Secara
rinci, fungsi manajemen tersebut dibagi menjadi beberapa hal berikut.
1. Adanya Pembagian Kerja yang Jelas
(Division of Work)
Manajemen menangani tentang adanya
pembagian kerja. Tentunya hal ini disesuaikan dengan kemampuan masing-masing
personil. Dengan adanya pembagian kerja maka diharapkan akan tercapai tujuan
untuk menghasilkan pekerjaan yang lebih banyak dan lebih baik dengan usaha yang
sama.
Pembagian kerja harus disesuaikan
dengan kemampuan dan keahlian sehingga akan lebih berarti apabila menempatkan
seseorang pada tempat dan waktu yang benar (the right man in the right place)
dan menggunakan pembagian kerja yang rasional/objektif, bukan pembagian kerja
yang subjektif atau berdasarkan rasa suka dan tidak suka saja.
2. Menumbuhkan Wewenang dan Tanggung
Jawab (Authority and Responsibility)
Manajemen mengatur tentang adanya
wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan pembagian kerja yang telah
ditentukan. Nantinya wewenang tersebut diperlukan sebagai usaha untuk
melaksanakan kegiatan atau operasional perusahaan. Setiap karyawan memiliki
wewenang tertentu untuk melakukan pekerjaannya dan setiap wewenang diikuti oleh
pertanggungjawaban. Adanya wewenang yang disertai pertanggungjawaban akan
memudahkan penilaian demi ketepatan tujuan yang dicanangkan. Wewenang memiliki
tingkatan masing-masing sesuai dengan kedudukan dan jenis pekerjaan.
Contohnya, dalam sebuah perusahaan
maka wewenang terbesar dimiliki oleh jajaran direksi yang tentu saja memiliki
tanggung jawab yang besar pula, kemudian wewenang terkecil berada pada buruh
pabrik dengan tanggung jawab seputar pekerjaannya saja.
3. Membangkitkan Sikap Disiplin
(Discipline)
Manajemen bisa membangkitkan sikap
disiplin pada personil sebuah organisasi atau perusahaan. Hal ini tentu saja
memudahkan pengaturan kinerja di dalam melaksanakan tugas dan wewenang
masing-masing. Dengan berdisiplin maka sebuah usaha akan lebih mudah untuk
dilaksanakan. Disiplin merupakan pelaksanaan tanggung jawab terhadap komitmen
bersama antara pimpinan dengan karyawan maupun antarsesama anggota manajemen.
Disiplin ini berkaitan erat dengan
wewenang, apabila setiap orang melaksanakan wewenangnya dengan benar, itu
artinya dia menjalankan disiplin bagi dirinya sendiri dan demikian pula
sebaliknya apabila seseorang tidak melaksanakan wewenang yang dilimpahkan
kepadanya maka dia telah lalai dan tidak berdisiplin terhadap dirinya sendiri.
Dengan menegakkan disiplin maka setiap orang akan dengan mdah melaksanakan
wewenangnya dalam suatu perusahaan atau organisasi dan hal tersebut berarti dia
telah memiliki rasa tanggung jawab.
4. Manajemen Mengatur Tentang Adanya
Kesatuan Perintah (Unity of comand)
Demi tercapainya tujuan sebuah
organisasi atau perusahaan maka diperlukan adanya kesatuan perintah. Sebab
kesatuan perintah membuat setiap orang akan mengerti porsi dan wewenangnya
masing-masing dalam melaksanakan suatu tanggung jawab. Kesatuan perintah juga
menjadi batasan adanya perintah dari lintas manajer kepada bawahan manajer lain
karena kalau sampai hal tersebut terjadi maka akan merusak jalannya wewenang,
tanggung jawab, dan pembagian kerja.
5. Manajemen Mengatur Tentang Kesatuan
Pengarahan (Unity of Direction)
Berkaitan dengan adanya kesatuan
perintah, maka selanjutnya ada juga kesatuan pengarahan untuk menjelaskan
maksud dari perintah yang telah dilakukan. Kesatuan pengarahan berkaitan erat
dengan job description atau pembagian kerja. Di dalam melaksanakan
tugas-tugas dan tanggung jawabnya para karyawan perlu diarahkan untuk mencapai
sasarannya. Pengarahan dapat memperjelas alur dari mana karyawan mendapat
wewenang untuk melaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui
batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan.
6. Manajemen Mengajarkan untuk Mengutamakan
Kepentingan Organisasi (Subordination of individual interest to general
interest).
Adanya rasa memiliki suatu usaha
akan menumbuhkan kecintaan sehingga masing-masing personil ingin mengutamakan
kepentingan usaha tersebut. hal ini sulit untuk dilakukan tanpa adanya
manajemen yang mumpuni. Karena menjunjung dan mendahulukan kepentingan
organisasi atau perusahaan ini akan mempermudah seluruh lini untuk mencapai
tujuan bersama.
7. Manajemen Mempermudah Penggajian
Pegawai (Remuneration)
Bukan hanya mengatur kinerja seluruh
pegawai atau personil dalam organisasi atau perusahaan, manajemen juga
mempermudah pemberian reward di sela-sela tugas yang masih terus
berlangsung.
Manajemen memungkinkan adanya
penggajian dengan waktu yang tepat dan jumlah yang sesuai. Dengan penggajian
yang tepat waktu dan juga mencukupi kebutuhan hidupnya maka seorang karyawan
akan lebih tenang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya sehingga cepat
tercapai tujuan perusahaan/organisasi tersebut.
8. Manajemen Mengatur Tentang Pemusatan
(Centralization)
Apabila sebuah organisasi atau
perusahaan tersebut masih kecil maka sentralisasi atau pengendalian dengan satu
penanggungjawab tertinggi sudah cukup. Tetapi, untuk perusahaan atau organisasi
yang sudah sangat besar, diperlukan adanya desentralisasi jadi pembagian
wewenang pusat tersebut kepada pimpinan tertinggi di tiap-tiap daerah atau
wilayah tertentu.
9. Manajemen Menentukan adanya
Hierarki/Tingkatan (Scalar Chain)
Manajemen juga mengatur adanya
hierarki tugas di dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Pembagian kerja
menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area
yang cukup luas akan menimbulkan hierarki. Hierarki diukur dari wewenang
terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah.
Dengan adanya hierarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa
ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.
-- Manajemen Menumbuhkan Adanya
Ketertiban (Order)
Adanya pengaturan yang dilakukan
secara profesional akan memungkinkan suatu perusahaan untuk lebih dapat menjaga
ketertiban. Ketertiban ini berkaitan dengan berbagai hal tertutama tentang
sarana dan prasarana perusahaan. Sebagai contoh, penempatan seseorang dalam
sebuah tugas/pekerjaan haruslah sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau
orgaisasi tersebut. Menempatkan seorang akunting pada bidang keuangan
perusahaan akan lebih efektif daripada menempatkannya dalam bidang produksi.
-- Manajemen Melatih Adanya Kejujuran
dan Keadilan (Equity)
Keteraturan di dalam satu perusahaan
sangat memungkinkan adanya rasa segan, jujur, dan perasaan diperlakukan dengan
adil. Manajemen mengatur secara profesional segala lini yang kemudian membuat
seluruh personil merasa nyaman. Untuk membuat karyawan atau pekerja rajin dalam
menyelesaikan tugas masing-masing maka diperlukan adanya keramahan, keadilan,
dan kejujuran dari pimpinanya. Seorang manajer yang adil dan jujur akan disukai
oleh bawahannya sehingga mereka dengan tidak merasa terpaksa akan melaksanakan
tugas-tugasnya dengan baik.
-- Manajemen Memungkinkan Adanya
Stabilitas Kondisi Karyawan (Stability of Turn Over of Personnel)
Keteraturan dan keadilan yang
dirasakan oleh setiap personel atau karyawan dalam satu perusahaan sangat
memungkinkan bagi adanya stabilitas bagi perusahaan tersebut. Manajemen
memungkinkan fasilitasi keinginan para personel sehingga membuat kebahagiaan
dalam melakukan pekerjaan. Kebahagiaan dalam bekerja inilah yang memungkinkan
adanya stabilitas dalam satu perusahaan.
-. - Manajemen Menumbuhkan Prakarsa
(Initiative)
Penghargaan pada setiap prakarsa
seharusnya menjadi salah satu poin yang diperhatikan oleh manajemen. Prakarsa
atau insiatif timbul dari dalam diri seseorang, mereka menggunakan daya
pikirnya untuk mewujudkan sesuatu yang berguna dalam menyelesaikan pekerjaan
dengan sebaik-baiknya. Prakarsa ini selanjutnya bisa mendongkrak kinerja mereka
dan bahkan mendongkrak kinerja perusahaan yang bersangkutan.
Pengertian Manajemen.
Manajemen adalah suatu proses yang
terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia
dan sumberdaya lainnya.
Proses Manajemen
Proses
Manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara
integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses
perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses
pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis.
Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat
praktisi dan ahli mengenai manajemen.
Semua
gagasan itu didasarkan pada pra-anggapan yang menghendaki pembagian proses
kerja para manajer menjadi bagian-bagian yang dapat dilaksanakan. Proses-proses
itu berulangkali dinyatakan sebagai "langkah-langkah dasar
manajemen", batu-batu fondasi manajemen.
1.
Proses
perencanaan meliputi gagasan bahwa manajemen mengantisipasi berbagai kondisi
seperti peluang dan kendala di masa depan, dan berusaha menetapkan lebih dulu
apa yang harus mereka lakukan dan apa yang akan mereka capai.
2.
Proses
pengorganisasian berarti menempatkan orang dan prasarana serta sarana dan
sumberdaya dalam suatu tata-hubungan yang kondusif untuk bekerja sama menuju
sasaran bersama.
3.
Proses
pelaksanaan meliputi pemberian arahan, perintah kerja, dorongan dan motivasi
kerja, serta pemecahan masalah. Sementara itu
Proses
pengendalian dilakukan dengan pengamatan, mencermati laporan, dan melakukan inspeksi
supaya pekerjaan di semua bagian sesuai dengan persyaratan kualitas dan
ketentuan rencana hasil, dan sesuai dengan anggaran biaya.
Terima Kasih
No comments:
Post a Comment