Silahkan Download Makalahnya
BUDAYA
ORGANISASI
Disusun oleh :
Nama :
Milawati (513 0211 017)
Devyana
Harsari (513 0211 037)
Kelas :
Manajemen Unggulan
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
Jl. Glagahsari No. 63, Yogyakarta
2015
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A.
PENGERTIAN
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama
yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari
organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan
karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi. Budaya organisasi
berkaitan dengan bagaimana karyawan memahami karakteristik budaya suatu
organisasi dan tidak terkait dengan apakah karyawan menyukai karakteristik itu
atau tidak. Budaya organisa bisa dikatakan sebagai suatu sikap deskriptif bukan
seperti kepuasan kerja yang lebih bersifat evaluatif.
Penelitian mengenai buadaya organisasi berupaya
mengukur bagaimana karyawan memandang organisasi mereka. Apakah dapat mendorong
kerja tim ?, apakah menghargai inovasi ? ataupun apakah dapat menekan inisiatif
?. Sebaliknya, kepuasan kerja berusaha mengukur respons afektif terhadap
lingkungan kerja, seperti bagaimana karyawan merasakan ekspektasi organisasi,
praktik-praktik imbalan, dan sebagainya.
Budaya organisasi berasal dari kebiasaan, tradisi,
dan cara umum dalam melakukan segala sesuatu yang ada disebuah organisasi saat
ini merupakan hasil atau akibat dari yang telah dilakukan sebelumnya dan
seberapa besar kesuksesan yang telah diraih dimasa lalu. Hal ini mengarah pada
sumber tertinggi budaya sebuah organisasi para pendirinya.
B.
KARAKTERISTIK
BUDAYA ORGANISASI
Penelitian
menunjukkan bahwa ada tujuh karakteristik utama yang secara keseluruhan
merupakan hakikat budaya organisasi.
1. Inovasi
dan Keberanian Mengambil Risiko
Sejauh mana karyawan
didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risiko.
2. Perhatian
pada Hal-hal Rinci
Sejauh mana karyawan
diharapkan menjalankan presisi, analisis, dan perhatian pada hal-hal detail.
3. Orientasi
Orang
Sejauh mana
keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas
orang yang ada didalam organisasi.
4. Organisasi
Tim
Sejauh mana
kegiatan-kegiatan kerja diorganisasi pada tim ketimbang pada individu.
5. Keagresifan
Sejauh mana orang
bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.
6. Stabilitas
Sejauh mana kegiatan-kegiatan
organisasi menekankan dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan
pertumbuhan.
7. Orientasi
Hasil
Sejauh mana manajemen fokus lebih
pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil
tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
NILAI
DOMINAN DAN SUB BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi mewakili sebuah persepsi yang sama
dari para anggota organisasi. Subbudaya cenderung berkembang di dalam
organisasi besar untuk merefleksikan masalah, situasi atau pengalaman yang sama
yang dihadapi para anggota organisasi tersebut. Aspek dari pengertian budaya
organisasi sebagai makna bersama menjadikannya sebagai alat potensial untuk
menuntun dan membentuk perilaku.
B.
PENGARUH
BUDAYA
Fungsi-fungsi
budaya dalam organisasi :
1. Batas
Budaya sebagai penentu
batas yang artinya budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu
organisasi dan membedakannya dengan organisasi lainnya.
2. Identitas
Budaya memuat rasa
identitas suatu organisasi.
3. Komitmen
Budaya memfasilitasi
lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan
individu.
4. Stabilitas
Sebagai perekat sosial
yang membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai
apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan.
5. Pembentuk
Sikap dan Perilaku
Sebagai alat untuk
memberikan motivasi terhadap sikap dan perilaku karyawan dalam mematuhi
peratusan yang telah ada sebelumnya di dalam suatu organisasi untuk membangun
kerja tim yang baik.
C.
MENCIPTAKAN
BUDAYA ORGANISASI YANG ETIS
Isu dan kekuatan suatu budaya mempengaruhi suasan
etis sebuah organisasi dan perilaku etis para anggotanya. Budaya sebuah
organisasi yang punya kemungkingan paling besar untuk membentuk standar dan
etika tinggi adalah budaya yang tinggi toleransinya terhadap risiko tinggi,
rendah sampai sedang dalam hal keagresifan dan fokus pada sarana selain juga
hasil.
1. Model
Peran yang Visiabel
Karyawan akan melihat
perilaku manajemen puncak sebagai acuan standar untuk menentukan perilaku yang
semestinya diambil.
2. Komunikasi
Harapan Etis
Diharapkan dapat
menciptakan dan mengomunikasikan kode etik organisasi.
3. Pelatihan
Etis
Pelatihan etis digunakan untuk
memperkuat standar, tuntunan organisasi, menjelaskan praktek yang diperbolehkan
dan yang tidak dan menangani dilema etika yang mungkin muncul.
No comments:
Post a Comment