Bantu Kami Share Info Menarik dan Dapatkan Rp350.00 per Kunjungannya Menarik Mudah dan Asik Kunjungi 8Share.co.id

Makalah Kasus Break Even Point (BEP)

Tuesday, 20 October 2015

Silahkan Download Makalahnya Disini










Makalah Contoh Kasus Break Even Point (BEP)



KATA PENGANTAR
            Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
            Makalah ini menguraikan bahasan yaitu beberapa contoh kasus BEP (Break Even Point) pada suatu perusahaan, yaitu penulis menguraikan permasalahan atau contoh bagaimana perhitungan BEP berikut dengan cara penyelesaiannya.
            Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang sangat membantu dan memberikan makna penting demi terciptanya makalah ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.      Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat membuat dan menyelesaikan makalah ini.
2.      Ibu Ezy Fauziyah Deviana,SE,MM selaku Dosen mata kuliah Pengantar Bisnis.
            Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis  mohon untuk saran dan kritiknya.
Terimakasih.







DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
        I.I Latar  Belakang............................................................................................. 1
        I.II Rumusan  Masalah....................................................................................... 1
   I.III Tujuan Penulisan....................................................................................... 1
Bab II Pembahasan
        II.I Rumus Perhitungan BEP............................................................................. 2
        II.II Contoh Kasus BEP.................................................................................... 3
BAB III Penutup
         III.I Kesimpulan............................................................................................... 8
         III.II Saran........................................................................................................ 8
Daftar Pustaka........................................................................................................... 9
















BAB I
PENDAHULUAN
I.I  Latar Belakang
                Di dalam suatu perusahaan baik itu bergerak di bidang jasa maupun manufaktur, selalu terdapat banyak kemungkinan, salah satu diantaranya adalah kondisi dimana suatu peruasahaan tidak mendapat keuntungan dan tidak mengalami kerugian, yang kita kenal dengan sebutan BEP atau Break Even Point. Perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan break even point bila mana penghasilannya (revenue) yang diterima sama dengan ongkosnya dan juga adanya keseimbagan dalam grafik break even dimana terdapat titik potong antara garis hasil penjualan dan jumlah biaya-biaya.
            Analisis BEP sendiri diperlukan, karena BEP amatlah penting, yaitu pada saat kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, berikut adalah beberapa manfaat dari analisa BEP:
1.      alat perencanaan untuk hasilkan laba
2.      Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3.      Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
4.      Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti
I.II Rumusan Masalah
1.       Bagaimanakah rumus perhitungan BEP?
2.      Bagaimanakah cara perhitungan BEP di beberapa kasus yang terjadi di suatu perusahaan?
I.II Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui rumus perhitungan BEP.
2.      Mengetahui cara perhitungan BEP di beberapa kasus yang terjadi di suatu perusahaan.


BAB II
PEMBAHASAN

II.I Rumus Perhitungan BEP
1.      BEP-Rupiah    =   Total Fixed Cost                            x  Harga jual / unit
                          Harga jual per unit - variable cost                                                                             

2.      BEP-Unit        =          Fixed Cost
                                         Harga Jual – Variabel Cost
3.      BEP untuk produk ganda = FC/ [(1-v/c)xWi]
Keterangan :
·         Biaya Tetap(FC) adalah biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda tidak sedang berproduksi seperti biaya gaji karyawan, biaya penyusutan peratalan usaha, biaya asuransi. Dll.
·         Biaya Variable (VC) adalah biaya yang jumlahnya akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah produksi. Misalnya bahan baku, bahan bakar, biaya listrik dll.
·         Harga per unit adalah harga jual barang atau jasa yang dihasilkan.
·         Biaya Variable per unit adalah total biaya variable dibagi dengan jumlah unit yang di produksi atau dengan kata lain biaya rata-rata per unit.
·         Margin Kontribusi per unit adalah selisih harga jual per unit dengan biaya variable per unit.
·         Wi: presentasi dari total penjualan (Rp) tiap produk, disebut bobot kontribusi margin.







II.II Contoh Kasus BEP
1.      Contoh 1
Fixed Cost suatu toko sepatu : Rp.500.000,-
Variable cost    Rp.10.000 / unit
Harga jual   Rp. 20.000 / unit
Maka BEP per unitnya adalah

 BEP      =       Fixed Cost
                          Harga Jual – Variabel Cost

            BEP     =            Rp.500.000
                                20.000 – 10.000
                        = 50 unit

Artinya perusahaan perlu menjual 50 unit sepasang sepatu agar terjadi break even point. Pada pejualan unit ke 51, maka took itu mulai memperoleh keuntungan.

Contoh BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP :

Total Fixed Cost
__________________________________   x  Harga jual / unit
Harga jual per unit - variable cost
Dengan menggunakan contoh soal sama seperti diatas maka uang penjualan yang harus diterima agar terjadi BEP adalah
Rp.500.00              x Rp.20.000 = Rp.1.000.000,
20.000 – 10.000



2.      Contoh 2
Sebuah perusahaan yang diberi nama “Usaha Maju” memiliki data-data biaya dan rencana produksi seperti berikut ini :
a.        Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp.140juta yaitu terdiri dari :
biaya gaji pegawai + pemilik         = Rp.75,000,000
biaya penyusutan mobil kijang      = Rp. 1,500,000
biaya asuransi kesehatan               = Rp.15,000,000
biaya sewa gedung kantor                        = Rp.18,500,000
biaya sewa pabrik                          = Rp.30,000,000
b.       Biaya variable per unit Rp. 75,000.00 yaitu terdiri dari :
 biaya bahan baku                         = Rp.35,000
 biaya tenaga kerja langsung          = Rp.25,000
 biaya lain                                      = Rp.15,000
c.        Harga Jual per Unit Rp.95,000.
Sekarang mari kita hitung berapa tingkat BEP usaha tersebut baik dalam unit maupun  dalam rupiah :
BEP unit adalah
= Biaya Tetap / (harga per unit – biaya variable per unit)
= Rp.140juta / (Rp.95,000 – Rp.75,000)
= Rp.140juta / Rp.20,000
= 7,000 unit

BEP Rupiah adalah
            =   Total Fixed Cost                x  Harga jual / unit
              Harga jual per unit - variable cost                                                                           
=Rp.140 juta                        x  Rp. 95.000
   Rp.95.000 – Rp.75.000
= Rp.140 juta   x  Rp. 95.000
    Rp. 20.000
= Rp 665.000.000

Penjelasan perhitungan BEP :
Untuk dapat beroperasi dalam kondisi BEP yaitu laba nol, perusahaan Usaha Maju  harus dapat menghasilkan produk sebanyak 7,000 unit dengan harga Rp.95,000 unit, maka jumlah penjualannya akan menjadi Rp.665.000.000
Aplikasi BEP untuk penghitungan target laba.
Dengan mengetahui kapan perusahaan melewati tingkat BEP, maka anda sebagai manager atau pemilik Usaha Maju Terus akan dapat menghitung berapa minimal penjualan untuk mendapatkan laba yang anda targetkan, yaitu dengan cara menambahkan laba yang ditargetkan tersebut dengan biaya tetap yang anda miliki.




Misalkan target laba anda sebulan adalah Rp.75 juta, maka minimal penjualan yang anda harus capai adalah sebagai berikut :
BEP – Laba     = (Biaya Tetap + Target Laba) / (Harga per unit – Biaya Variable/ unit)
= (Rp.140juta + Rp.75juta) / (Rp.95,000 – Rp.75,000)
= Rp.215juta / Rp.20,000
= 10,750 unit
Mari kita buktikan perhitungan tersebut diatas, apakah benar dengan menjual sebanyak 10,750 unit Usaha Maju Terus akan mendapatkan laba sebesar Rp.75,000,000.
A
Penjualan
Rp.1.021.250.000
B
Dikurangi:
1. biaya tetap
Rp. 140.000.000
2. biaya variabel (10.750xRp.75.000)
Rp. 806.250.000
Total biaya
Rp. 946250000
C
Laba/Rugi
Rp. 75.000.000

Kesimpulan : Terbukti.









3.      Contoh BEP untuk produk ganda.
Sebuah restoran mempunyai fixed cost sebesar RP. 10.000.000/ bulan. Restoran ini menghidangkan empat jenis produk makanan dan minuman yakni A, B, C, D yang data harga jual, biaya per unit serta perkiraan unit yang terjual adalah sbb:


Produk
Harga (RP)
Variabel Cost (Rp)
Perkiraan unit yg terjual/bulan
A
2.500
1.500
3.000
B
3.000
2.500
2.000
C
1.500
500
2.500
D
4.000
3.000
1.500


Tentukan BEP (Rp) dalam satu bulan.

Penyelesaian:
Produk
harga
VC
VC/P
1-VC/P
Perkiraan Hasil penjualan (Rp)
%Hasil penjualann (Wi)
Bobot kontribusi
A
2.500
1.500
0,60
0,40
7.500.000
0,32
0,128
B
3.000
2.500
0,83
0,17
6.000.000
0,26
0,044
C
1.500
5.00
0,33
0,67
3.750.000
0,16
0,107
D
4.000
3.000
0,75
0,25
6.000.000
0,26
0,065
JUMLAH




23.250.000
1,00
0,344

BEP (RP) dlam 1 bulan= 10.000.000  =Rp. 29.069.767
                                             0,344

BAB III
PENUTUP

III.I Kesimpulan
BEP (Break Even Point) adalah titik dimana ketentuan penerimaan total sama dengan pengeluaran total. Analisis BEP membutuhkan suatu perkiraan biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variabel cost) dan penerimaan (revenue).
Apabila perusahaan di dalam kegiatan operasinya menggunakan biaya tetap dan pada volume penjualan hanya bisa menutup biaya tetap dan biaya variabel saja. Dengan Break Even Point ,manajer perusahaan dapat mengindikasikan tingkat penjualan yang disyaratkan agar tidak menderita kerugian, dan disarankan dapat mengambil langkah-langkahyang tepat untuk masa akan datang. Dengan mengetahui titik impas ini,manajer juga dapat mengetahui sasaran volume penjualan minimal yang harus diraih oleh perusahaan tersebut.
III.II Saran
                  Penulis menyarankan setelah mengetahui bagaimana cara perhitungan BEP, maka para manager atau pemilik usaha untuk bisa menganalisis BEP, karena BEP memiliki beberapa manfaat.









DAFTAR PUSTAKA

No comments:

Post a Comment