan rendah.
5.1.3.2. Gaya hidup misalnya: modern,
tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya.
5.1.3.3.Kepribadian, misalnya: penggemar,
pecandu atau pemerhati suatu produk.
5.1.4. Segmentasi Tingkah Laku
5.2.Segmentasi tingkah laku mengelompokkan
pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka
terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku
merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan
indikator sebagai berikut:
5.2.1. Manfaat yang dicari
Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah
mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka cari dari produk.
Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang dicari orang dalam
kelas produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat dan merek utama yang
mempunyai setiap manfaat. Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat untuk
memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya serta merek
utama yang bersaing. Mereka juga dapat mencari manfaat baru dan meluncurkan
merek yang memberikan manfaat tersebut.
5.2.2. Status Pengguna
Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok
bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali dan
pengguna regular dari suatu produk. Pengguna potensial dan pengguna regular
mungkin memerlukan imbauan pemasaran yang berbeda.
5.2.3. Tingkat Pemakaian
Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi
kelompok pengguna ringan, menengah dan berat. Jumlah pengguna berat sering kali
hanya persentase kecil dari seluruh pasar, tetapi menghasilkan persentase yang
tinggi dari total pembelian. Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama
banyak, sebagian pengguna ringan dan sebagian lagi pengguna berat menurut
tingkat pembelian dari produk spesifik.
5.2.4. Status Loyalitas
Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan
berdasarkan loyalitas konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan
perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok menurut tingkat
loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal, mereka selalu membeli
satu macam merek. Kelompok lain agak loyal,mereka loyal pada dua merek atau
lebih dari satu produk atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang membeli
merek lain. Pembeli lain tidak menunjukkan loyalitas pada merek apapun. Mereka
mungkin ingin sesuatu yang baru setiap kali atau mereka membeli apapun yang
diobral.
Segmentasi pasar merupakan langkah pertama
dalam strategi pemasaran tiga tahap. Strategi pemasaran tiga tahap yaitu:
Membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang homogen.
Memilih satu segmen atau lebih yang dijadikan target. Pemasar harus
mengambil keputusan atas dasar bauran pemasaran yang khusus yaitu produk,
harga, saluran, dan/atau daya tarik promosi khusus untuk setiap segmen yang
berbeda.
Menentukan product positioning (posisi produk) sehingga dirasakan oleh
para konsumen di setiap segmen yang dibidik sebagai produk yang memberikan
kepuasan lebih baik daripada berbagai penawaran bersaing lainnya.
Segmentasi pasar banyak digunakan oleh para
pelaku bisnis, diantaranya:
Para
pemasar, karena strategi segmentasi pasar menguntungkan kedua belah pihak di
pasar, para pemasar barabg-barang konsumen menjadi bergairah untuk
melaksanakannya.
Para
pengecer, contohnya The Gap membidik berbagai segmen umur, pendapatan, dan gaya
hidup di berbagai toko eceran yang berbeda.
Hotel-hotel, membagi pasar mereka dan menargetkan jaringan hotel yang
berbeda ke segmen pasar yang berbeda.
Perusahaan manufaktur industry, membagi pasar-pasar mereka, seperti yang
dilakukan organisasi nirlaba dan media.
Badan-badan amal, seperti Palang Merah memfokuskan usaha-usaha
pengumpulan dana pada “para penyumbang besar”.
Beberapa Pusat Seni Drama, Musik, dan Seni Tari, membagi para pelanggan
atas dasar pencarian manfaat dan telah berhasil meningkatkan pengunjung melalui
daya tarik promosi khusus.
Bagaimana segmentasi pasar beroperasi?
Studi segmentasi pasar direncanakan untuk
mengetahui kebutuhan dan keinginan berbagai kelompok spesifik, sehingga barang
dan jasa khusus dapat dikembangkan dan ditingkatkan untuk memuaskan kebutuhan
setiap kelompok.
Studi segmentasi juga digunakan untuk menuntun
perancangan ulang atau pengaturan ulang posisi produk tertentu atau penambahan
segmen baru. Riset segmentasi digunakan oleh para pemasar , berbagai stasiun TV
dan radio sampai surat kabar dan majalah untuk:
Menutup kesenjangan produk,
Mengenali media yang paling cocok untuk menempatkan iklan,
Menentukan karakteristik pemirsa dan pendengar serta mengumumkan
temuan-temuan untuk menarik para pemasang iklan yang mencari pendengar yang
serupa.
BAB III PENUTUP
Manfaat dan Kelemahan Segmentasi
Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi
pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau
mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum
perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat
penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka
panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai
kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar
sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan
yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia
melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan
keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi
sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat
segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
1. Dapat membedakan antara segmen yang satu
dengan segmen lainnya.
2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat
masing-masing segmen.
3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana
yang potensinya paling besar.
4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana
yang akan dijadikan pasar sasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker,
D.A and G.S Day (1990), Marketing Research, 4rd ed. New York: John
Wiley&Sons, Inc.
http://belajar-management.blogspot.com/2010/01/memusatkan-strategi-pemasaran.html
http://bisnisukm.com/apa-itu-segmentasi-pasar.html
http://blog.uad.ac.id/sulisworo/2009/05/06/segmentasi-yang-efektif/
http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1990261-pentingnya-segmentasi-pasar/
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/segmentasi-pasar-definisi-manfaat-dan.html
http://taufiqisnaini.wordpress.com/2010/11/09/segmentasi-pasar-bisnis/
http://www.kesimpulan.com/2009/04/segmentasi-pasar.html
http://www.tempo.co.id/medika/online/tmp.online.old/lap-1.html
http://zetzu.blogspot.com/2010/10/analisis-profitabilitas.html
http://www.jevuska.com/topic/artikel+segmentasi+pasar+pada+perilaku+konsumen.html
Philip
Kotler, (2003) : “Marketing Management”, 11th Edition, Prentice Hall Inc,
Schiffman
Leon G, Kanuk Leslie Lazar, (2007) : “Consumer Behavior”, 9th Edition, Pearson
Educational International, New Jersey – USA
Solomon
Michael R, (2007), “Cobsumer Behavior ; Buying, having and Being”, 7th Edition,
Pearson Prentice Hall, New Jersey – USA
Supranto
J, Limakrisna Nandan, (2007) : “Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran”,
Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta - Indonesia
http://www.find-docs.com/artikel-demografi-perilaku-konsumen-global.html
No comments:
Post a Comment