Contoh Laporan Desain Produk Manajemen Operasi
Sumber: Nellypurnamasari
Versi Lengkap Laporan bisa langsung di Download untuk lebih detailnya
Berikut contoh laporanya Perak Bakar dan Resto
Kerajinan perak bakar merupakan salah
satu bagian dari seni rupa sudah
sejak lama berkembang di kotagede
Yogyakarta , dimana pada masa lalu seni kerajinan ini diperuntukkan sebagai
alat-alat perlengkapan upacara agama Hindu dan peralatan untuk kebutuhan istana
kerajaan. Kotagede di Yogyakarta meruapakan salah satu tempat khusus untuk
kerajinan perak bakar, yang sudah sejak lama ada disana.
Kemampuan dalam mengorganisasikan
elemen-elemen seni rupa seperti garis, bidang, warna, tektur, ruang, dan
prinsip-prinsip penyusunan seperti: komposisi, proporsi, kesatuan, kontras,
irama, dan keseimbangan, sangat dibutuhkan dalam membuat rancangan disain
Disain yang inovatif memiliki dasar kreatif dalam mencermati gejala sosial,
budaya, ekonomi dari masyarakat, sehingga memiliki karakteristik atau identitas
budaya. Perajin perak Kotagede
Yogyakarta terus melakukan berbagai upaya dalam mengembangkan desain-desain
baru yang kreatif dan inovatif, dalam
memenuhi kebutuhan pasar pariwisata yang sangat kompetitif.
Pembuatan Produk
Keindahan seni kerajinan logam ini,
khususnya kerajinan perak Kotagede, tersbar hingga ke mancanegara, hingga suatu
saat seorang pedagang dari Belanda datang ke Kotagede untuk memesan
barang-barang yang terbuat dari perak. Barang-barang tersebut berupa
benda-benda keperluan rumah tangga orang Eropa seperti tempat lilin, perabot
makan dan minum serta perhiasan gaya Eropa dengan motif tradisional Kotagede.
Sejak saat itulah pesanan
barang-barang perak terus meningkat, sehingga Pemerintah Hindia Belanda
mendirikan suatu lembaga khusus guna menjaga dan meningkatkan kualitas teknik
pembuatan kerajinan perak dan pengembangan pemasarannya. Lembaga ini bernama
"Stichting Beverding van het Yogyakarta Kent ambacht".
Faktor yang dipertimbangkan dalam
pembuatan Produk
Ide
Ide atau gagasan menjadi dasar panduan
dalam penciptaan seni kerajinan perak. Ide atau gagasan bisa berasal dari
hal-hal yang abstrak, yaitu sesuatu yang hanya bisa dibayangkan dan dipersepsi
oleh pikiran seperti terdapat dalam cerita-cerita, mitos dan dongeng. Sementara
itu, tema bisa juga terinspirasi dari hal-hal yang kongkret yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari
Bentuk
Bentuk yang dimaksudkan dalam
kerajinan perak Kotagede Yogyakarta adalah hasil dari suatu tindakan kreatif
yang dipandu oleh gagasan atau ide dari dalam diri yang lebih dikenal dengan
faktor internal, dan pengaruh dari luar sebagai akibat pengaruh modernisasi
yang sering disebut faktor eksternal, termasuk di dalamnya adalah
material-material lain yang menunjang, sehingga terwujud bentuk kerajinan
perak yang variatif dan inovatif yang
bisa bersaing di pasar global.
Jenis Motif Motif yang Di Inginkan
·
Motif
Hias geometris
Penciptaan
benda-benda masa lampau lebih banyak berorientasi pada hal-hal yang bersifat
religius, dimana benda ciptaan tadi merupakan media yang menghubungkan manusia
dengan roh. Bentuk motif hiasnya berupa garis, torehan, pilinan, dan sebagainya
ditemukan pada benda-benda peninggalan diciptakan sebagai suatu karya yang
berlatar belakang pada kebudayaan yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat
spiritual,merupakan penciptaan dari suatu kehidupan. Contoh Produknya adalah
produk perhiasan seperti : gelang, anting-anting, kalung, liontin, cincin, dan
peralatan rumah tangga.
·
Motif
Hias Tumbuh-tumbuhan
Motif hias
tumbuhan-tumbuhan bersumber dari alam tumbuh-tumbuhan atau flora, yang
digambarkan dalam bentuk perwujudan daun-daun, bunga-bunga, tangkai, dan buah
yang dipolakan secara berulang-ulang sehingga menjadi motif tumbuh-tumbuhan.
Contoh produk produk seperti subang, kalung, gelang, anting-anting, bross,
cucuk konde.
·
Motif
Hias Makhluk Hidup
Jenis motif hias
yang mengambarkan makhluk hidup ini telah dikenal sejak zaman prasejarah yang
mengadung nilai religius magis, memberikan pengaruh tertentu pada kehidupan
manusia pada masa tersebut. Penggambaran motif hias yang diterapkan pada
kerajinan perak pada benda pakai atau terapan dengan menstililisasi objek dari
bentuk mahkluk hidup seperti binatang dan manusia.
Teknik
Dalam mewujudkan seni kerajinan perak,
ada beberapa cara-cara atau teknik yang
dilakukan oleh perajin perak antara lain
: (1) teknik granulasi, adalah teknik pembuatan perhiasan dari perak yang 25 mempergunakan butir-butiran (jawan) yang
sangat kecil, dirancang sesuai dengan bentuk perhiasan yang diinginkan, seperti
dalam pembuatan gelang, cincin, dan liontin. (2) teknik terap-terapan, adalah
teknik
Pembuatan perhiasan dengan mengunakan
bahan kawat yang terbuat dari perak sangat kecil, halus, dan lembut, menyerupai
benang dengan berbagai ukuran, kemudian
dijalin, disusun dengan rapi dan artistik, seperti dalam pembuatan, gelang,
kalung, bross, dan cincin. (3) teknik pahat, adalah suatu cara pembuatan
barang-barang kerajinan dari perak lempengan (plat) atau yang sudah dibentuk,
selanjutnya ditempelkan disain, gambar motif. Dalam proses pengerjaannya
menggunakan landasan jabung, selanjutnya dilakukan pemahatan dari permukaan
positif dan negatif seperti dalam pebuatan
dulang, bokor, cincin, liontin, sendok dan tempat tisu.
Bahan
Produk kerajinan yang ada di kotagede
memanfaatkan bahan dari perak (silver) dengan kadar 900, dan material lainnya
sebagai pendukung. Material pendukung kerajinan perak Celuk antara lain :
gading, batok kelapa, batu permata, kayu, dan kerang laut. Perak, adalah logam
berat yang dalam bahasa latin disebut argentum dengan lambang Ag. Dalam buku
Proses Pengerjaan Kriya Logam diuraikan : perak sebagaimana emas dan platina
adalah termasuk logam mulia yaitu logam yang berharga dari logam lainnya,
warnanya hampir putih, mengkilap, lunak, dan dapat ditempa. Logam perak,
memiliki karakter dan sifat-sifat yaitu :
selain warnanya putih mengkilap, perak juga dapat dipolis menjadi sangat
halus.
Perak dapat diproses dengan cara
dituang, ditempa, direnggang dan digiling dengan mudah, dan dapat dibuat menjadi 26 lembaran-lembaran sangat tipis, hingga
menyerupai benang dan butiran yang sangat halus. Perak banyak digunakan untuk melapisi logam
lain, yang dikenal dengan istilah lapis perak atau sepuh perak. Perak banyak
juga digunakan dalam pembuatan produk perhiasan seperti kalung, gelang, cincin,
bross, peralatan upacara seperti : sibuh, penastan, bokor, canting, dan sangku,
dan peralatan rumah tangga berupa sendok hias, tempat tisu, asesoris, dan
sebagainya.
Penerimaan
Pasar
Sejak
zaman dahulu, penduduk asli kotagede yogyakarta yang disebut rakyat kalang memiliki
keahlian dalam membuat ukiran kayu dan emas. Tidak heran jika kemudian kotagede
menjadi sentra kerajinan perak yang indah dan terkenal luas hingga ke
mancanegara. Kini, nama kotagede bahkan menjadi identik dengan kerajinan perak.
Kotagede tak bisa dipungkiri lagi
telah menjadi sentra kerajinan perak terbesar di indonesia, melebihi bali,
lombok dan kendari. Beragam kerajinan perak yang diolah menjadi beragam bentuk
lewat beragam cara dihasilkan dari tempat yang berlokasi 10 km dari pusat kota
yogyakarta. Sejak tahun 70an, kerajinan perak produksi kotagede telah diminati
wisatawan mancanegara, baik yang berbentuk perhiasan, peralatan rumah tangga
ataupun aksesoris penghias.
Tahapan
pembuatan Perak Bakar
Tahapan pembuatan Perak bakar dimulai
dengan perancangan desain perhiasannya ( seperti arsitektur). Didesain di
kertas dengan memakai pensil dengan ukuran yang diinginkan. Bisa minta di
desain kan atau desain sendiri untuk minta dibuatkan.
Desainnya harus detail, kecuali kita bisa
mengamatinya. Karena jika tidak detail, sang pengrajin harus membuat sendiri
untuk improvisasinya.
Setelah desain ditentukan, proses
dilanjutkan dengan memindahkan desain kecetakan dan penempaan. Lempengan perak
atau benang perak ( tergantung desainnya ), masing2 pengrajin membuat desain
itu dengan sangat detail.
‘Benang
perak’ yang sedang diulung untuk membuat detail desain ini. Satu demi satu,
sesuai desain,dilakukan memotongan dengan menggunakan gunting ata pinset jika
terlalu kecil.
Setelah itu, baik
membuat dari lempengan perak tatu benang perak, selanjutnya disusun sesuai
desain, menjadi burung atau kupu dan sebagainya, sebelum mulai di bakar (
sekarang melakukannya dengan solder dan listrik ).
Setelah
disusun sesuai desain, lalu mulai dibakar. Sebelum dibakar, untuk ‘lem’nya
adalah ‘bubuk perak’ seperti foto diatas di piring plastic berwarna biru. Tidak
lama, hanya sebentar untuk merekatkan ( seperti di lem ).
Setelah
disolder / dibakar dengan api, masing ikatan menjadi kuat sesuai desain.
Pengerjaannya satu demi satu dan detail sekali.
Ini adalah
proses menempa, tergantung dari desainnya. Belum tentu desainnya memakai proses
menempa. Biasanya proses menempa untuk hiasan-hiasan dinding yang lebih tebal
dan besar, atau peralatan rumah tangga.
Kemudian,
dilanjutkan denga proses pembersihan dengan menggunakan ‘lerak’, semacam buah
seperti ‘kluwek’ yang juga bisa untuk mencuci batik. ‘Lerak’ ini tidak berbau
dan berbusa seperti foto diatas ini.
Jika mendesain dengan memakai
‘anyaman’ benang perak, perhiasan perak bakar ini akan lebih memukau, karena
sangat detail, dengan anyaman benang-benang kecil dan tipis berlapis perak. Dan
semakin indah dan detai perhiasan yang dibuat sesuai desainnya, akan semakin
berharga pula perhiasan itu dimata banyak orang.
LAMPIRAN
Model
Anting-anting Bahan Perak Kombinasi Gading
Model Bross Bahan Perak Kombinasi Gading
Model
Gelang dan Cincin Bahan Perak
LAPORAN PERENCAAN DESAIN PRODUK
DAPUR IBU RESTO
1.
Profil Perusahaan
Nama : Dapur Ibu Resto
Alamat : HOS Cokroaminoto
No. 215
Pemilik : Budi Mulyana
Tahun dibuka : 2009
Bidang Usaha : Kuliner (seafood)
Andalan : Gurame 2 Rasa
Kapasitas tamu :
150 orang
Jumlah
karyawan : 30 orang
SUSUNAN JABATAN
Pada perencanaan produk, Dapur ibu
resto menjelang natal dan tahun baru biasanya membuat inovasi baru tentang
menu-menu yang diciptakan, tentunya akan dipertimbangkan kualitas produk, biaya
dan kapabilitas. Inovasi baru pernah dilakukan oleh Dapur Ibu Resto sebelum
lebaran tahun ini, seperti penambahan menu bebek panggang, ayam panggang, ayam
chasiu, dll. Hal itu akan menambah variasi menu yang dihidangkan. Untuk
minuman, Dapur ibu resto menggunakan nama-nama yang unik seperti jus hulk (jus
sayuran), jus yahoo (yogurt), jus strong (kratingdaeng), dan masih banyak lagi
untuk menarik pelanggan.
2.
Tahapan-tahapan Pembuatan
Produk
a. Market Research &
Feasibility Study Market Research
Dewasa ini
bisnis kuliner mempunyai prospek baik terutama pada kalangan menengah kebawah.
Tentunya Dapur Ibu resto sangat mengidentifikasi pangsa pasar yang sedang
digemari konsumen. Dapur Ibu memiliki kualitas makanan yang terjamin dan
variasi menu yang berbeda dengan yang lain.
b. Brainstorming
Dapur Ibu
Resto tentunya tidak mau ketinggalan dalam pembaharuan alat-alat yang
dibutuhkan untuk memasak, dan yang berhubungan langsung dengan proses produksi.
c. Menentukan Tujuan &
Batasan Produk
Untuk menambah
variasi pada menu makanan yang disajikan maka dibutuhkan rancangan yang efektif
d. Menggambar Produk
Setiap inovasi
masakan yang dihasilkan Dapur Ibu Resto selalu didokumentasikan dengan gambar
sehingga memudahkan pelanggan untuk melihat gambar menu yang dipilih.
e. Review Produk
Setelah
manampilkan gambar produk beserta nama dan harganya, selanjutnya menganalisa
apakah produk tersebut laku terjual pada pelanggan. Hal itu dapat dilihat pada
top sell tiap bulan, apabila tidak memenuhi target pemasaran maka harus
dilakukan inovasi/pembaharuan.
f. Membuat Prototype/sample
Pemilik mempunyai banyak
cara untuk mempromosikan bisnis kulinernya, karena Dapur Ibu resto tidak
menggunakan jasa marketing maka pemasarannya langsung oleh pemilik yaitu bapak
Budi Mulyana. Dengan mengandalkan diskon maka bapak Budi Mulyana mendatangkan teman-temannya
untuk makan direstonya.
g. Uji Coba
Sebelum fix untuk
dijadikan menu baru, produk yang akan dijual terlebih dahulu dilakukan uji coba
atau test food untuk menentukan kualitas rasa.
h. Produksi Massal
Pada saat restoran ramai
akan terjadi pembuatan produk massal, maka diperlukan ketelitian dalam
pembuatan produk sehingga tidak mengecewakan pelanggan.
i. Garansi
Dapur Ibu Resto mempunyai
taktik/cara tersendiri untuk mengatasi kekekcewaan pelanggan yaitu dngan mengganti masakannya
apabila ada kompen rasa masakan.
3.
Faktor-faktor yang
Dipertimbangkan
a. Kualitas rasa yang
dipertahankan
b. Inovasi yang terus
dilakukan
c. Mengidentifikasi minat
konsumen yang berubah-ubah
d. Kurangnya kedisiplinan
karyawan
e. Promosi yang lebih luas
4.
Dukungan Pemasok
Pemasok paling
utama adalah gurameh dan seafood (udang, cumi) semakin banyak membeli bahan
baku maka akan lebih murah. Sehingga akan berpengaruh pada naiknya keuntungan
perusahaan.
5.
Penerimaan Pasar
Hal ini
berkaitan dengan minat pelanggan, salah seorang pelanggan Dapur Ibu Resto
adalah Cik Lani, berikut wawancara kepada Cik Lani :
Saya : selamat
sore cik, sudah lama berlangganan di Dapur Ibu Resto ?
Cik Lani : sudah
hampir 3 tahun mbak saya berlangganan disini, abis anak-anak saya seneng kalo dibeliin lauk disini.
Saya : andalan
yang biasa dibeli apa ya cik kalau boleh tau ?
Cik Lani : andalanku
sih ayam katzu, gurami telor asin sama brokoli bawang putih.
Saya : kalau
untuk minumannya biasanya pesan apa cik ?
Cik Lani : biasanya
sih sup buah mbak, gak tentu sih tergantung anakku mau apa.
Saya : terima
kasih cik.
Cik Lani : ya mbak .
No comments:
Post a Comment