Bantu Kami Share Info Menarik dan Dapatkan Rp350.00 per Kunjungannya Menarik Mudah dan Asik Kunjungi 8Share.co.id

Makalah Keseimbangan Pendapatan Nasional Perekonomian 3 Sektor

Saturday, 11 June 2016

sumber: Nellypurnamasari
File lengkap Ppt dan Makalahnya silahkan Download




PENDAHULUAN
·         Tiga sektor yang dimaksud adalah sektor rumah tangga, sektor perusahaan, dan sektor pemerintah.
·         Masuknya sektor pemerintah dalam perekonomian membawa dua perubahan penting, yaitu :
-          Pungutan pajak oleh pemerintah akan mengurangi konsumsi sehingga mengurangi pengeluaran agregat.
-          Di lain pihak, penerimaan pajak oleh pemerintah akan mendorong naiknya pengeluaran pemerintah sehingga menaikkan pengeluaran agregat.

ALIRAN PENDAPATAN

                                          Gaji dan upah, sewa, bunga, keuntungan
                        Pajak perusahaan                                       Gaji dan upah   

PERUSAHAAN                   PEMERINTAH                      RUMAH TANGGA
                         Pengelr pemerintah                   Pajak individu
  Investasi                                Konsumsi rumah tangga                                                Tabungan

PENANAM MODAL                                                   LEMBAGA KEUANGAN
                                                                 Pinjaman

SYARAT KESEIMBANGAN
·         Dalam perekonomian 3 sektor, perminaan atau pengeluaran agregat terdiri dari pengelauaran konsumsi sektor rumah tangga (C), pengeluaran investasi sektor perusahaan, dan pengeluaran pemerintah (G).
Y = C + I + G
·         Di lain pihak, pendapatan nasional (yang juga merupakan penawaran agregat) digunakan untuk konsumsi (C), tabungan (S), dan membayar pajak (T) 
Y = C + S + T
·         Syarat keseimbangan : Penawaran agregat = Permintaan agregat
C + I + G = C + S + T  atau
 I + G = S + T
JENIS-JENIS  PAJAK
1.      Dilihat dari bisa tidaknya beban pajak digeser ke pihak lain :
a.      Pajak langsung : pajak dimana beban pajak si wajib pajak tidak bisa digeser ke pihak lain (misal pajak pendapatan dan PBB)
b.      Pajak tak langsung : pajak dimana beban pajak si wajib pajak bisa digeser ke pihak lain (misal pajak penjualan dan pajak impor).
2.      Dilihat dari prosentase pajak :
a.      Pajak regresif, yaitu pajak dimana makin tiunggi pendapatan si wajib pajak, prosentase pajak pendapatannya semakin rendah.
b.      Pajak proporsional, yaitu pajak dimana besarnya prosentase pajak pendapatan tidak berubah berapapun besarnya pendapatan si wajib pajak.
c.       Pajak progresif, yaitu pajak dimana makin tinggi pendapatan si wajib pajak, prosentase pajak pendapatannya juga zsemakin tinggi.
PENGARUH PAJAK
Pajak akan menurunkan tingkat pendapatan disposabel, yang pada gilirannya menurunkan konsumsi dan tabungan.
Yd = Y – T
Yd  = C + S Yd turun C dan S turun.
MULTIPLIER DALAM PEREKONOMIAN 3 SEKTOR
1. Multiplier Investasi
·         Sistem pajak tetap
Y =  I
Misal dalam perekonomian terdapat tambahan investasi sebesar 20 trilyun, dan besarnya b (MPC) = 0,75, maka tambahan pendapatan nasional akibat tambahan investasi tersebut adalah :
Y =  .20 = 80.

·         Sistem pajak proporsional
Y =  I

Misal fungsi pajak : T = tY = 0,2Y (berarti t = 0,2) dan terdapat tambahan investasi 20 trilyun, maka tambahan pendapatan nasional akibat tambahan investasi tersebut adalah :

                        Y = . 20 = 50

Ternyata tambahan pendapatan nasional akibat tambahan investasi pada sistem pajak proporsional lebih kecil daripada tambahan pendapatan nasional akibat tambahan investasi pada sistem pajak tetap.
2. Multipler Pengeluaran Pemerintah
·         Sistem Pajak Tetap
Y =  . G
·         Sistem Pajak Proporsional
Y =  . G

Contoh perhitungan aljabar :
·         Pajak Tetap
Diketahui :       C = 60 + 0,75Y
                        S = -100 + 0,25Y
                        I = 120
                        G = 60
Ditanyakan      : Besar tingkat pendapatan nasional keseimbangan.
Jawab              :  Y = C + I + G = 60 + 0,75Y + 120 + 60 = 240 + 0,75Y
                             0,25Y = 240 Y = 960
                        Menggunakan metode suntikan = bocoran :
                        I + G = S + T 120 + 60 = -100 + 0,25 Y + 40 0,25 Y = 240 Y = 960
·         Pajak Proporsional
Diketahui :       C = 90 + 0,6Y
                         T = 0,2Y       
 S =  -90 + 0,2Y
 I = 150
 G = 240
Ditanyakan      : Besar tingkat pendapatan nasional keseimbangan.
Jawab : Y = C + I + G = 90 + 0,6Y + 150 + 240 0,4Y = 480 Y = 1.200                 Cara suntikan = bocoran :
            I + G = S + T 150 + 240 = -90 + 0,2Y + 0,2Y 0,4Y = 480 Y = 1.200    
                       
3. Multiplier Pajak
·         Sistem Pajak Tetap
Y =  . Tx
·         Sistem Pajak Proporsional
Y =  . Tx
4. Multiplier Anggaran Belanja Seimbang
Anggaran belanja seimbang berarti pemerintah secara bersamaan meningkatkan pengeluarannya dan sekaligus menarik pajak yang besarnya sama (T = G).
·         Sistem Pajak Tetap
Y =  . G Y = G
Artinya, dalam sistem pajak tetap, kebijakan anggaran belanja seimbang tidak bisa meningkatkan pendapatan nasional.
·         Sistem Pajak Proporsional
Y =  . G
Dalam sistem pajak proporsional, kebijakan anggaran belanja seimbang akan menurunkan pendapatan nasional, karena nilai multipliernya lebih kecil dari 1.
MASALAH-MASALAH EKONOMI DAN KEBIJAKAN FISKAL
·         Kebijakan fiskal adalah langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah perekonomian dengan cara merubah sistem pajak dan atau manaik-turunkan pengeluaran pemerintah.
·         Masalah pokok dalam perekonomian adalah :
a.      Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment)
b.      Menghadapi masalah pengangguran
Dalam perekonomian bisa terjadi adanya jurang deflasi, yaitu kondisi dimana dalam perekonomnian tersebut terjadi kekurangan permintaan agregat yang diperlukan untuk mencapai penggunaan tenaga kerja penuh sehingga terjadilah pengangguran.
c.       Menghadapi masalah inflasi.
Dalam perekonomian bisa terjadi adanya jurang inflasi, yaitu kondisi  dimana pengeluaran agregat berada di atas pengeluaran agrgat pada penggunaan tenaga kerja penuh, yang berakibat pada kekurangan barang sehingga terjadilah kenaikan harga-harga atau inflasi.

·         Peranan Kebijakan Fiskal
-          Pandangan Klasik : pemerintah harus melakukan kebijakan fiskal anggaran belanja seimbang, dimana pengeluaran pemerintah harus sama dengan pendapatan yang diperolehnya.
-          Pandangan saat ini : kebijakan fiskal memegang pernanan penting dalam menstabilkan tingkat perekonomian, dan menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang dikehendaki.

·         Kelemahan Anggaran Belanja Seimbang
-          Dalam masa depresi seharusnya untuk memperbaiki situasi pemerintah lebih banyak melakukan pengeluaran untuk mempertinggi permintaan, sehingga produksi barang lebih tinggi yang berakibat pada berkurangnya tingkat pengangguran. Namun karena situasi ekonomi baru depresi, penerimaan pemerintah dari pajak akan mengalami penurunan sehingga pemerintah yang seharusnya menaikkan pengeluaran malahan mengurangi pengeluarannya sehingga akan mengurangi pengeluaran agregat.  Hal ini akan memperburuk kemunduran  ekonomi yang sedang berlangsung.
-          Sebaliknya pada masa kemakmuran, yang sering dibarengi dengan inflasi, sebaiknya pemerintah mengurangi pengeluaran untuk menekan laju inflasi tersebut. Namun karena pada masa kemakmuran pendapatan pemerintah dari pajak akan meningkat, sehingga pada kebijakan anggaran seimbang, pemerintah juga akan menaikkan pengeluarannya. Hal ini berarti akan meningkatkan pengeluaran agregat, yang akan mendorong inflasi lebih tinggi lagi.
Saran para ahli ekonomi saat ini adalah, apabila perekonomian berada dalam depresi (kemunduran), sebaiknya pemerintah menjalankan kebijakan anggaran belanja defisit (pengeluaran pemerintah lebih besar daripada pendapatannya) dengan tujuan untuk menaikkan permintaan agregat. Sebaliknya apabila perekonomian berada dalam kemakmuran (yang sering diikuti dengan inflasi), sebaiknya pemerintah menjalankan kebijakan anggaran belanja surplus (pengeluaran pemerintah lebih kecil daripada pendapatannya) dengan tujuan untuk mengurangi permintaan agregat.

·         Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Kegiatan Ekonomi
Apabila pemerintah secara aktif menggunakan kebijakan anggaran belanjanya untuk mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi maka akan :
-          Bisa mengurangi masalah depresi dan pengangguran
-          Bisa mengurangi masalah inflasi.

   

No comments:

Post a Comment