Bantu Kami Share Info Menarik dan Dapatkan Rp350.00 per Kunjungannya Menarik Mudah dan Asik Kunjungi 8Share.co.id

Makalah Budaya Organisasi

Sunday, 22 November 2015

Silahkan Download Makalahnya

BUDAYA ORGANISASI

 




Disusun oleh :
Nama   : Milawati                    (513 0211 017)
  Devyana Harsari       (513 0211 037)
Kelas   : Manajemen Unggulan

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
Jl. Glagahsari No. 63, Yogyakarta
2015
BAB I
PENDAHULUAN

A.    PENGERTIAN
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi. Budaya organisasi berkaitan dengan bagaimana karyawan memahami karakteristik budaya suatu organisasi dan tidak terkait dengan apakah karyawan menyukai karakteristik itu atau tidak. Budaya organisa bisa dikatakan sebagai suatu sikap deskriptif bukan seperti kepuasan kerja yang lebih bersifat evaluatif.
Penelitian mengenai buadaya organisasi berupaya mengukur bagaimana karyawan memandang organisasi mereka. Apakah dapat mendorong kerja tim ?, apakah menghargai inovasi ? ataupun apakah dapat menekan inisiatif ?. Sebaliknya, kepuasan kerja berusaha mengukur respons afektif terhadap lingkungan kerja, seperti bagaimana karyawan merasakan ekspektasi organisasi, praktik-praktik imbalan, dan sebagainya.
Budaya organisasi berasal dari kebiasaan, tradisi, dan cara umum dalam melakukan segala sesuatu yang ada disebuah organisasi saat ini merupakan hasil atau akibat dari yang telah dilakukan sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang telah diraih dimasa lalu. Hal ini mengarah pada sumber tertinggi budaya sebuah organisasi para pendirinya.

B.     KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI
Penelitian menunjukkan bahwa ada tujuh karakteristik utama yang secara keseluruhan merupakan hakikat budaya organisasi.
1.      Inovasi dan Keberanian Mengambil Risiko
Sejauh mana karyawan didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risiko.
2.      Perhatian pada Hal-hal Rinci
Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis, dan perhatian pada hal-hal detail.
3.      Orientasi Orang
Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada didalam organisasi.
4.      Organisasi Tim
Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasi pada tim ketimbang pada individu.
5.      Keagresifan
Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.
6.      Stabilitas
Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.
7.      Orientasi Hasil
Sejauh mana manajemen fokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.













BAB II
PEMBAHASAN

A.    NILAI DOMINAN DAN SUB BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi mewakili sebuah persepsi yang sama dari para anggota organisasi. Subbudaya cenderung berkembang di dalam organisasi besar untuk merefleksikan masalah, situasi atau pengalaman yang sama yang dihadapi para anggota organisasi tersebut. Aspek dari pengertian budaya organisasi sebagai makna bersama menjadikannya sebagai alat potensial untuk menuntun dan membentuk perilaku.

B.     PENGARUH BUDAYA
Fungsi-fungsi budaya dalam organisasi :
1.      Batas
Budaya sebagai penentu batas yang artinya budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi dan membedakannya dengan organisasi lainnya.
2.      Identitas
Budaya memuat rasa identitas suatu organisasi.
3.      Komitmen
Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu.
4.      Stabilitas
Sebagai perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan.
5.      Pembentuk Sikap dan Perilaku
Sebagai alat untuk memberikan motivasi terhadap sikap dan perilaku karyawan dalam mematuhi peratusan yang telah ada sebelumnya di dalam suatu organisasi untuk membangun kerja tim yang baik.



C.    MENCIPTAKAN BUDAYA ORGANISASI YANG ETIS
Isu dan kekuatan suatu budaya mempengaruhi suasan etis sebuah organisasi dan perilaku etis para anggotanya. Budaya sebuah organisasi yang punya kemungkingan paling besar untuk membentuk standar dan etika tinggi adalah budaya yang tinggi toleransinya terhadap risiko tinggi, rendah sampai sedang dalam hal keagresifan dan fokus pada sarana selain juga hasil.
1.      Model Peran yang Visiabel
Karyawan akan melihat perilaku manajemen puncak sebagai acuan standar untuk menentukan perilaku yang semestinya diambil.
2.      Komunikasi Harapan Etis
Diharapkan dapat menciptakan dan mengomunikasikan kode etik organisasi.
3.      Pelatihan Etis

Pelatihan etis digunakan untuk memperkuat standar, tuntunan organisasi, menjelaskan praktek yang diperbolehkan dan yang tidak dan menangani dilema etika yang mungkin muncul.

No comments:

Post a Comment