Ini Untuk Makalahnya
PENGARUH
CUSTOMER DELIGHT TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN
(Study
Kasus Rumah Makan Ayam Suharti Yogyakarta)
Disusun
oleh:
Isti
Wasiqotun Nasiroh (513 0211 237)
Oktia
Fatmawati (513 0211
240)
Siti
Humairoh (513
0211 241)
Poriyanto (513 0211 259)
Anjani (513 0211
262)
S1
MANAJEMEN D
FAKULTAS
BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS
TEKNOLOGI YOGYAKARTA
PENGERTIAN
PEMASARAN
Pemasaran
merupakan salah satu hal yang sangat penting dilakukan oleh produsen untuk
dapat mempertahankankelangsungan hidup perusahaan sehingga perusahahaan dapat
berkembang dan mendapatkan laba. Untuk dapat berjalandengan lancar dan
mendapatkan citra yang positif dari konsumen, maka kegiatan pemasaran harus
dapat memberikan kepuasan kepada para konsumenya, sehingga pemasar mempunyai
tugas meneliti kebutuhan konsumen yang selalu berubah dan mempengaruhi
perusahaan untuk dapat menyesuaikan hasil produksi dengan kebutuhan produksi
yang diinginkan. Oleh karna itu tugas manajer perusahaan adalah memilih dan
melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan
serta penyesuaian dalam perubahan lingkungan. Konsep pemasaran bertujuan
memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kbutuhan pembeli dan konsumen.
Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang berhasilnya
bisnis yang dilakukan sebagai falsafah bisnis.
PENGERTIAN
LOYALITAS KONSUMEN
Loyalitas
konsumen menurut Angel dan Minniard (1994) dapat didefinisikan sebagai suatu
kebiasaan termotifasi yang sulit diubah dalam pembelian suatu barang aau jasa.
Loyalitas konsumen mengacu kepada tingkat komitmen yang dimiliki oleh para
pelanggan untuk sebuah produk tertentu. Loyalitas konsumen dapat diukur dalam
tiga tahap:
1. Pengenalan
produk (product recognition)
Pengenalan
merek adalah sasaran pertama perusahaan bagi produknya yang baru diperkenalkan
agar membuatnya akrab ditengah masyarakat
2.
Preferensi produk (preference product)
Preferensi
produk merupakan tahpa kedua dari loyalitas konsumen. Dalam tahap ini konsumen
bergantung pada pengalaman sebelumnya dengan produk, akan memilih produk
perusahaan ketimbang produk pesing jika memang tersedia.
3.
Kefanatikan produk (product Insistence)
Kefanatikan
produk merupakan tahap akhir dalam loyalitas konsumen adalah situasi dimana
konsumen tidak menerima alternatif lainya kecuali produk perusahaan.
Loyalitas
secara garis besar dapat pula diartikan sebagai suatu kesetiaan, suatu ikatan
rasa yang melakat dalam benak diri seseorang. Pada saat ini pelanggan bersifat
harder to please. Pelanggan semakin pintar, semakin sdar harga, semakin
demanding, tetapi less for giving, serta didekati atau diperebutkan oleh banyak
pesaing dengan tawaran produk atau jasa yang sama atau yang lebih baik. Setiap
kali konsumen membeli ulang suatu produk maka, dia dikatakan sebagai pelanggan
yang loyal pada merek tersebut. Akan tetapi loyalitas 100% terhadap suatu merek
jaranga ditemukan. Oleh karena itu ada tiga macam ukuran loyalitas merek
behafioral yang bisa digunakan yaitu:
- Peoporsi
pembelian, yaitu perbandingan antara frekuensi pembelian satu mrek denagan
frekuensi total pembelian seluruh merek.
- Urutn
pembelian, yaitu konsistensi urfutan pembeliandan frekuensi konsumen
beralih atau berganti pemasok.
- Probabilitas
pembelia, yaitu proporsi dan urutan pembelian dikombinasikan untuk menghtung pembelian berdasarkan sejarah pembelian
pelangggan dalam jangka panjang.
Ada
empat buah loyalitas yang muncul ketika keterikatan yang lemah atau kuat
dikombinasikan. Dengan pola pembelian ulang yang tinggi atau rendah:
1. Tidak
ada loyalitas
Terjadi
karena adanya attachment serta poa
pembelian ulang yang rendah menyebabkan tidak adanya loyalitas pelanggan
terhadap suatu produk atau jasa
2.
Loyalitas inertia
Terjadi
karena adanya attachment yang rendah
dan pembelian ulang yang tinggi
3. Loyalitas
latent
Attachment yang
tinggi berkomninasi dengan pembelian ulang yang rendah menghasilkan loyalitas
latent.
4. Loyalitas
premium
Tipe
ni adalah tipe loyalitas yang paling menguntungkan bagi perusahaan. dengan
pendekatan behavioral, oliver (1997:-92-394) menyatakan bahwa loyalitas
merupakan 4 tahap behavioral, yaitu:
1. Loyalitas
kognitif
Pada
tahap ini , basis informai yang ada pelanggan merupakan poin mendorong pada
satu merek, melebihi merek lainnya. Loyalitas ini hanya berbasis pada kognisi
saja.
2. Loyalitas
efektif
Fase
berikut ini, sikap ditunjukkan seagai fungsi dari kognisi (ekspektasi) pada periode awal pembelian dan sebagai fungsi kognisi
(ekspektancy disconfirmation)
ditambah dengan prior attitude dan
kepuasan dipeiode berikutnya
3. Loyalitas
kognotif
Konatif
(behavioral intention) adalah hal
lain yang dapat memperkuat loyalitas efektif. Konatif akan mempengaruhi
perubahan affect kepada suatu merek
4. Loyalitas
tindakan
Pada
tahap ini, kombinasi antara intensi dengan motivasi akan mengarahkan kepada
kesiagaan untuk beraksi dan mendapatan aksi tersebut.
PENGERTIAN DELIGHT
Para
manajer yang memiliki komitmen mendeklarasikan bahwa : mereka harus menciptakan
delight, tidak hanya kepuasan pelanggan hanya pelanggan yang delight atau
bahagia yang akan loyal pada perusahaan. Delight berpotensi untuk menjadi
senjata dalam memenangkan persaingan bisnis.
Pengaruh customer
delight terhadap loyalitas
Delight
telah menjadi konstruk yang berbeda (ingin dibedakan dengan kepuasan).
Para
manajer yang punya komitmen pada kualitas mendeklarasikan bahwa: mereka harus
menciptakan customer delight, tidak hanya customer
satisfaction sebab, fakta empiris membuktikan adanya hubungan antaa
kepuasan dengan loyalitas yang rendah korelasinya. Hanya pelanggan yang
benar-benar delight yang akan loyal kepada perusahaan. padahal loyalitas
merupakan salah satu indikasi dari sikap pelanggan untuk tetap berhubungan atau
berbisnis dengan perusahaan.
PENELITIAN
SEBELUMNYA
Belum
banyak penelitian yang mencoba melihat hubungan antara loyalitas dengan
delight. Kebanyakan penelitian sebelumnya hanya melihat hubungan loyalitas
dengan kepuasan.
METODE
PENELITIAN
A. Data
Jenis
data yag digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh
melalui penyebaran kuisioner terhadap konsumen Rumah Makan Ayam Goreng Suharti.
Kategori penelitian diberi bobot sebagai berikut:
Angka
satu = sangat tidak setuju
Angka
dua = tidak setuju
Angka
tiga= setuju
Angka
empat = sangat setuju
B. Metode
pengumpulan data
Metode
yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode kuisoner yaitu peneliti
memberikan pertanyaan-pertanyaan tertulis pada responden untuk memperoleh
informasi yang relevan dengan tujuan penelitian
No comments:
Post a Comment