Bantu Kami Share Info Menarik dan Dapatkan Rp350.00 per Kunjungannya Menarik Mudah dan Asik Kunjungi 8Share.co.id

Contoh Laporan Desain Produk Manajemen Operasi

Saturday, 11 June 2016

Contoh Laporan Desain Produk Manajemen Operasi

Sumber: Nellypurnamasari

Versi Lengkap Laporan bisa langsung di Download untuk lebih detailnya




Berikut contoh laporanya Perak Bakar dan Resto


Kerajinan perak bakar merupakan salah satu bagian dari seni rupa  sudah sejak  lama berkembang di kotagede Yogyakarta , dimana pada masa lalu seni kerajinan ini diperuntukkan sebagai alat-alat perlengkapan upacara agama Hindu dan peralatan untuk kebutuhan istana kerajaan. Kotagede di Yogyakarta meruapakan salah satu tempat khusus untuk kerajinan perak bakar, yang sudah sejak lama ada disana.
Kemampuan dalam mengorganisasikan elemen-elemen seni rupa seperti garis, bidang, warna, tektur, ruang, dan prinsip-prinsip penyusunan seperti: komposisi, proporsi, kesatuan, kontras, irama, dan keseimbangan, sangat dibutuhkan dalam membuat rancangan disain Disain yang inovatif memiliki dasar kreatif dalam mencermati gejala sosial, budaya, ekonomi dari masyarakat, sehingga memiliki karakteristik atau identitas budaya.  Perajin perak Kotagede Yogyakarta terus melakukan berbagai upaya dalam mengembangkan desain-desain baru  yang kreatif dan inovatif, dalam memenuhi kebutuhan pasar pariwisata yang sangat kompetitif.
Pembuatan Produk
Keindahan seni kerajinan logam ini, khususnya kerajinan perak Kotagede, tersbar hingga ke mancanegara, hingga suatu saat seorang pedagang dari Belanda datang ke Kotagede untuk memesan barang-barang yang terbuat dari perak. Barang-barang tersebut berupa benda-benda keperluan rumah tangga orang Eropa seperti tempat lilin, perabot makan dan minum serta perhiasan gaya Eropa dengan motif tradisional Kotagede.
Sejak saat itulah pesanan barang-barang perak terus meningkat, sehingga Pemerintah Hindia Belanda mendirikan suatu lembaga khusus guna menjaga dan meningkatkan kualitas teknik pembuatan kerajinan perak dan pengembangan pemasarannya. Lembaga ini bernama "Stichting Beverding van het Yogyakarta Kent ambacht".

Faktor yang dipertimbangkan dalam pembuatan Produk
Ide
Ide atau gagasan menjadi dasar panduan dalam penciptaan seni kerajinan perak. Ide atau gagasan bisa berasal dari hal-hal yang abstrak, yaitu sesuatu yang hanya bisa dibayangkan dan dipersepsi oleh pikiran seperti terdapat dalam cerita-cerita, mitos dan dongeng. Sementara itu, tema bisa juga terinspirasi dari hal-hal yang kongkret yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari
Bentuk
Bentuk yang dimaksudkan dalam kerajinan perak Kotagede Yogyakarta adalah hasil dari suatu tindakan kreatif yang dipandu oleh gagasan atau ide dari dalam diri yang lebih dikenal dengan faktor internal, dan pengaruh dari luar sebagai akibat pengaruh modernisasi yang sering disebut faktor eksternal, termasuk di dalamnya adalah material-material lain yang menunjang, sehingga terwujud bentuk kerajinan perak  yang variatif dan inovatif yang bisa bersaing di pasar global.
Jenis Motif Motif yang Di Inginkan
·         Motif Hias geometris
Penciptaan benda-benda masa lampau lebih banyak berorientasi pada hal-hal yang bersifat religius, dimana benda ciptaan tadi merupakan media yang menghubungkan manusia dengan roh. Bentuk motif hiasnya berupa garis, torehan, pilinan, dan sebagainya ditemukan pada benda-benda peninggalan diciptakan sebagai suatu karya yang berlatar belakang pada kebudayaan yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat spiritual,merupakan penciptaan dari suatu kehidupan. Contoh Produknya adalah produk perhiasan seperti : gelang, anting-anting, kalung, liontin, cincin, dan peralatan rumah tangga.


·         Motif Hias Tumbuh-tumbuhan
Motif hias tumbuhan-tumbuhan bersumber dari alam tumbuh-tumbuhan atau flora, yang digambarkan dalam bentuk perwujudan daun-daun, bunga-bunga, tangkai, dan buah yang dipolakan secara berulang-ulang sehingga menjadi motif tumbuh-tumbuhan. Contoh produk produk seperti subang, kalung, gelang, anting-anting, bross, cucuk konde.
·         Motif Hias Makhluk  Hidup
Jenis motif hias yang mengambarkan makhluk hidup ini telah dikenal sejak zaman prasejarah yang mengadung nilai religius magis, memberikan pengaruh tertentu pada kehidupan manusia pada masa tersebut. Penggambaran motif hias yang diterapkan pada kerajinan perak pada benda pakai atau terapan dengan menstililisasi objek dari bentuk mahkluk hidup seperti binatang dan manusia.
Teknik
Dalam mewujudkan seni kerajinan perak, ada beberapa cara-cara atau  teknik yang dilakukan oleh perajin perak  antara lain : (1) teknik granulasi, adalah teknik pembuatan perhiasan dari perak yang  25 mempergunakan butir-butiran (jawan) yang sangat kecil, dirancang sesuai dengan bentuk perhiasan yang diinginkan, seperti dalam pembuatan gelang, cincin, dan liontin. (2) teknik terap-terapan, adalah teknik
Pembuatan perhiasan dengan mengunakan bahan kawat yang terbuat dari perak sangat kecil, halus, dan lembut, menyerupai benang dengan berbagai ukuran,  kemudian dijalin, disusun dengan rapi dan artistik, seperti dalam pembuatan, gelang, kalung, bross, dan cincin. (3) teknik pahat, adalah suatu cara pembuatan barang-barang kerajinan dari perak lempengan (plat) atau yang sudah dibentuk, selanjutnya ditempelkan disain, gambar motif. Dalam proses pengerjaannya menggunakan landasan jabung, selanjutnya dilakukan pemahatan dari permukaan positif dan negatif seperti dalam pebuatan  dulang, bokor, cincin, liontin, sendok dan tempat tisu.
Bahan
Produk kerajinan yang ada di kotagede memanfaatkan bahan dari perak (silver) dengan kadar 900, dan material lainnya sebagai pendukung. Material pendukung kerajinan perak Celuk antara lain : gading, batok kelapa, batu permata, kayu, dan kerang laut. Perak, adalah logam berat yang dalam bahasa latin disebut argentum dengan lambang Ag. Dalam buku Proses Pengerjaan Kriya Logam diuraikan : perak sebagaimana emas dan platina adalah termasuk logam mulia yaitu logam yang berharga dari logam lainnya, warnanya hampir putih, mengkilap, lunak, dan dapat ditempa. Logam perak, memiliki karakter dan sifat-sifat yaitu :  selain warnanya putih mengkilap, perak juga dapat dipolis menjadi sangat halus.
Perak dapat diproses dengan cara dituang, ditempa, direnggang dan digiling dengan mudah, dan dapat  dibuat menjadi  26 lembaran-lembaran sangat tipis, hingga menyerupai benang dan butiran yang sangat halus.  Perak banyak digunakan untuk melapisi logam lain, yang dikenal dengan istilah lapis perak atau sepuh perak. Perak banyak juga digunakan dalam pembuatan produk perhiasan seperti kalung, gelang, cincin, bross, peralatan upacara seperti : sibuh, penastan, bokor, canting, dan sangku, dan peralatan rumah tangga berupa sendok hias, tempat tisu, asesoris, dan sebagainya.
Penerimaan Pasar
Sejak zaman dahulu, penduduk asli kotagede yogyakarta yang disebut rakyat kalang memiliki keahlian dalam membuat ukiran kayu dan emas. Tidak heran jika kemudian kotagede menjadi sentra kerajinan perak yang indah dan terkenal luas hingga ke mancanegara. Kini, nama kotagede bahkan menjadi identik dengan kerajinan perak.
Kotagede tak bisa dipungkiri lagi telah menjadi sentra kerajinan perak terbesar di indonesia, melebihi bali, lombok dan kendari. Beragam kerajinan perak yang diolah menjadi beragam bentuk lewat beragam cara dihasilkan dari tempat yang berlokasi 10 km dari pusat kota yogyakarta. Sejak tahun 70an, kerajinan perak produksi kotagede telah diminati wisatawan mancanegara, baik yang berbentuk perhiasan, peralatan rumah tangga ataupun aksesoris penghias.
Tahapan pembuatan Perak Bakar
Tahapan pembuatan Perak bakar dimulai dengan perancangan desain perhiasannya ( seperti arsitektur). Didesain di kertas dengan memakai pensil dengan ukuran yang diinginkan. Bisa minta di desain kan  atau desain sendiri untuk minta dibuatkan.
Desainnya harus detail, kecuali kita bisa mengamatinya. Karena jika tidak detail, sang pengrajin harus membuat sendiri untuk improvisasinya.
Setelah desain ditentukan, proses dilanjutkan dengan memindahkan desain kecetakan dan penempaan. Lempengan perak atau benang perak ( tergantung desainnya ), masing2 pengrajin membuat desain itu dengan sangat detail.



‘Benang perak’ yang sedang diulung untuk membuat detail desain ini. Satu demi satu, sesuai desain,dilakukan memotongan dengan menggunakan gunting ata pinset jika terlalu kecil.
Setelah itu, baik membuat dari lempengan perak tatu benang perak, selanjutnya disusun sesuai desain, menjadi burung atau kupu dan sebagainya, sebelum mulai di bakar ( sekarang melakukannya dengan solder dan listrik ).


Setelah disusun sesuai desain, lalu mulai dibakar. Sebelum dibakar, untuk ‘lem’nya adalah ‘bubuk perak’ seperti foto diatas di piring plastic berwarna biru. Tidak lama, hanya sebentar untuk merekatkan ( seperti di lem ).

Setelah disolder / dibakar dengan api, masing ikatan menjadi kuat sesuai desain. Pengerjaannya satu demi satu dan detail sekali.

Ini adalah proses menempa, tergantung dari desainnya. Belum tentu desainnya memakai proses menempa. Biasanya proses menempa untuk hiasan-hiasan dinding yang lebih tebal dan besar, atau peralatan rumah tangga.




Kemudian, dilanjutkan denga proses pembersihan dengan menggunakan ‘lerak’, semacam buah seperti ‘kluwek’ yang juga bisa untuk mencuci batik. ‘Lerak’ ini tidak berbau dan berbusa seperti foto diatas ini.
Jika mendesain dengan memakai ‘anyaman’ benang perak, perhiasan perak bakar ini akan lebih memukau, karena sangat detail, dengan anyaman benang-benang kecil dan tipis berlapis perak. Dan semakin indah dan detai perhiasan yang dibuat sesuai desainnya, akan semakin berharga pula perhiasan itu dimata banyak orang.



LAMPIRAN
Model Anting-anting Bahan Perak Kombinasi Gading










Model Bross Bahan Perak Kombinasi Gading


Model Gelang dan Cincin Bahan Perak


LAPORAN PERENCAAN DESAIN PRODUK
DAPUR IBU RESTO

1.        Profil Perusahaan
Nama                               : Dapur Ibu Resto
Alamat                             : HOS Cokroaminoto No. 215
Pemilik                             : Budi Mulyana
Tahun dibuka                   : 2009
Bidang Usaha                   : Kuliner (seafood)
Andalan                             : Gurame 2 Rasa
Kapasitas tamu                : 150 orang
Jumlah karyawan             : 30 orang

SUSUNAN JABATAN

           










            Pada perencanaan produk, Dapur ibu resto menjelang natal dan tahun baru biasanya membuat inovasi baru tentang menu-menu yang diciptakan, tentunya akan dipertimbangkan kualitas produk, biaya dan kapabilitas. Inovasi baru pernah dilakukan oleh Dapur Ibu Resto sebelum lebaran tahun ini, seperti penambahan menu bebek panggang, ayam panggang, ayam chasiu, dll. Hal itu akan menambah variasi menu yang dihidangkan. Untuk minuman, Dapur ibu resto menggunakan nama-nama yang unik seperti jus hulk (jus sayuran), jus yahoo (yogurt), jus strong (kratingdaeng), dan masih banyak lagi untuk menarik pelanggan.




2.        Tahapan-tahapan Pembuatan Produk
a.    Market Research & Feasibility Study Market Research
Dewasa ini bisnis kuliner mempunyai prospek baik terutama pada kalangan menengah kebawah. Tentunya Dapur Ibu resto sangat mengidentifikasi pangsa pasar yang sedang digemari konsumen. Dapur Ibu memiliki kualitas makanan yang terjamin dan variasi menu yang berbeda dengan yang lain.
b.    Brainstorming
Dapur Ibu Resto tentunya tidak mau ketinggalan dalam pembaharuan alat-alat yang dibutuhkan untuk memasak, dan yang berhubungan langsung dengan proses produksi.
c.    Menentukan Tujuan & Batasan Produk
Untuk menambah variasi pada menu makanan yang disajikan maka dibutuhkan rancangan yang efektif
d.    Menggambar Produk
Setiap inovasi masakan yang dihasilkan Dapur Ibu Resto selalu didokumentasikan dengan gambar sehingga memudahkan pelanggan untuk melihat gambar menu yang dipilih.
e.    Review Produk
Setelah manampilkan gambar produk beserta nama dan harganya, selanjutnya menganalisa apakah produk tersebut laku terjual pada pelanggan. Hal itu dapat dilihat pada top sell tiap bulan, apabila tidak memenuhi target pemasaran maka harus dilakukan inovasi/pembaharuan.
f.     Membuat Prototype/sample
     Pemilik mempunyai banyak cara untuk mempromosikan bisnis kulinernya, karena Dapur Ibu resto tidak menggunakan jasa marketing maka pemasarannya langsung oleh pemilik yaitu bapak Budi Mulyana. Dengan mengandalkan diskon maka bapak Budi Mulyana mendatangkan teman-temannya untuk makan direstonya.
g.    Uji Coba
     Sebelum fix untuk dijadikan menu baru, produk yang akan dijual terlebih dahulu dilakukan uji coba atau test food untuk menentukan kualitas rasa.
h.    Produksi Massal
     Pada saat restoran ramai akan terjadi pembuatan produk massal, maka diperlukan ketelitian dalam pembuatan produk sehingga tidak mengecewakan pelanggan.
i.      Garansi
     Dapur Ibu Resto mempunyai taktik/cara tersendiri untuk mengatasi kekekcewaan  pelanggan yaitu dngan mengganti masakannya apabila ada kompen rasa masakan.
                              





3.        Faktor-faktor yang Dipertimbangkan
a.    Kualitas rasa yang dipertahankan
b.    Inovasi yang terus dilakukan
c.    Mengidentifikasi minat konsumen yang berubah-ubah
d.    Kurangnya kedisiplinan karyawan
e.    Promosi yang lebih luas



4.        Dukungan Pemasok
Pemasok paling utama adalah gurameh dan seafood (udang, cumi) semakin banyak membeli bahan baku maka akan lebih murah. Sehingga akan berpengaruh pada naiknya keuntungan perusahaan.


5.        Penerimaan Pasar
Hal ini berkaitan dengan minat pelanggan, salah seorang pelanggan Dapur Ibu Resto adalah Cik Lani, berikut wawancara kepada Cik Lani :
Saya                      : selamat sore cik, sudah lama berlangganan di Dapur Ibu Resto ?
Cik Lani                : sudah hampir 3 tahun mbak saya berlangganan disini, abis anak-anak                                              saya seneng kalo dibeliin lauk disini.
Saya                      : andalan yang biasa dibeli apa ya cik kalau boleh tau ?
Cik Lani                : andalanku sih ayam katzu, gurami telor asin sama brokoli bawang putih.
Saya                      : kalau untuk minumannya biasanya pesan apa cik ?
Cik Lani                : biasanya sih sup buah mbak, gak tentu sih tergantung anakku mau apa.
Saya                      : terima kasih cik.
Cik Lani                : ya mbak .

No comments:

Post a Comment