KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini menguraikan bahasan
yaitu beberapa contoh kasus BEP (Break Even Point) pada suatu perusahaan, yaitu
penulis menguraikan permasalahan atau contoh bagaimana perhitungan BEP berikut
dengan cara penyelesaiannya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang sangat membantu dan memberikan
makna penting demi terciptanya makalah ini. Oleh karena itu pada kesempatan
ini, penulis berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah
SWT yang telah memberikan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
membuat dan menyelesaikan makalah ini.
2. Ibu Ezy Fauziyah
Deviana,SE,MM selaku Dosen mata kuliah Pengantar Bisnis.
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca walaupun makalah ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. Penulis mohon untuk
saran dan kritiknya.
Terimakasih.
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
I.I Latar Belakang............................................................................................. 1
I.II Rumusan Masalah....................................................................................... 1
I.III Tujuan Penulisan....................................................................................... 1
Bab II Pembahasan
II.I Rumus Perhitungan BEP............................................................................. 2
II.II Contoh Kasus BEP.................................................................................... 3
BAB III Penutup
III.I Kesimpulan............................................................................................... 8
III.II Saran........................................................................................................ 8
Daftar Pustaka........................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar
Belakang
Di dalam suatu
perusahaan baik itu bergerak di bidang jasa maupun manufaktur, selalu terdapat
banyak kemungkinan, salah satu diantaranya adalah kondisi dimana suatu
peruasahaan tidak mendapat keuntungan dan tidak mengalami kerugian, yang kita
kenal dengan sebutan BEP atau Break Even Point. Perusahaan dapat dikatakan dalam
keadaan break even point bila mana penghasilannya (revenue) yang diterima sama
dengan ongkosnya dan juga adanya keseimbagan dalam grafik break even dimana
terdapat titik potong antara garis hasil penjualan dan jumlah biaya-biaya.
Analisis
BEP sendiri diperlukan, karena BEP
amatlah penting, yaitu pada saat kita membuat usaha agar kita tidak mengalami
kerugian, berikut adalah beberapa manfaat dari analisa BEP:
1. alat
perencanaan untuk hasilkan laba
2. Memberikan
informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan
memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3. Mengevaluasi
laba dari perusahaan secara keseluruhan
4. Mengganti
system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti
I.II
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah rumus perhitungan BEP?
2. Bagaimanakah
cara perhitungan BEP di beberapa kasus yang terjadi di suatu perusahaan?
I.II
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui
rumus perhitungan BEP.
2. Mengetahui
cara perhitungan BEP di beberapa kasus yang terjadi di suatu perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
II.I Rumus Perhitungan BEP
1.
BEP-Rupiah = Total Fixed Cost x Harga jual /
unit
Harga jual per unit - variable cost
Harga jual per unit - variable cost
2.
BEP-Unit = Fixed Cost
Harga Jual – Variabel Cost
3. BEP
untuk produk ganda = FC/ [(1-v/c)xWi]
Keterangan
:
·
Biaya Tetap(FC) adalah biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda tidak sedang
berproduksi seperti biaya gaji karyawan, biaya penyusutan peratalan usaha,
biaya asuransi. Dll.
·
Biaya Variable (VC) adalah biaya yang jumlahnya akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah
produksi. Misalnya bahan baku, bahan bakar, biaya listrik dll.
·
Harga per unit adalah harga jual barang atau
jasa yang dihasilkan.
·
Biaya Variable per unit adalah total
biaya variable dibagi dengan jumlah unit yang di produksi atau dengan kata lain
biaya rata-rata per unit.
·
Margin Kontribusi per unit adalah selisih
harga jual per unit dengan biaya variable per unit.
·
Wi: presentasi dari total penjualan (Rp) tiap produk,
disebut bobot kontribusi margin.
II.II Contoh Kasus BEP
1.
Contoh 1
Fixed Cost suatu toko sepatu : Rp.500.000,-
Variable cost Rp.10.000 / unit
Harga jual Rp. 20.000 / unit
Variable cost Rp.10.000 / unit
Harga jual Rp. 20.000 / unit
Maka BEP per unitnya
adalah
Harga Jual – Variabel Cost
20.000 – 10.000
= 50 unit
Artinya perusahaan perlu menjual 50 unit sepasang
sepatu agar terjadi break even point. Pada pejualan unit ke 51, maka took itu
mulai memperoleh keuntungan.
Contoh BEP untuk menghitung
berapa uang penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP :
Total Fixed Cost
__________________________________ x Harga jual / unit
Harga jual per unit - variable cost
Dengan menggunakan contoh soal sama seperti diatas maka uang penjualan yang
harus diterima agar terjadi BEP adalah
20.000 – 10.000
2.
Contoh 2
Sebuah
perusahaan yang diberi nama “Usaha Maju” memiliki data-data biaya dan rencana
produksi seperti berikut ini :
a.
Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp.140juta
yaitu terdiri dari :
biaya gaji pegawai + pemilik = Rp.75,000,000
biaya penyusutan mobil kijang = Rp. 1,500,000
biaya asuransi kesehatan = Rp.15,000,000
biaya sewa gedung kantor = Rp.18,500,000
biaya sewa pabrik = Rp.30,000,000
b.
Biaya variable per unit Rp.
75,000.00 yaitu terdiri dari :
biaya bahan baku = Rp.35,000
biaya tenaga kerja langsung = Rp.25,000
biaya lain
= Rp.15,000
c. Harga Jual per Unit Rp.95,000.
Sekarang mari kita hitung berapa tingkat BEP usaha
tersebut baik dalam unit maupun dalam
rupiah :
BEP unit adalah
= Biaya Tetap / (harga per unit – biaya variable per
unit)
= Rp.140juta / (Rp.95,000 – Rp.75,000)
= Rp.140juta / Rp.20,000
= 7,000 unit
BEP Rupiah adalah
Harga jual per unit - variable cost
Rp.95.000 –
Rp.75.000
Rp. 20.000
= Rp 665.000.000
Penjelasan perhitungan BEP :
Untuk dapat beroperasi dalam kondisi
BEP yaitu laba nol, perusahaan Usaha Maju
harus dapat menghasilkan produk sebanyak 7,000 unit dengan harga
Rp.95,000 unit, maka jumlah penjualannya akan menjadi Rp.665.000.000
Aplikasi BEP untuk penghitungan
target laba.
Dengan mengetahui kapan perusahaan
melewati tingkat BEP, maka anda sebagai manager atau pemilik Usaha Maju Terus
akan dapat menghitung berapa minimal penjualan untuk mendapatkan laba yang anda
targetkan, yaitu dengan cara menambahkan laba yang ditargetkan tersebut dengan
biaya tetap yang anda miliki.
Misalkan target laba anda sebulan
adalah Rp.75 juta, maka minimal penjualan yang anda harus capai adalah sebagai
berikut :
BEP – Laba =
(Biaya Tetap + Target Laba) / (Harga per unit – Biaya Variable/ unit)
= (Rp.140juta + Rp.75juta) /
(Rp.95,000 – Rp.75,000)
= Rp.215juta / Rp.20,000
= 10,750 unit
Mari kita buktikan perhitungan
tersebut diatas, apakah benar dengan menjual sebanyak 10,750 unit Usaha Maju
Terus akan mendapatkan laba sebesar Rp.75,000,000.
A
|
Penjualan
|
Rp.1.021.250.000
|
|
B
|
Dikurangi:
|
||
1. biaya tetap
|
Rp.
140.000.000
|
||
2. biaya variabel (10.750xRp.75.000)
|
Rp.
806.250.000
|
||
Total biaya
|
Rp.
946250000
|
||
C
|
Laba/Rugi
|
Rp.
75.000.000
|
|
Kesimpulan : Terbukti.
3.
Contoh BEP untuk produk ganda.
Sebuah
restoran mempunyai fixed cost sebesar RP. 10.000.000/ bulan. Restoran ini
menghidangkan empat jenis produk makanan dan minuman yakni A, B, C, D yang data
harga jual, biaya per unit serta perkiraan unit yang terjual adalah sbb:
Produk
|
Harga
(RP)
|
Variabel
Cost (Rp)
|
Perkiraan
unit yg terjual/bulan
|
A
|
2.500
|
1.500
|
3.000
|
B
|
3.000
|
2.500
|
2.000
|
C
|
1.500
|
500
|
2.500
|
D
|
4.000
|
3.000
|
1.500
|
Tentukan
BEP (Rp) dalam satu bulan.
Penyelesaian:
Produk
|
harga
|
VC
|
VC/P
|
1-VC/P
|
Perkiraan
Hasil penjualan (Rp)
|
%Hasil
penjualann (Wi)
|
Bobot
kontribusi
|
A
|
2.500
|
1.500
|
0,60
|
0,40
|
7.500.000
|
0,32
|
0,128
|
B
|
3.000
|
2.500
|
0,83
|
0,17
|
6.000.000
|
0,26
|
0,044
|
C
|
1.500
|
5.00
|
0,33
|
0,67
|
3.750.000
|
0,16
|
0,107
|
D
|
4.000
|
3.000
|
0,75
|
0,25
|
6.000.000
|
0,26
|
0,065
|
JUMLAH
|
23.250.000
|
1,00
|
0,344
|
BEP
(RP) dlam 1 bulan= 10.000.000 =Rp.
29.069.767
0,344
BAB III
PENUTUP
III.I
Kesimpulan
BEP
(Break Even Point) adalah titik dimana ketentuan penerimaan total sama dengan
pengeluaran total. Analisis BEP membutuhkan suatu perkiraan biaya tetap (fixed
cost), biaya variabel (variabel cost) dan penerimaan (revenue).
Apabila perusahaan di dalam kegiatan
operasinya menggunakan biaya tetap dan pada volume penjualan hanya bisa menutup
biaya tetap dan biaya variabel saja. Dengan Break Even Point ,manajer
perusahaan dapat mengindikasikan tingkat penjualan yang disyaratkan
agar tidak menderita kerugian, dan disarankan
dapat mengambil langkah-langkahyang tepat untuk masa akan datang.
Dengan mengetahui titik impas ini,manajer juga dapat mengetahui sasaran volume
penjualan minimal yang harus diraih oleh perusahaan tersebut.
III.II Saran
Penulis menyarankan setelah
mengetahui bagaimana cara perhitungan BEP, maka para manager atau pemilik usaha
untuk bisa menganalisis BEP, karena BEP memiliki beberapa manfaat.
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment