Ini Untuk Makalahnya
TUGAS EKONOMI MANAJERIAL
MAKALAH TENTANG Teori PENETAPAN HARGA
Disusun Oleh :
Nama : Siti Humairoh
NIM : 513 0211 24
S1 MANAJEMEN B
FAKULTAS BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu keputusan yang penting dalam bauran pemasaran adalah ‘Price’
yaitu Penetapan Harga, karena dalam penetapan harga ini perusahaan harus
menetapkan tujuan, kalkulasi biaya, tingkat permintaan, harga pasar serta
pencapaian-pencapaian lainnya yang ingin diperoleh perusahaan atas produk atau
jasa yang dimilikinya.
Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal dari faktor -faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan perusahaan.
Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal dari faktor -faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan perusahaan.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka kami merumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana
konsep dan peranan harga?
2. Bagaimana
Metode penetapan harga?
3. Bagaimana
strategi penetapan harga?
C.
Tujuan
Makalah
Dari latar belakang dan rumusan masalah yang timbul, maka tujuan penulisan
makalah ini yaitu :
1. Untuk
mengetahui konsep dan peranan harga
2. Untuk
mengetahui metode penetapan harga
3. Untuk
mengeahui strategi penetapan harga
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konsep dan
Peranan Harga
1. Definisi
Harga dan Penetapan Harga
Menurut Stanton, (1984) Harga adalah Price is valueexpressed
in terms of dollars and cens, or any other monetary medium
of exchange. yang kurang lebih memiliki arti harga
adalah nilai yang dinyatakan dalam dolar dan sen atau medium moneter lainnya
sebagai alat tukar.
Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang
dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau
penggunaan suatu barang atau jasa, Tjiptono (2001 : 151). Dan harga merupakan
unsur satu–satunya dari unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan di banding unsur bauran pemasaran
yang lainnya (produk, promosi dan distribusi).
Sedangkan penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa
besar pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk
atau jasa yang di hasilkan.
Dalam penetapan harga, produsen harus memahami secara mendalam besaran
sensitifitas konsumen terhadap harga. Menurut Roberto pada buku Applied
Marketing Research, bahwa dari hasil penelitian menyebutkan isu utama yang
berkaitan dengan sensitifitas harga yaitu; elasitas harga dan ekspektasi harga.
2. Tujuan
Penetapan Harga
Dalam teori ekonomi klasik, setiap perusahaan selalu
berorientasi pada seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari suatu
produk atau jasa yang dimilikinya, sehingga tujuan penetapan harganya hanya
berdasarkan pada tingkat keuntungan dan perolehan yang akan diterimanya. Namun
di dalam perkembangannya, tujuan penetapan harga bukan hanya berdasarkan
tingkat keuntungan dan perolehannya saja melainkan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan non ekonomis lainnya.
Berikut adalah tujuan penetapan harga yang bersifat
ekonomis dan non ekonomis:
1. Memaksimalkan Laba
2. Meraih Pangsa Pasar
3. Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal
Usaha
4. Mempertahankan Pangsa Pasar
5. Tujuan Stabilisasi Harga
6. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan
Tujuan-tujuan dalam penetapan harga ini
mengindikasikan bahwa pentingnya perusahaan untuk memilih, menetapkan dan
membuat perencanaan mengenai nilai produk atau jasa dan tujuan yang ingin
dicapai oleh perusahaan atas produk atau jasa tersebut.
3. Faktor yang
Mempengaruhi Penetapan Harga
a. Faktor Internal
1. Tujuan
Pemasaran Perusahaan
2. Strategi
Bauran Pemasaran
3. Biaya
4. Organisasi
b. Faktor
Ekternal
1. Sifat Pasar
dan Permintaan,
2. Persaingan (
Porter )
B.
Metode
Penetapan Harga
Setelah perusahaan menentukan dan menetapkan tujuan
yang akan dicapai, maka langkah atau tahapan selanjutnya adalah menentukan
metode penetapan harga. Secara umum metode penetapan harga terdiri dari 3 macam
pendekatan, yakni ;
1. Penetapan harga berdasarkan biaya
a. Penetapan Harga Biaya Plus
Didalam metode ini, harga jual per unit ditentukan
dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk
menutupi laba yang dikehendaki pada unit tersebut ( margin )
Rumus :
Biaya Total
+ Margin = Harga Jual
b. Penetapan Harga Mark-Up
Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung
harga pokok pembelian per unit ditambah ( mark-up ) jumlah tertentu
Rumus :
Harga Beli + Mark-Up = Harga Jual
c. Penetapan Harga BEP ( Break Even Point )
Metode pentapan harga berdasarkan keseimbangan antara jumlah total
biaya keseluruhan dengan jumlah total
penerimaan keseluruhan.
Rumus :
BEP => Total Biaya = Total Penerimaan
BEP secara matematis dapat dibagi dua yaitu ;
1. BEP atau titik impas dalam unit
Rumusnya :
BEP = biaya tetap : (harga jual per unit - biaya variable rata-rata)
2. BEP atau titik impas dalam satuan rupiah
Rumusnya :
Biaya tetap total : 1- (biaya variable rata-rata : harga jual per unit )
2. Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor
Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor sebagai
referensi, dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk produk yang standar
dengan kondisi pasar oligopoli. Untuk menarik dan meraih para konsumen dan para
pelanggan, perusahaan biasanya menggunakan strategi harga. Penerapan strategi
harga jual juga bisa digunakan untuk mensiasati para pesaingnya, misalkan
dengan cara menetapkan harga di bawah harga pasar dengan maksud untuk meraih
pangsa pasar.
- Penetapan
Harga Berdasarkan Permintaan
Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap value/nilai
yang diterima (price value), sensitivitas harga dan perceived quality.
Untuk mengetahui value dari harga terhadap kualitas, maka analisa Price
Sensitivity Meter (PSM) merupakan salah satu bentuk yang dapat digunakan.
Pada analisa ini konsumen diminta untuk memberikan pernyataan dimana konsumen
merasa harga murah, terlalu murah, terasa mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan
dengan kualitas yang diterima.
C.
Strategi
Dalam Penetapan Harga
Strategi penetapan harga adalah tahapan dimana perusahaan
mengklasifikasikan dan menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya
merupakan ‘produk baru’ yang belum memiliki konsumen loyal/tetap atau ‘produk
yang telah beredar’ yang telah memiliki pangsa pasar tersendiri.
Strategi penetapan harga ini juga berhubungan dengan siklus kehidupan produk (Product Life
Cycle) dimana suatu produk memiliki empat tahapan utama yakni,
Perkenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan.
Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri dari ;
1. Produk Baru
Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk baru
atau tahap perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga,
yaitu:
a. Harga Mengapung (Skimming Price)
Memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan labamaksimum
(perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa produknya berbeda dengan produk
sejenis yang lain.)
b. Harga Penetrasi
Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan,
strategi ini dapat diterapankan pada situasi pasar tidak terfragmentasi ke
dalam segmen yang berbeda, serta produk tersebut tidak mempunyai nilai simbolis
yang tinggi. Pendekatan ini juga efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif
harga.
2. Produk Yang Telah Beredar
Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini tentunya tidak
terlepas dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus kehidupan produk, dalam
hal ini tahapan siklusnya berada pada 3 (tiga) tingkatan berikutnya setelah
perkenalan yakni;
a. Tahap Pertumbuhan
Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat disertai
munculnya pesaing. Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat, strategi yang
diterapkan adalah tetap mempertahankan harga produk/pasar. Ketika pertumbuhan
melambat, terapkan strategi harga agresif atau menurunkan harga untuk mendorong penjualan
sekaligus menghadapi persaingan yang semakin ketat.
b. Tahap Kematangan
Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci efektivitas
strategi penetapan harga. Pada tahapan ini perusahaan harus benar-benar
responsif terhadap situasi pasar, konsumen maupun pesaing.
c. Tahap Penurunan
Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya jumlah
permintaan secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup produk
terdapat dua alternatif langkah utama yang dapat dipilih. Pertama, strategi
diskonting (pemotongan harga) Kedua, mempertahankan harga tetapi memotong
biaya-biaya yang berhubungan dengan produk, terutama pengeluaran untuk promosi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari dan dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar
sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Didalam perkembangannya, tujuan penetapan harga bukan hanya berdasarkan
tingkat keuntungan dan perolehannya saja melainkan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan non ekonomis lainnya. Tujuan-tujuan dalam penetapan
harga mengindikasikan bahwa pentingnya perusahaan untuk memilih, menetapkan dan
membuat perencanaan mengenai nilai produk atau jasa dan tujuan yang ingin
dicapai oleh perusahaan atas produk atau jasa tersebut.
B.
SARAN
Produk tidak terlepas dari masalah harga, agar dapat sukses dalam
memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harga
secara tepat. Dalam metetapkan harga peusahaan harus mengelola persepsi
pelanggan secara seksama jika akan menaikkan harga. Karena kenaikan harga bisa
menjadi akibat dari menurunnya jumlah penjualan.
mana daftar pustakanya ya...
ReplyDelete